BAB I
PEDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pendidikan di
zaman sekarang ini sangat penting karena dengan mengikuti pendidikan, kita
mengetahui ilmu baru yang belum kita ketahui sebelumnya. Dalam pendidikan atau
pembelajaran banyak sekali model-model pembelajaran yang mana dengan adanya
model-model pembelajaran tersebut kita bisa menjadikan pendidikan menjadi mudah
untuk dipahami dan dimengerti khususnya bagi pelajar yang sedang
mengikuti pelajaran dikelas.
Ditengah-tengah
kemelut resesi kehidupan manusia di berbagai bidang, terutama bidang
ekonomi-keuangan, dimana nilai-nilai yang mendasarinya juga terkena dampak
negatifnya sehingga goyah dan rentan menjadi transitif, maka pendidikan Islam
sebagai salah satu bagian dari kehidupan universal, tak dapat terhindar dari
dampak keguncangannya. Oleh karenanya, pendidikan memerlukan model dan
pendekatan didalamnya.
Model pendidikan
merupakan cara atau tekhnik pengkajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh
guna saat pengkajian bahan pelajaran, baik secara individual maupun kelompok.
Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu proses, perbuatan dan cara
mendekati peserta didik dan mempermudah pelaksanaan pendidikan Islam itu
sendiri. Dalam proses pembelajaran yang berlangsung pasti akan didukung oleh
metode dan pendekatan pembelajaran, karena dalam pembelajaran, apabila sudah
menggunakan kedua sistem diatas maka komponen-komponen pendidikan akan berjalan
dengan baik, khususnya pendidikan Islam baik secara efektif dan efisien
Model dan
pendekatan dalam pendidikan tidak bisa dipisahkan karena kedua unsur ini
merupakan alat dan cara yang digunakan untuk menunjang kelancaran pendidikan.
Dilihat dari permasalahan diatas, maka penulis membuat makalah ini dengan judul
“Model dan Pendekatan dalam Pendidikan Islam”
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan
masalah dalam makalah ini adalah :
1)
Apa
yang dimaksud dengan model dalam pendidikan islam ?
2)
Apa yang dimaksud
pendekatan dalam pendidikan islam ?
C.
Tujuan
Masalah
Tujuan dalam pembuatan makalah ini
adalah :
1)
Untuk mengetahui apa
yang dimaksud dengan model dalam pendidikan islam
2)
Untuk mengetahui apa
yang dimaksud dengan pendekatan dalam pedidikan islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Model
Pendidikan Islam
Model pembelajaran dalam
pendidikan Islam mempunyai peranan
penting dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang diciptakan bersama, karena itu
model menjadi sebuah sarana yang bermakna dalam menyajikan pelajaran, sehingga
dapat membantu siswa memahami bahan-bahan pelajaran untuk mereka. Arifin
Muzayin mengingatkan, bahwa tanpa model, suatu materi pelajaran tidak akan
dapat memproses secara efisien dan efektik dalam pendidikan.
Model adalah penerimaan
secara abstrak dari fenomena. Model memberikan ruang yang cukup luas bagi
pendidikan islam. Bahwa dalam islam itu sendiri telah memberikan kebebasan dalam
berkarya, namun dari situ ada batasanbatasan yang harus diperhatikan seperti
tidak melanggar ketentuan syara’.
Dengan hal ini sistem
pendidikan islam adalah sebagaimana nasihat sahabat nabi SAW, Ali bin Abi
Thalib R.A. dalam sebuah hadist : “Ajarilah
anak-anakmu (dengan pengetahuan) yang bukan seperti kamu pelajari, kaena mereka
diciptakan utuk generasi zamn yang berbeda dengan zamanmu”. Nasihat ini
memberikan pengertian bahwa mengajar adalah aktifitas dalam pemberian
pengetahuan kepada seorang anak didik untuk menghadapi kehidupan yang akan
datang, artinya model dalam pengajaran itu penting sebab bisa memberikan efek
anak didiknya ketika ia mempersiapkan masa depannya untuk leboh baik lagi.
Sedangkan model pendidikan
islam yang beroientasi pada falsafah dengan memperhatikan potensi psikologis
dan pedagogis, model pendidikan Islam sebagai berikut:
1.
Filosofis: memandang manusia
didik adalah hamba Tuhan yang diberi kemampuan fitrah, dinamis dan
sosial-religius serta psiko-fisik. Cenderung kepada penyerahan diri secara
total kepada sang pencipta.
2.
Etimologis : potensi berilmu
pengetahuan yang berpijak pada iman dan berilmu pengetahuan untuk menegakkan
iman yang bertauhid, yang bersyariyah-dharuriah, menjadi shibghah manusia
muslim sejati berderajat mulia.
3.
