BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
konteks Madrasah, agar lulusan memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif,
maka kurikulum Madrasah perlu dikembangkan dengan pendekatan berbasis
kompetensi. Hal ini dilakukan agar Madrasah secara kelembagaan dapat merespon
secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Dengan cara seperti itu, Madrasah
tidak akan kehilangan relevansi program pembelajaran.
Selanjutnya,
basis kompetensi yang dikembangkan di Madrasah harus menjamin pertumbuhan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, penguasaan keterampilan hidup,
penguasaan kemampuan akademik, seni dan pengembangan kepribadian yang
paripurna. Dengan pertimbangan ini, maka disusun kurikulum nasional
Pembelajaran Agama di Madrasah yang berbasis kompetensi yang mencerminkan
kebutuhan keberagamaan peserta didik di Madrasah secara nasional. Standar ini
diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam mengembangkan kurikulum
Aqidah Akhlaq di Madrasah sesuai dengan kebutuhan daerah/Madrasah.
Oleh
karena itu, peranan dan efektivitas pembelajaran agama di Madrasah sebagai
landasan bagi pengembangan spiritual terhadap kesejahteraan masyarakat mutlak
harus ditingkatkan. Yang dijadikan landasan pengembangan nilai spiritual yang
dilakukan dengan baik, maka kehidupan masyarakat akan lebih baik.
Pembelajaran
Aqidah Akhlaq di Madrasah Tsanawiyah sebagai bagian integral dari pembelajaran
Agama, memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak
dan kepribadian peserta didik. Tetapi secara substansial mata pelajaran Aqidah
dan Akhlaq memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk mempraktikkan nilai-nilai keyakinan keagamaan (tauhid) dan Akhlakqul
Karimah dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah
dalam makalah ini adalah :
1. Apakah pengertian Akidah Akhlaq ?
2. Apakah pengertian pembelajaran Akidah
Akhlaq ?
3. Bagaimanakah tujuan dari pembelajaran
Akidah Akhlaq ?
4. Bagaimanakah metode pembelajaran Akidah
Akhlaq ?
C. Tujuan
Adapun Tujuan
dalam makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari
Akidah Akhlaq
2. Untuk mengetahui pengertian dari
pembelajaran Akidah Akhlaq
3. Untuk mengetahui apa tujuan pembelajaran
Akidah Akhlaq
4. Untuk mengetahui bagaimana metode
pembelajaran Akidah Akhlaq
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aqidah Akhlaq
1. Pengertian Aqidah Akhlaq
Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari
bahasa Arab yaitu [عَقَدَ-يَعْقِدُ-عَقْدً]
artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian. Sedangkan Aqidah menurut
istilah adalah urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan diterima
dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat
digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam definisi yang lain disebutkan
bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati membenarkannya, yang membuat
jiwa tenang tentram kepadanya dan yang menjadi kepercayaan yang bersih dari
kebimbangan dan keraguan.
Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai
kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia.
Alquran mengajarkan aqidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan
terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak.
Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang
yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.
Sementara kata “akhlak” juga berasal
dari bahasa Arab, yaitu [خلق]
jamaknya [أخلاق] yang artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau
budi pekerti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi
pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri
seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Jika
tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak
yang baik atau akhlaqul karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila
tindakan spontan itu berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak
tercela atau akhlakul madzmumah.
2. Dasar Aqidah Akhlaq
Dasar aqidah akhlak adalah ajaran Islam
itu sendiri yang merupakan sumber-sumber hukum dalam Islam yaitu Al Qur’an dan
Al Hadits. Al Qur’an dan Al Hadits adalah pedoman hidup dalam Islam yang
menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia. Dasar
aqidah akhlak yang pertama dan utama adalah Al Qur’an dan. Ketika ditanya
tentang aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW, Siti Aisyah berkata.” Dasar aqidah
akhlak Nabi Muhammad SAW adalah Al Qur’an.”
