BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Islam adalah
agama yang sempurna,kesempurnaan islam dapat dilihat dari Al-Qur’an yang
merupakan sumber hukum dan pedoman hidup bagi setiap muslim. Didalam Al-Qur’an
juga mencakup ayat-ayat tentang pendidikan atau tarbiyah,baik secara tersirat
maupun tersurat. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua konsep
kependidikan yang berkaitan dengan lainnya,yaitu belajar (learning) dan
pembelajaran (intruction). Konsep belajar mengajar berakar pada pihak peserta
didik dan konsep belajar (learning) dan pembelajaran (intruction) belajar
berakar pada pihak peserta didik dan pembelajaran berakar pada pihak pendidik.
Mengajar
merupakan istilah kunci yang hampir tak pernah luput dari pembahasan mengenai
pendidikan karena keeratan hubungan antara keduanya. Metodologi mengajar dalam
dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik,karena keberhasilan proses
belajar mengajar (PBM) bergantung pada cara mengajar gurunya. Jika cara
mengajar gurunya enak menurut siswa,maka siswa akan tekun,rajin,antusias
menerima pelajaran yang diberikan. Sehingga diharapkan akan terjadi perubahan
dan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya,sopan santunnya,motorik dan gaya
hidupnya.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Membahas serta mengkaji mengenai
ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan metode pengajaran,yaitu surat
Ibrahim ayat 24-25,Al-Ar’af 176-177,Al-Maidah 67.
2.
Mengetahui Asbabul Nuzul dan tafsir
dari ayat-ayat tersebut.
3.
Menjelaskan nilai-nilai tarbawy
yang terkandung dalam ayat-ayat yang dibahas tersebut.
C.
Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui ayat-ayat Al-Qur’an
yang berhubungan dengan metode pembelajaran yang terdapat pada surat Ibrahim
ayat 24-25,Al-Ar’af 176-177,Al-Maidah 67.
2. Untuk mengetahui Asbabul Nuzul dari
tafsir dan ayat-ayat tersebut.
3. Untuk memahami nilai-nilai tarbawy
yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
TEKS AL-QUR’AN
DAN TERJEMAHANNYA
a.
Qs. Al-Maidah:67
يَا
أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ وَإِنْ لَمْ
تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ۚ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ
إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
“Hai Rasul,
sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu
kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan
amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”. (QS:
Al-Maidah Ayat: 67).
b. Qs. Al-Ar’Af :176-177
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ
وَاتَّبَعَ هَوَاهُ ۚ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ
يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ
يَلْهَثْ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا ۚ
فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan kalau Kami
menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu,
tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah,
maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya
dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah
perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah
(kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (QS:
Al-A'raf Ayat: 176).
سَاءَ مَثَلًا الْقَوْمُ الَّذِينَ كَذَّبُوا
بِآيَاتِنَا وَأَنْفُسَهُمْ كَانُوا يَظْلِمُونَ
Amat buruklah
perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka
sendirilah mereka berbuat zalim. (QS: Al-A'raf Ayat:
177).
c. Qs. Ibrahim:24-25
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ
طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ
“Tidakkah kamu
perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti
pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,” (QS: Ibrahim Ayat: 24).
تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا ۗ وَيَضْرِبُ اللَّهُ
الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
“Pohon itu
memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS:
Ibrahim Ayat: 25).
B.
ASBABUN NUZUL
1. Qs.
Al-Maidah:67
Abu Hurairah (RA) menuturkan bahwa
ketika Rasulullah SAW beserta para sahabatnya tiba disebuah desa,mereka (para
sahabat) melihat sebatang pohon besar untuk berteduh dan mereka menyarankan
kepada Nabi SAW untuk berteduh dibawahnya sesaatnya,dan tidur dibawahnya,sedang
para sahabat tidur ditempat lain. Saat Nabi SAW sedang tertidur karena
istirahat,tiba-tiba datang seorang badui dengan menghembus pandang dan
membangunkan Nabi SAW sambil berkata,”Wahai Muhammad,sekarang katakan
padaku,siapa yang dapat menyelamatkanmu dariku?” Beliau menjawab “Allah”. Maka
turunlah ayat diatas (Hadist hasan,riwayat Ibnu Hibban).
2. Qs.
Al-Ar’Af: 176-177
Terdapat riwayat yang mengatakan
bahwa dia adalah seorang laki-laki dari bani Israel yang bernama Bal’am bin
Ba’ura’. Riwayat lain mengatakan bahwa orang itu adalah seorang laki-laki dari
palestina yang dictator. Riwayat lain juga mengatakan bahwa dia adalah orang
arab yang bernama Umayyah bin shalt. Adapula riwayat yang mengatakan bahwa dia
adalah seseorang yang hidup sezaman dengan masa Rasulullah,yang bernama Amir
al-fasik. Dan, ada pula riwayat yang mengatakan bahwa orang tersebut semasa
dengan Nabi Musa a.s. Ada lagi riwayat yang mengatakan bahwa dia hidup
sepeninggalan Nabi Musa a.s, yaitu sezaman dengan Israel sesudah mereka
kebingungan dan terkatung-katung dipadang pasir selama empat puluh tahun.
Yakni,sesudah bani Israel tidak mau memenuhi perintah Allah untuk memasukinya
dan berkata kepada Nabi Musa A.s. Maka pergilah engkau bersama tuhanmu,lalu
perangilah mereka,sedang kami menunggu disini.
Diriwayatkan juga dalam menafsirkan
ayat-ayat yang diberikan kepadanya bahwa ayat-ayat itu adalah nama Allah yang
teragung. Orang itu berdo’a dengan menyebutnya,lalu dikabulkan do’anya.