Pedagogis: manusia adalah
makhluk belajar sejak dari ayunan sampai liang lahat yang proses
perkembangannya didasari nilai-nilai Islami yang dialogis terhadap tuntutan
Tuhan dan tuntutan perubahan sosial, lebih cenderung kepada pola hidup yang
harmonis antara kepentingan duniawi dan ukhrawi, serta kemampuan belajarnya
disemangati oleh misi kekhalifahan di muka bumi.
Secara kurikuler model-model
tersebut di diatas, didesain menjadi beberapa macam diantaranya adalah:
1.
Content: lebih difokuskan
kepada masalah sosio cultural masa kini untuk diproyeksikan ke masa
depan,.dengan kemampuan anak didik untuk mengungkapkan tujuan dan
nilai-nilainya yang sesuai tuntunan tuhan.
2.
Pendidik: bertanggung jawab
terhadap penciptaan situasi komunitas yang terpercaya.
3.
Anak didik: dalam proses
belajar mengajar bersama-sama menghayati persepsi terhadap realitas kehidupan
dan memperhatikan persepsi orang lain.
B.
Pendekatan
Pendidikan Islam
Pendekatan berarti proses,
perbuatan, dan cara mendekati. Dari pengertian ini pendekatan pendidikan' dapat
diartikan sebagai suatu proses, perbuatan, dan cara mendekati dan mempermudah
pelaksanaan pendidikan. Jika dalam kegiatan pendidikan, metode berfungsi
sebagai cara mendidik, maka pendekatatan berfungsi sebagai alat bantu agar
penggunaan metode tersebut mengalami kemudahan dan keberhasilan. Selain
metode-metode memiliki peranan penting dalam kegiatan pendidikan Islam, pendekatan-pendekatan
juga menempati posisi yang berarti pula untuk memantapkan penggunaan
metode-metode tersebut dalam proses pendidikan, terutama proses belajar
mengajar. Pendekatan pendidikan Islam yang seharusnya dipahami dan dikembangkan
oleh para pendidik adalah meliputi:
1.
Pendekatan Psikologis
Dalam
pendekatan ini tekanannya diutamakan pada dorongan-dorongan yang bersifat
persuasif dan motivatif, yaitu suatu dorongan yang mampu menggerakan daya
kognitif (mencipta hal-hal baru), konatif (daya untuk berkemauan keras), dan
afektif (kemampuan yang menggerakkan daya emosional). Ketiga daya psikis
tersebut dikembangkan dalam ruang lingkup penghayatan dan pengamalan ajaran
agama di mana faktor-faktor pembentukan kepribadian yang berproses melalui
individualisasi dan sosialisasi bagi hidup dan kehidupannya menjadi titik
sentral perkembangannya.
2.
Pendekatan sosial kultural
Pendekatan ini ditekankan
pada usaha pengembangan sikap pribadi dan sosial sesuai dengan tuntutan
masyarakat, yang berorientasi kepada kebutuhan hidup yang semakin maju dalam
berbudaya dan berperadaban. Hal ini banyak menyentuh permasalahan-permasalahan
inovasi ke arah sikap hidup yang alloplastis (bersifat membentuk lingkungan
sesuai dengan ide kebudayaan modern yang dimilikinya), bukannya bersifat auto
plastis (hanya sekedar menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada)
3.
Pendekatan Religi
Yakni suatu pendekatan yang
membawa keyakinan (aqidah) dan keimanan dalam pribadi anak didik yang cenderung
ke arah komprehensif intensif dan ekstensif (mendalam dan meluas). Pandangan
yang demikian, terpancar dari sikap bahwa segala, ilmu pengetahuan itu pada
hakikatnya adalah mengandung nilai-nilai ke-Tuhanan. Sikap yang demikian harus
di internalisasikan (dibentuk dalam pribadi) dan di eksternalisasikan (dibentuk
dalam kehidupan di luar diri pribadinya.
4.
Pendekatan Historis
Yang ditekankan pada usaha
pengembangan pengetahuan, sikap dan nilai keagamaan melalui proses kesejarahan.
Dalam hubungan ini penyajian serta faktor waktu secara kronologis menjadi titik
tolak yang dipertimbangkan dan demikian pula faktor keteladanan merupakan
proses identifikasi dalam rangka mendorong penghayatan dan pengamalan agama.
5.
Pendekatan komparatif
Yaitu
pendekatan yang dilakukan dengan membandingkan suatu gejala sosial keagamaan
dengan hukum agama yang ditetapkan selaras dengan siatuasi dan zamannya.
Pendekatan komparatif ini sering diwujudkan dalam bentuk komparatif studi, baik
di bidang hukum agama maupun j uga antara hukum agama itu sendiri dengan hukum
lain yang berjalan, seperti hukum adat, hukum pidana/perdata, dan lain-lain.