Islam mengajarkan agar umatnya melakukan
perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk. Ukuran baik dan buruk tersebut
dikatakan dalam Al Qur’an. Karena Al Qur’an merupakan firman Allah, maka
kebenarannya harus diyakini oleh setiap muslim.
Dalam Surat Al-Maidah ayat 15-16
disebutkan yang artinya “Sesungguhnya telah datang kepadamu rasul kami,
menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu sembunyikan dan banyak
pula yang dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahayadari Allah dan
kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang
mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah
mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang
benderang dengan izinNya, dan menunjuki meraka ke jalan yang lurus.”
Dasar aqidah akhlak yang kedua bagi
seorang muslim adalah AlHadits atau Sunnah Rasul. Untuk memahami Al Qur’an
lebih terinci, umat Islam diperintahkan untuk mengikuti ajaran Rasulullah SAW,
karena perilaku Rasulullah adalah contoh nyata yang dapat dilihat dan
dimengerti oleh setiap umat Islam (orang muslim).
B.
Pengertian Pembelajaran Akidah Akhlak
Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar yang meliputi
guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Pembelajaran pada dasarnya
merupakan kegiatan terencana yang mengondisikan atau merangsang seseorang agar
dapat belajar dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dari pengertian di
atas bahwa pembelajaran adalah proses yang kompleks di dalamnya mencakup
kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan pembelajaran Aqidah Akhlaq adalah upaya sadar
dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati dan mengimani Allah SWT, dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak
mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan. Dalam kehidupan
masyarakat yang majemuk dalam bidang keagamaan, pembelajaran itu juga diarahkan
pada peneguhan aqidah di satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling
menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan dan
persatuan bangsa.
C.
Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlaq
Aqidah
akhlak harus menjadi pedoman bagi setiap muslim. Artinya setiap umat islam
harus meyakini pokok-pokok kandungan aqidah akhlak tersebut. adapun tujuan
aqidah akhlak ialah :
·
Agar
peserta didik memiliki pengetahuan dan keyakinan yang benar terhadap hal-hal
yang harus diimani, sehingga dalam bersikap dan bertingkah laku sehari-hari
berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist.
·
Agar
siswa memiliki pengetahuan , penghayatan, dan keinginan yang kuat untuk
mengamalkan akhlak yang baik dan berusaha sekuat tenaga untuk meninggalkan
akhlak yang buruk.
·
Aqidah
akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia. Sesorang
muslim yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika
berhubungan dengan Allah SWT, sesame manusia, makhluk lainnya, serta dengan
alam lingkungannya. Oleh Karena itu, perwujudan dari pribadi muslim yang luhur
berupa tindakan nyata menjadi tujuan dalam aqidah akhlak.
·
Manghindari
diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan . Manusia diberi kelebihan
oleh Allah SWT dari makhluk lainnya berupa pikiran. Pendapat-pendapat atau
pikiran-pikiran yang semata-mata didasarkan atas akal manusia.
D. Metode Pembelajaran Aqidah Akhlaq
Adapun metode
pembelajaran Aqidah AKhlaq menurut Prof. DR. Hamka , metode pembelajaran Aqidah
Akhlaq ialah :
1) Metode Alami
Metode
Alami ialah suatu metode dimana akhlaq yang baik diperoleh bukan melalui
didikan , pengalaman, dan latihan, melainkan diperoleh melalui instink atau
naluri yang dimilikinya secara alami. Meskipun demikian metode ini tidak dapat
diharapkan secari pasti tanpa adanya metode atau faktor lain yang mendukung
seperti pendidikan, pengalaman, latihan dan lain sebagainya. Metode ini cukup
efektif untuk menanamkan kebaikan kepada anak, karena pada dasarnya manusia
mempunyai potensi untuk berbuat kebaikan.
