logo blog

Thursday, August 10, 2017

Pengertian Aqidah, Konsep dan Tujuan Pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam konteks Madrasah, agar lulusan memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif, maka kurikulum Madrasah perlu dikembangkan dengan pendekatan berbasis kompetensi. Hal ini dilakukan agar Madrasah secara kelembagaan dapat merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Dengan cara seperti itu, Madrasah tidak akan kehilangan relevansi program pembelajaran.
Selanjutnya, basis kompetensi yang dikembangkan di Madrasah harus menjamin pertumbuhan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, penguasaan keterampilan hidup, penguasaan kemampuan akademik, seni dan pengembangan kepribadian yang paripurna. Dengan pertimbangan ini, maka disusun kurikulum nasional Pembelajaran Agama di Madrasah yang berbasis kompetensi yang mencerminkan kebutuhan keberagamaan peserta didik di Madrasah secara nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam mengembangkan kurikulum Aqidah Akhlaq di Madrasah sesuai dengan kebutuhan daerah/Madrasah.
Oleh karena itu, peranan dan efektivitas pembelajaran agama di Madrasah sebagai landasan bagi pengembangan spiritual terhadap kesejahteraan masyarakat mutlak harus ditingkatkan. Yang dijadikan landasan pengembangan nilai spiritual yang dilakukan dengan baik, maka kehidupan masyarakat akan lebih baik.
Pembelajaran Aqidah Akhlaq di Madrasah Tsanawiyah sebagai bagian integral dari pembelajaran Agama, memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. Tetapi secara substansial mata pelajaran Aqidah dan Akhlaq memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan nilai-nilai keyakinan keagamaan (tauhid) dan Akhlakqul Karimah dalam kehidupan sehari-hari.


B.     Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Apakah pengertian Akidah Akhlaq ?
2.      Apakah pengertian pembelajaran Akidah Akhlaq ?
3.      Bagaimanakah tujuan dari pembelajaran Akidah Akhlaq ?
4.      Bagaimanakah metode pembelajaran Akidah Akhlaq ?

C.    Tujuan
Adapun Tujuan dalam  makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui apa pengertian dari Akidah Akhlaq
2.      Untuk mengetahui pengertian dari pembelajaran Akidah Akhlaq
3.      Untuk mengetahui apa tujuan pembelajaran Akidah Akhlaq
4.      Untuk mengetahui bagaimana metode pembelajaran Akidah Akhlaq

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Aqidah Akhlaq
1.      Pengertian Aqidah Akhlaq
Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [عَقَدَ-يَعْقِدُ-عَقْدً] artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian. Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam definisi yang lain disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati membenarkannya, yang membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan aqidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.
Sementara kata “akhlak” juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [خلق] jamaknya  [أخلاق] yang artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau budi pekerti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau akhlaqul karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan spontan itu berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlakul madzmumah.


2.      Dasar Aqidah Akhlaq
Dasar aqidah akhlak adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan sumber-sumber hukum dalam Islam yaitu Al Qur’an dan Al Hadits. Al Qur’an dan Al Hadits adalah pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia. Dasar aqidah akhlak yang pertama dan utama adalah Al Qur’an dan. Ketika ditanya tentang aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW, Siti Aisyah berkata.” Dasar aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW adalah Al Qur’an.”
Islam mengajarkan agar umatnya melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk. Ukuran baik dan buruk tersebut dikatakan dalam Al Qur’an. Karena Al Qur’an merupakan firman Allah, maka kebenarannya harus diyakini oleh setiap muslim.
Dalam Surat Al-Maidah ayat 15-16 disebutkan yang artinya “Sesungguhnya telah datang kepadamu rasul kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu sembunyikan dan banyak pula yang dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahayadari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan izinNya, dan menunjuki meraka ke jalan yang lurus.”
Dasar aqidah akhlak yang kedua bagi seorang muslim adalah AlHadits atau Sunnah Rasul. Untuk memahami Al Qur’an lebih terinci, umat Islam diperintahkan untuk mengikuti ajaran Rasulullah SAW, karena perilaku Rasulullah adalah contoh nyata yang dapat dilihat dan dimengerti oleh setiap umat Islam (orang muslim).

B.     Pengertian Pembelajaran Akidah Akhlak
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu  lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan terencana yang mengondisikan atau merangsang seseorang agar dapat belajar dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dari pengertian di atas bahwa pembelajaran adalah proses yang kompleks di dalamnya mencakup kegiatan belajar mengajar.
 Sedangkan  pembelajaran Aqidah Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT, dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dalam bidang keagamaan, pembelajaran itu juga diarahkan pada peneguhan aqidah di satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa.

