logo blog

Thursday, August 10, 2017

MATERI PENDIDIKAN QS.IBRAHIM:24-25,QS.AL-AR’AF 176-177,QS.AL-MAIDAH 67

BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang
Islam adalah agama yang sempurna,kesempurnaan islam dapat dilihat dari Al-Qur’an yang merupakan sumber hukum dan pedoman hidup bagi setiap muslim. Didalam Al-Qur’an juga mencakup ayat-ayat tentang pendidikan atau tarbiyah,baik secara tersirat maupun tersurat. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua konsep kependidikan yang berkaitan dengan lainnya,yaitu belajar (learning) dan pembelajaran (intruction). Konsep belajar mengajar berakar pada pihak peserta didik dan konsep belajar (learning) dan pembelajaran (intruction) belajar berakar pada pihak peserta didik dan pembelajaran berakar pada pihak pendidik.
Mengajar merupakan istilah kunci yang hampir tak pernah luput dari pembahasan mengenai pendidikan karena keeratan hubungan antara keduanya. Metodologi mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik,karena keberhasilan proses belajar mengajar (PBM) bergantung pada cara mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa,maka siswa akan tekun,rajin,antusias menerima pelajaran yang diberikan. Sehingga diharapkan akan terjadi perubahan dan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya,sopan santunnya,motorik dan gaya hidupnya.

B.                 Rumusan Masalah
1.                  Membahas serta mengkaji mengenai ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan metode pengajaran,yaitu surat Ibrahim ayat 24-25,Al-Ar’af 176-177,Al-Maidah 67.
2.                  Mengetahui Asbabul Nuzul dan tafsir dari ayat-ayat tersebut.
3.                  Menjelaskan nilai-nilai tarbawy yang terkandung dalam ayat-ayat yang dibahas tersebut.




C.                Tujuan Masalah
1.         Untuk mengetahui ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan metode pembelajaran yang terdapat pada surat Ibrahim ayat 24-25,Al-Ar’af 176-177,Al-Maidah 67.
2.         Untuk mengetahui Asbabul Nuzul dari tafsir dan ayat-ayat tersebut.
3.         Untuk memahami nilai-nilai tarbawy yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

A.           TEKS AL-QUR’AN DAN TERJEMAHANNYA
a.       Qs. Al-Maidah:67
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ۚ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ 
“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”. (QS: Al-Maidah Ayat: 67).

b.  Qs. Al-Ar’Af :176-177
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ ۚ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ
 يَلْهَثْ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا ۚ فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (QS: Al-A'raf Ayat: 176).

سَاءَ مَثَلًا الْقَوْمُ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَأَنْفُسَهُمْ كَانُوا يَظْلِمُونَ
Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim. (QS: Al-A'raf Ayat: 177).

c.  Qs. Ibrahim:24-25
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,” (QS: Ibrahim Ayat: 24).
تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا ۗ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
“Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS: Ibrahim Ayat: 25). 
 
B.            ASBABUN NUZUL
1. Qs. Al-Maidah:67
            Abu Hurairah (RA) menuturkan bahwa ketika Rasulullah SAW beserta para sahabatnya tiba disebuah desa,mereka (para sahabat) melihat sebatang pohon besar untuk berteduh dan mereka menyarankan kepada Nabi SAW untuk berteduh dibawahnya sesaatnya,dan tidur dibawahnya,sedang para sahabat tidur ditempat lain. Saat Nabi SAW sedang tertidur karena istirahat,tiba-tiba datang seorang badui dengan menghembus pandang dan membangunkan Nabi SAW sambil berkata,”Wahai Muhammad,sekarang katakan padaku,siapa yang dapat menyelamatkanmu dariku?” Beliau menjawab “Allah”. Maka turunlah ayat diatas (Hadist hasan,riwayat Ibnu Hibban).
2. Qs. Al-Ar’Af: 176-177
            Terdapat riwayat yang mengatakan bahwa dia adalah seorang laki-laki dari bani Israel yang bernama Bal’am bin Ba’ura’. Riwayat lain mengatakan bahwa orang itu adalah seorang laki-laki dari palestina yang dictator. Riwayat lain juga mengatakan bahwa dia adalah orang arab yang bernama Umayyah bin shalt. Adapula riwayat yang mengatakan bahwa dia adalah seseorang yang hidup sezaman dengan masa Rasulullah,yang bernama Amir al-fasik. Dan, ada pula riwayat yang mengatakan bahwa orang tersebut semasa dengan Nabi Musa a.s. Ada lagi riwayat yang mengatakan bahwa dia hidup sepeninggalan Nabi Musa a.s, yaitu sezaman dengan Israel sesudah mereka kebingungan dan terkatung-katung dipadang pasir selama empat puluh tahun. Yakni,sesudah bani Israel tidak mau memenuhi perintah Allah untuk memasukinya dan berkata kepada Nabi Musa A.s. Maka pergilah engkau bersama tuhanmu,lalu perangilah mereka,sedang kami menunggu disini.
            Diriwayatkan juga dalam menafsirkan ayat-ayat yang diberikan kepadanya bahwa ayat-ayat itu adalah nama Allah yang teragung. Orang itu berdo’a dengan menyebutnya,lalu dikabulkan do’anya. Sebagaimana juga ada riwayat yang mengatakan bahwa ayat-ayat itu adalah kitab suci yang diturunkan,sedang dia adalah seorang Nabi. Setelah itu,terdapat keterangan yang berbeda-beda mengenai perincian cerita tersebut.
3.  Qs. Ibrahim: 24-25
            Berdasarkan satu riwayat yang menyatakan (Abdullah) putra Umar ra. Berkata bahwa suatu ketika kami berada disekeliling Rasulullah SAW,lalu beliau bersabda:”Beritahu aku tentang sebuah pohon yang serupa dengan seorang muslim,memberikan buahnya pada setiap muslim!” putra Umar berkata:”Terlintas dalam benakku bahwa pohon itu adalah pohon kurma,tetapi aku lihat Abu Bakar dan Umar tidak berbicara,maka akan segan berbicara.”Dan seketika Rasul SAW,tidak mendengar jawaban dari hadirin,beliau bersabda: “pohon itu adalah pohon kurma”. Setelah selesai pertemuan dengan Rasul SAWitu,aku berkata pada (ayahku) ‘Umar’. “Hai ayahku! Demi Allah telah terlintas dalam benahku bahwa yang dimaksud adalah pohon kurma. “Beliau berkata:”Mengapa engkau tidak menyampaikannya?”Aku menjawab:”Aku tidak melihat seorang pun berbicara,maka aku pun segera berbicara.”Umar ra. Berkata:”Seandainya engkau menyampaikannya maka sungguh itu lebih kusukai dari ini dan itu.”HR.Bukhari,Muslim,at-Tirmidzi dan lain-lain.