2) Metode mujahadah dan riadhoh
Orang
yang ingin dirinya menjadi penyantun maka jalannya dengan membiasakan
bersedekah sehingga menjadi tabiat yang mudah mengerjakan dan tidak merasa
berat lagi. Mujahadah atau perjuangan yang dilakukan guru menghasilkan
kebiasaan-kebiasaan baik memang pada awalnya cukup berat, namun apabila manusia
berniat dengan sungguh-sungguh pasti menjadi suatu kebiasaan. Metode ini sangat
tepat untuk mengajarkan tingkah lakudan berbuat lainnya, agar anak didik
mempunyai kebiasaan berbuat baik sehingga menjadi akhlak baginya, walaupun
dengan usaha yang keras dan melalui perjuangan dan usaha yang sungguh-sungguh.
Oleh karena itu, guru harus memberikan bimbingan yang continu kepada anak
didiknya, agar tujuan pembelajaran akhlak ini dapat tercapai secara optimal
dengan melaksanakan program-program pengajaran yang telah ditetapkan.
3) Metode Teladan
Metode
teladan yaitu mengambil contoh atau meniru orang yang dekat dengannya. Oleh
karena itu, dianjurkan untuk bergaul dengan orang-orang yang berbudi baik.
Pergaulan sebagai slah satu bentuk komunikasi manusia, memang sangat
berpengaruh dan akan memberikan pengalaman-pengalamn yang bermacam-macam. Metode
teladan ini memberikan kesan atau pengaruh atas tingkah laku dan perbuatan
manusia. Sebagaimana dikatakan Hamka (1984) bahwa : “ alat dakwah yang
paling utama adalah akhlaki”. Budi yang nyata dapat dilihat pada tingkah
laku sehari-hari, maka meneladani Nabi adalah cita-cita tertinggi dalam
kehidupan muslim.
Metode
ini sangat efektif untuk mengajarkan
akhlak, maka seyogyanya guru menjadi ikutan/panutan utama bagi murid-muridnya
dalam segala hal. Misalnya kelembutan dan kasih sayang, lemah lembut dalam
bertutur kata, disiplin ibadah dan menghias diri dengan tingkah laku sesuai
misi yang diembannya. Jadi, metode ini harus diterapkan seorang guru jika
tujuan pengajaran hendak dicapai . Tanpa guru yang memberi contoh, tujuan
pengajaran sangat sulit dicapai.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas
dapat disimpulkan bahwa :
1. Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan
manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang
di dunia. Alquran mengajarkan aqidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan
keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak
beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang
pertama.
2. Akhlak merupakan sikap yang telah
melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku
atau perbuatan.
3. Pembelajaran Aqidah Akhlaq adalah upaya sadar
dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati dan mengimani Allah SWT, dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak
mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan.
4. Tujuan pembelajaran Akidah Akhlak adalah
Agar siswa memiliki pengetahuan, penghayatan, dan keinginan yang kuat untuk
mengamalkan ahlak yang baik dan berusaha sekuat tenaga untuk meninggalkan
akhlak yang buruk, baik dalam hubungannya dengan Allali SWT, diri sendiri,
antar manusia maupun hubungannya dengan alam lingkungan.
5. Adapun metode pembelajaran Aqidah AKhlaq
menurut Prof. DR. Hamka , metode pembelajaran Aqidah Akhlaq ialah :
·
Metode
Alami
·
Metode
mujahadah dan riadhoh
·
Metode
Teladan
B.
Kritik dan Saran
Dalam makalah ini pastinya terdapat
kekurangan yang menyertai kelebihan, maka dari itu bila dalam kepenulisan,
terdapat banyak kekurangan mohon untuk memberi masukan ataupun saran yang
membangun sehingga dapat menjadi periksa. Selain itu juga dapat bermanfaat
umumnya kepada pembaca sebagaimana sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu
pengembangan kurikulum.
Daftar
Pustaka
Zuhri Saifuddin, Syamsuddin Yahya “ Metode
Pengajaran Agama”. Semarang : Pustaka Pelajar. 1999
http://harietzachmad.blogspot.co.id/2013/06/makalah-tentang-pembelajaran-akidah.html?m=1
EmoticonEmoticon