6.
Pendekatan filosofis
Pendekatan filosofis yaitu
pendekatan yang berdasarkan tinjauan atau pandangan falsafah. Pendekatan
demikian cenderung kepada usaha mencapai kebenaran dengan memakai akal atau
rasio. Pendekatan filosofis sering dipergunakan sekaligus dengan pola berpikir
yang rasional dan membandingkan dengan pendapat-pendapat para ahli filsafat
dari berbagai kurun zaman tertentu beserta aliran filsafatnya. Pendekatan dalam
pendidikan Islam merupakan suatu cara untuk mempermudah dalam kelangsungan
belajar mengajar. Sehingga tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan dan lebih
bisa menunjukkan keberhasilan pendidikan anak didik yang berdasarkan Skill yang
dimilikinya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Model adalah penerimaan
secara abstrak dari fenomena. Model memberikan ruang yang cukup luas bagi
pendidikan islam. Bahwa dalam islam itu sendiri telah memberikan kebebasan
dalam berkarya, namun dari situ ada batasanbatasan yang harus diperhatikan
seperti tidak melanggar ketentuan syara’. Dengan hal ini sistem pendidikan
islam adalah sebagaimana nasihat sahabat nabi SAW, Ali bin Abi Thalib R.A.
dalam sebuah hadist : “Ajarilah
anak-anakmu (dengan pengetahuan) yang bukan seperti kamu pelajari, kaena mereka
diciptakan utuk generasi zamn yang berbeda dengan zamanmu”. Nasihat ini
memberikan pengertian bahwa mengajar adalah aktifitas dalam pemberian
pengetahuan kepada seorang anak didik untuk menghadapi kehidupan yang akan
datang, artinya model dalam pengajaran itu penting sebab bisa memberikan efek
anak didiknya ketika ia mempersiapkan masa depannya untuk lebih baik lagi.
2.
Pendekatan pendidikan Islam
yang seharusnya dipahami dan dikembangkan oleh para pendidik adalah meliputi:
a.
Pendekatan Psikologis. Dalam
pendekatan ini tekanannya diutamakan pada dorongan-dorongan yang bersifat
persuasif dan motivatif, yaitu suatu dorongan yang mampu menggerakan daya
kognitif (mencipta hal-hal baru), konatif (daya untuk berkemauan keras), dan
afektif (kemampuan yang menggerakkan daya emosional).
b.
Pendekatan sosial kultural.
Pendekatan ini ditekankan pada usaha pengembangan sikap pribadi dan sosial
sesuai dengan tuntutan masyarakat, yang berorientasi kepada kebutuhan hidup
yang semakin maju dalam berbudaya dan berperadaban.
c.
Pendekatan Religi, yakni
suatu pendekatan yang membawa keyakinan (aqidah) dan keimanan dalam pribadi
anak didik yang cenderung ke arah komprehensif intensif dan ekstensif (mendalam
dan meluas).
d.
Pendekatan Historis, Yang
ditekankan pada usaha pengembangan pengetahuan, sikap dan nilai keagamaan melalui
proses kesejarahan. Dalam hubungan ini penyajian serta faktor waktu secara
kronologis menjadi titik tolak yang dipertimbangkan dan demikian pula faktor
keteladanan merupakan proses identifikasi dalam rangka mendorong penghayatan
dan pengamalan agama.
e.
Pendekatan komparatif, yaitu
pendekatan yang dilakukan dengan membandingkan suatu gejala sosial keagamaan
dengan hukum agama yang ditetapkan selaras dengan siatuasi dan zamannya.
Pendekatan komparatif ini sering diwujudkan dalam bentuk komparatif studi, baik
di bidang hukum agama maupun j uga antara hukum agama itu sendiri dengan hukum
lain yang berjalan, seperti hukum adat, hukum pidana/perdata, dan lain-lain.
f.
Pendekatan filosofis, yaitu
pendekatan yang berdasarkan tinjauan atau pandangan falsafah. Pendekatan
demikian cenderung kepada usaha mencapai kebenaran dengan memakai akal atau
rasio.
B.
Saran
Dari
makalah yang kami buat semoga akan menjadikan manfaat bagi kita semua. Namun,
penulis menyadari dari pembuatan makalah ini banyak sekali kesalahan baik dari
tulisan maupun kata-katanya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Muzakki
dan Holilah. Ilmu Pendidikan Islam, (Surabaya
: Kopertais Wilayah IV, 2010) hlm. 149
https://butterflyonly.wordpress.com/model-dan-pendekatan-pedidikan-islam/
di akses pada tanggal 8 Desember 2016
http://wildanesia.blogspot.co.id/2012/12/model-dan-pendekatan-pendidikan/
di akses pada tanggal 8 Desember 2016
EmoticonEmoticon