Sebagaimana juga ada riwayat yang mengatakan bahwa ayat-ayat itu adalah kitab
suci yang diturunkan,sedang dia adalah seorang Nabi. Setelah itu,terdapat
keterangan yang berbeda-beda mengenai perincian cerita tersebut.
3. Qs. Ibrahim: 24-25
Berdasarkan satu riwayat yang
menyatakan (Abdullah) putra Umar ra. Berkata bahwa suatu ketika kami berada
disekeliling Rasulullah SAW,lalu beliau bersabda:”Beritahu aku tentang sebuah
pohon yang serupa dengan seorang muslim,memberikan buahnya pada setiap muslim!”
putra Umar berkata:”Terlintas dalam benakku bahwa pohon itu adalah pohon
kurma,tetapi aku lihat Abu Bakar dan Umar tidak berbicara,maka akan segan
berbicara.”Dan seketika Rasul SAW,tidak mendengar jawaban dari hadirin,beliau
bersabda: “pohon itu adalah pohon kurma”. Setelah selesai pertemuan dengan
Rasul SAWitu,aku berkata pada (ayahku) ‘Umar’. “Hai ayahku! Demi Allah telah
terlintas dalam benahku bahwa yang dimaksud adalah pohon kurma. “Beliau
berkata:”Mengapa engkau tidak menyampaikannya?”Aku menjawab:”Aku tidak melihat
seorang pun berbicara,maka aku pun segera berbicara.”Umar ra.
Berkata:”Seandainya engkau menyampaikannya maka sungguh itu lebih kusukai dari
ini dan itu.”HR.Bukhari,Muslim,at-Tirmidzi dan lain-lain.
C.
TAFSIR
1. Qs. Al-Maidah ayat 67
Kisah ini diceritakan sangat indah oleh Ibnu katisr
dalam menafsirkan surat Al-Maidah ayat 67 ini. Beliau menguraikan: Pada awalnya
Nabi merasa takut untuk menyampaikan risalah kenabian. Namun karena ada
dukungan langsung darin Allah maka keberanian itu muncul. Dukungan dari Allah
sebagai pihak memberi wewenang menimbulkan semangat dan etos dakwah nabi dalam
menyampaikan risalah. Nabi tidak sendiri,dibelakangnya ada semangat”Agung”,ada
pemberi motivasi yang sempurna yaitu Allah SWT. Begitupun dalam proses
pembelajaran harus ada keberanian,tidak ragu-ragu dalam menyampaikan materi.
Sebab penyampaian materi sebagai pewaris nilai merupakan amanat agung yang
harus diberikan. Bukankah Nabi berpesan.”yang hadir hendaknya menyampaikan
kepada yang tidak hadir”.
Sehingga Allah berfirman sebagai penegasan dukungan
keselamatan وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ
مِنَ النَّاسِ=Allah memelihara kamu dari
(gangguan) manusia.
2. Qs.
Al-Ar-Af ayat 176-177
Dalam ayat tersebut diterangkan
bahwa bagi orang-orang yang mengamalkan ayat-ayat Allah akan ditinggikan
derajatnya,dan apabila bagi orang-orang yang tidak mengamalkan ayat-ayat Allah
karena cenderung kepada dunia dan menurunkan hawa nafsunya. Maka Allah tidak
akan memberi hidayah baginya. Orang yang seperti itu diumpamakan seperti seekor
anjing apabila dihalua ia mengeluarkan lidahnya dan apabila dibiarkan ia
mengeluarkan lidahnya pula. Begitu hinanya orang yang tidak mengamalkan
ayat-ayat Allah sehingga Allah akan memberi peringatan kepada orang yang
demikian itu. Dalam ayat ini menggunakan metode cerita dalam ruang lingkup
kehidupan.
3. Qs.Ibrahim
ayat 24-25
Ayat tersebut memberikan gambaran
kepada kita untuk merenungi dan mentafakuri ciptaan Allah agar dapat diambil
hikmanya dan pelajarannya. Seperti ayat-ayat Allah yang memiliki
kandungan-kandungan makna yang tersirat. Dan metode pengajaran dalam ayat ini
adalah kontemplasi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Surat
Al-Maidah ayat 67 menjelaskan bahwa kita harus mengamalkan ilmu kita yang
pernah kita dapat selama kita mencari ilmu dan apabila kita mau mengamalkan
maka kamu tidak menyampaikan amanatnya. Allah akan memelihara kamu dari
gangguan manusia. Surat Al-Ar’Af ayat 176-177 menjelaskan bahwa orang yang
mementingkan dunia dan menuruti hawa nafsunya perumpamaan seperti anjing Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Allah dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.
Sedangkan surat Ibrahim ayat 24-25 menjelaskan tentang Allah telah membuat
perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan
cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon
itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat
B.
Kritik dan
Saran
Dalam makalah
ini pastinya terdapat kekurangan yang menyertai kelebihan, maka dari itu bila
dalam kepenulisan, terdapat banyak kekurangan mohon untuk memberi masukan
ataupun saran yang membangun sehingga dapat menjadi periksa. Selain itu juga
dapat bermanfaat umumnya kepada pembaca sebagaimana sebagai ilmu pengetahuan dalam
mempelajari atau mengkaji tafsir Al-Qur’an dan semoga dapat berfungsi sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelas atas petunjuk tersebut serta sebagai pembeda
antara yang haq dan bathil agar bisa membebaskan manusia dari kesesatan menuju
jalan yang lurus.
DAFTAR PUSTAKA
Grabalong.blogspot.co.id/2015/03/ayat-ayat-tentang-metode-pendidikan.html?m=1
di akses pada tanggal 21 Juli 2016
http://ahsanirodat.wordprees.com/tag/tafsir-tarbawy/
di akses pada tanggal 21 Juli 2016
EmoticonEmoticon