logo blog

Wednesday, November 22, 2017

KOMITMEN GURU PROFESIONAL


BAB I

PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, Indonesia harus mampu meningkatkan mutu pendidikan sehingga tidak kalah bersaing dengan negara lain. Negara kita harus mencetak orang-orang yang berjiwa mandiri dan mampu berkompetisi di tingkat dunia. Saat ini, Indonesia membutuhkan orang-orang yang dapat berfikir secara efektif, efisien dan juga produktif. Hal tersebut dapat diwujudkan jika kita mempunyai tenaga pendidik yang handal dan mampu mencetak generasi bangsa yang cerdas dan bermoral.

Guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang berperan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam ketentuan umum UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada berbagai jenjang dan jenis pendidikan formal. Selanjutnya untuk menjamin terlaksananya tugas utama tersebut, UU No. 14 pasal 8 mensyaratkan guru wajib memiliki kualifikasi akademik,  kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, maka dibutuhkan seorang guru yang berkomitmen. Dengan tingkat komitmen yang tinggi dari seorang guru maka diharapkan pendidikan akan lebih siap dan mampu untuk menghadapi segala macam tantangan dan hambatan. Dalam rangka memahami komitmen guru profesional dalam proses pendidikan maka hal ini sangat urgent sekali untuk dibahas khususnya bagi para calon guru agar tercipta guru yang profesional guna tercapainya pendidikan yang berkualitas.


  1. Rumusan Masalah
    Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

  1. Bagaimana komitmen guru profesional ?

  1. Tujuan Masalah
    Adapun tujuan dari pembuatan makalah adalah :

  1. Untuk memahami bagaimana komitmen guru profesional


BAB II

PEMBAHASAN


  1. Komitmen Guru Profesional

  1. Pengertian Komitmen Guru Profesional

Komitmen secara bahasa merupakan perjanjian atau keterikatan seseorang untuk melakukan sesuatu.[1] Park menjelaskan, komitmen guru merupakan kekuatan batin yang datang dari dalam hati seorang guru dan kekuatan dari luar itu sendiri tentang tugasnya yang dapat memberi pengaruh besar terhadap sikap guru berupa tanggung jawab dan respon terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Komitmen lebih luas dari kepedulian, sebab dalam pengertian komitmen tercakup arti usaha dan dorongan serta waktu yang cukup banyak.[2]

Mulyasa berpendapat bahwa komitmen secara mandiri perlu dibangun pada setiap individu warga sekolah termasuk guru, terutama untuk menghilangkan setting pemikiran dan budaya kekakuan birokrasi, seperti harus menunggu petunjuk atasan dengan mengubahnya menjadi pemikiran yang kreatif dan inovatif.[3] Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa komitmen guru profesional adalah suatu keterikatan diri terhadap tugas dan kewajiban sebagai guru yang dapat melahirkan tanggung jawab dan sikap responsive dan inovatif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Jadi, di dalam komitmen tersebut terdapat beberapa unsur antara lain adanya kemampuan memahami diri dan tugasnya, kekuatan batin dan kekuatan dari luar, serta tanggap terhadap perubahan. Unsur-unsur inilah yang melahirkan tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban yang menjadi komitmen seseorang sehingga tugas tersebut dilakukan dengan baik dan penuh keikhlasan.


  1. Ciri-ciri Komitmen Guru Profesional

Glickman menggambarkan ciri-ciri komitmen guru profesional, antara lain[4]:

  1. Tingginya perhatian terhadap siswa-siswi

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seoarang guru agar murid merasa bahwa dirinya diperhatikan ketika proses belajar berlangsung, antara lain sebagai berikut :

  1. Memberikan bimbingan. Salah satu tugas guru adalah membimbing seoarng murid. Membimbing berarti mengarahkan siswa-siswi yang mempunyai kemampuan kurang, sedang dan tinggi. Guru harus memahami masing-masing siswa-siswinya dari kondisi fisik dan psikisnya agar mampu melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya.  Dalam proses bimbingan, guru menyatu dalam jiwa siswa-siswinya. Tidak boleh ada sifat egois atau memaksakan kehendak dengan tujuan agar pengajaran cepat sesuai dengan target waktu. Akan tetapi guru dituntut untuk mengahrgai kemampuan siswa siswinya dengan tidak melupakan batasan waktu.
  2. Mengadakan komunikasi yang intensif untuk memperoleh infomasi tentang anak didik. Komunikasi dalam segala hal sangat dibutuhkan, apalagi berkaitan dengan aktifitas sebagi guru. Guru yang bijaksana adalah guru yang peduli terhadap keadaan siswa-siswinya. Perbedaan-perbedaan yang terdapat pada peserta didik hendaknya dijadikan landasan dalam memberikan pengajaran. Oleh karena itu, guru harus selalu menjalin komunikasi intensif dengan orang tua dan masyarakat terkait dengan keadaan keluar-ga, lingkungan dan pergaulan peserta didiknya. Disinilah peran guru sebagai pengganti orang tua didalam menyiapkan siswa-siswinya menjadi anggota masyarakat.