C.                 TAFSIR
   1. Qs. Al-Maidah ayat 67
               Kisah ini diceritakan sangat indah oleh Ibnu katisr dalam menafsirkan surat Al-Maidah ayat 67 ini. Beliau menguraikan: Pada awalnya Nabi merasa takut untuk menyampaikan risalah kenabian. Namun karena ada dukungan langsung darin Allah maka keberanian itu muncul. Dukungan dari Allah sebagai pihak memberi wewenang menimbulkan semangat dan etos dakwah nabi dalam menyampaikan risalah. Nabi tidak sendiri,dibelakangnya ada semangat”Agung”,ada pemberi motivasi yang sempurna yaitu Allah SWT. Begitupun dalam proses pembelajaran harus ada keberanian,tidak ragu-ragu dalam menyampaikan materi. Sebab penyampaian materi sebagai pewaris nilai merupakan amanat agung yang harus diberikan. Bukankah Nabi berpesan.”yang hadir hendaknya menyampaikan kepada yang tidak hadir”.
               Sehingga Allah berfirman sebagai penegasan dukungan keselamatan وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ=Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
2. Qs. Al-Ar-Af ayat 176-177
            Dalam ayat tersebut diterangkan bahwa bagi orang-orang yang mengamalkan ayat-ayat Allah akan ditinggikan derajatnya,dan apabila bagi orang-orang yang tidak mengamalkan ayat-ayat Allah karena cenderung kepada dunia dan menurunkan hawa nafsunya. Maka Allah tidak akan memberi hidayah baginya. Orang yang seperti itu diumpamakan seperti seekor anjing apabila dihalua ia mengeluarkan lidahnya dan apabila dibiarkan ia mengeluarkan lidahnya pula. Begitu hinanya orang yang tidak mengamalkan ayat-ayat Allah sehingga Allah akan memberi peringatan kepada orang yang demikian itu. Dalam ayat ini menggunakan metode cerita dalam ruang lingkup kehidupan.
3. Qs.Ibrahim ayat 24-25
            Ayat tersebut memberikan gambaran kepada kita untuk merenungi dan mentafakuri ciptaan Allah agar dapat diambil hikmanya dan pelajarannya. Seperti ayat-ayat Allah yang memiliki kandungan-kandungan makna yang tersirat. Dan metode pengajaran dalam ayat ini adalah kontemplasi.


BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
Surat Al-Maidah ayat 67 menjelaskan bahwa kita harus mengamalkan ilmu kita yang pernah kita dapat selama kita mencari ilmu dan apabila kita mau mengamalkan maka kamu tidak menyampaikan amanatnya. Allah akan memelihara kamu dari gangguan manusia. Surat Al-Ar’Af ayat 176-177 menjelaskan bahwa orang yang mementingkan dunia dan menuruti hawa nafsunya perumpamaan seperti anjing Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim. Sedangkan surat Ibrahim ayat 24-25 menjelaskan tentang Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.  Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat
B.            Kritik dan Saran
Dalam makalah ini pastinya terdapat kekurangan yang menyertai kelebihan, maka dari itu bila dalam kepenulisan, terdapat banyak kekurangan mohon untuk memberi masukan ataupun saran yang membangun sehingga dapat menjadi periksa. Selain itu juga dapat bermanfaat umumnya kepada pembaca sebagaimana sebagai ilmu pengetahuan dalam mempelajari atau mengkaji tafsir Al-Qur’an dan semoga dapat berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelas atas petunjuk tersebut serta sebagai pembeda antara yang haq dan bathil agar bisa membebaskan manusia dari kesesatan menuju jalan yang lurus.


DAFTAR PUSTAKA

Grabalong.blogspot.co.id/2015/03/ayat-ayat-tentang-metode-pendidikan.html?m=1 di akses pada tanggal 21 Juli 2016
http://ahsanirodat.wordprees.com/tag/tafsir-tarbawy/ di akses pada tanggal 21 Juli 2016




EmoticonEmoticon