C.    Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlaq
Aqidah akhlak harus menjadi pedoman bagi setiap muslim. Artinya setiap umat islam harus meyakini pokok-pokok kandungan aqidah akhlak tersebut. adapun tujuan aqidah akhlak ialah :
·         Agar peserta didik memiliki pengetahuan dan keyakinan yang benar terhadap hal-hal yang harus diimani, sehingga dalam bersikap dan bertingkah laku sehari-hari berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist.
·         Agar siswa memiliki pengetahuan , penghayatan, dan keinginan yang kuat untuk mengamalkan akhlak yang baik dan berusaha sekuat tenaga untuk meninggalkan akhlak yang buruk.
·         Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia. Sesorang muslim yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan dengan Allah SWT, sesame manusia, makhluk lainnya, serta dengan alam lingkungannya. Oleh Karena itu, perwujudan dari pribadi muslim yang luhur berupa tindakan nyata menjadi tujuan dalam aqidah akhlak.
·         Manghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan . Manusia diberi kelebihan oleh Allah SWT dari makhluk lainnya berupa pikiran. Pendapat-pendapat atau pikiran-pikiran yang semata-mata didasarkan atas akal manusia.

D.    Metode Pembelajaran Aqidah Akhlaq
Adapun metode pembelajaran Aqidah AKhlaq menurut Prof. DR. Hamka , metode pembelajaran Aqidah Akhlaq ialah :
1)      Metode Alami
Metode Alami ialah suatu metode dimana akhlaq yang baik diperoleh bukan melalui didikan , pengalaman, dan latihan, melainkan diperoleh melalui instink atau naluri yang dimilikinya secara alami. Meskipun demikian metode ini tidak dapat diharapkan secari pasti tanpa adanya metode atau faktor lain yang mendukung seperti pendidikan, pengalaman, latihan dan lain sebagainya. Metode ini cukup efektif untuk menanamkan kebaikan kepada anak, karena pada dasarnya manusia mempunyai potensi untuk berbuat kebaikan.
2)      Metode mujahadah dan riadhoh
Orang yang ingin dirinya menjadi penyantun maka jalannya dengan membiasakan bersedekah sehingga menjadi tabiat yang mudah mengerjakan dan tidak merasa berat lagi. Mujahadah atau perjuangan yang dilakukan guru menghasilkan kebiasaan-kebiasaan baik memang pada awalnya cukup berat, namun apabila manusia berniat dengan sungguh-sungguh pasti menjadi suatu kebiasaan. Metode ini sangat tepat untuk mengajarkan tingkah lakudan berbuat lainnya, agar anak didik mempunyai kebiasaan berbuat baik sehingga menjadi akhlak baginya, walaupun dengan usaha yang keras dan melalui perjuangan dan usaha yang sungguh-sungguh. Oleh karena itu, guru harus memberikan bimbingan yang continu kepada anak didiknya, agar tujuan pembelajaran akhlak ini dapat tercapai secara optimal dengan melaksanakan program-program pengajaran yang telah ditetapkan.
3)      Metode Teladan
Metode teladan yaitu mengambil contoh atau meniru orang yang dekat dengannya. Oleh karena itu, dianjurkan untuk bergaul dengan orang-orang yang berbudi baik. Pergaulan sebagai slah satu bentuk komunikasi manusia, memang sangat berpengaruh dan akan memberikan pengalaman-pengalamn yang bermacam-macam. Metode teladan ini memberikan kesan atau pengaruh atas tingkah laku dan perbuatan manusia. Sebagaimana dikatakan Hamka (1984) bahwa : “ alat dakwah yang paling utama adalah akhlaki”. Budi yang nyata dapat dilihat pada tingkah laku sehari-hari, maka meneladani Nabi adalah cita-cita tertinggi dalam kehidupan muslim.
Metode ini sangat efektif  untuk mengajarkan akhlak, maka seyogyanya guru menjadi ikutan/panutan utama bagi murid-muridnya dalam segala hal. Misalnya kelembutan dan kasih sayang, lemah lembut dalam bertutur kata, disiplin ibadah dan menghias diri dengan tingkah laku sesuai misi yang diembannya. Jadi, metode ini harus diterapkan seorang guru jika tujuan pengajaran hendak dicapai . Tanpa guru yang memberi contoh, tujuan pengajaran sangat sulit dicapai.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.      Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan aqidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama.
2.      Akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.
3.       Pembelajaran Aqidah Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT, dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan.
4.      Tujuan pembelajaran Akidah Akhlak adalah Agar siswa memiliki pengetahuan, penghayatan, dan keinginan yang kuat untuk mengamalkan ahlak yang baik dan berusaha sekuat tenaga untuk meninggalkan akhlak yang buruk, baik dalam hubungannya dengan Allali SWT, diri sendiri, antar manusia maupun hubungannya dengan alam lingkungan.
5.      Adapun metode pembelajaran Aqidah AKhlaq menurut Prof. DR. Hamka , metode pembelajaran Aqidah Akhlaq ialah :
·         Metode Alami
·         Metode mujahadah dan riadhoh
·         Metode Teladan

B.     Kritik dan Saran
Dalam makalah ini pastinya terdapat kekurangan yang menyertai kelebihan, maka dari itu bila dalam kepenulisan, terdapat banyak kekurangan mohon untuk memberi masukan ataupun saran yang membangun sehingga dapat menjadi periksa. Selain itu juga dapat bermanfaat umumnya kepada pembaca sebagaimana sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu pengembangan kurikulum.

Daftar Pustaka


Zuhri Saifuddin, Syamsuddin Yahya “ Metode Pengajaran Agama”. Semarang : Pustaka Pelajar. 1999
http://harietzachmad.blogspot.co.id/2013/06/makalah-tentang-pembelajaran-akidah.html?m=1



EmoticonEmoticon