  1. Banyaknya waktu dan tenaga yang dikeluarkan

Tugas guru merupakan tugas yang kompleks mulai dari mendidik, mengajar, melatih, membimbing dan sebagainya. Oleh karena itu guru harus memiliki banyak waktu dan tenaga untuk menunaikan kewajibannya sebagai berikut :

  1. Guru tidak hanya pendidik didalam kelas, tetapi juga disela-sela waktu di luar jam mengajar. Guru bisa memberikan pengarahan kepada siswa di luar kelas, jika jam pelajaran telah selesai bukan berarti tugas seorang guru sebgai pendidik ikut selesai.
  2. Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat

  1. Bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang lain

Profesi guru merupakan profesi di bidang jasa. Terkait dengan tugas tersebut, para guru dibebankan dengan tugas-tugas sebagai berikut :

  1. Guru memiliki tugas profesional. Dalam mengemban amanah ini, seorang guru harus mampu menempatkan kemampuannya sesuai dengan bidang yang di tangani.
  2. Guru memiliki tugas kemanusiaan
  3. Guru memiliki tugas kemasyarakatan

Sesuai dengan uraian di atas, ciri-ciri seoang guru yang komitmen dapat digambarkan digambarkan sebagai berikut :

Ciri-ciri komitmen guru yang rendah
Ciri-ciri komitmen guru yang tinggi
1.   Kurangnya mempedulikan masalah-masalah siswa.
2.   Kurangnya menyediakan waktu dan tenaga untuk memikirkan masalah yang berhubungan dengan tugasnya.
3.   Hanya mempedulikan tugas-tugas rutin.
4.   
        Kurang mempedulikan tugas-tugas pokok.
1.   Punya kepedulian untuk siswa dan rekan sejawat.
2.   Selalu menyediakan waktu dan tenaga yang cukup untuk membantu siswa.
3.   Dapat mempedulikan rekan sejawat dan atasan langsung.
Selalu mempedulikan tugas-tugas pokok.


Jadi, ciri-ciri komitmen guru yang profesional adalah guru-guru yang mempunyai komitmen tinggi, karena tipe guru semacam ini memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi. Ia benar-benar profesional melalui peningkatan kemampuan secara terus menerus. Orang yang profesional selalu mempunyai kemampuan untuk mengembangkan dirinya secara continue.


BAB III

PENUTUP


  1. Kesimpulan
    Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa :

  1. Komitmen guru profesional adalah suatu keterikatan diri terhadap tugas dan kewajiban sebagai guru yang dapat melahirkan tanggung jawab dan sikap responsive dan inovatif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. Ciri-ciri komitmen guru profesional, yaitu : 1) Tingginya perhatian terhadap siswa-siswi, 2) Banyaknya waktu dan tenaga yang dikeluarkan, 3) Bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang lain.

  1. Saran

 Sebagai seorang guru yang mengemban tugas mulia yakni mencerdaskan generasi bangsa, sudah sepatutnya untuk memiliki komitmen dan rasa tanggungjawab yang tinggi agar anak didik benar-benar menjadi generasi yang cerdas dan bermoral serta mampu menjadikan Indonesia lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Sahertian, Profil Pendidik Profesional, (Yogyakarta : Andi Offset, 1994)  hal. 44.

Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003) hal. 151.

Djaman satori. Dkk, Profesi Keguruan, (Jakata : Universitas Terbuka, 2008) hal. 137.




[1] KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
[2] Sahertian, Profil Pendidik Profesional, (Yogyakarta : Andi Offset, 1994)  hal. 44.
[3] Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003) hal. 151.
[4] Djaman satori. Dkk, Profesi Keguruan, (Jakata : Universitas Terbuka, 2008) hal. 137.


EmoticonEmoticon