BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Internet, sejak ditemukan oleh departemen pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969
melalui proyek ARPA yang disebut ARPANet, telah mengubah
dunia. Dengannya, dunia bagaikan
kampung kecil (global village), apa yang terjadi di Amerika, misalnya,
seketika dapat diketahui di Gondanglegi (tempat sekolah kami berada).
Pada era sekarang sudah
terjadibooming internet disemua kalangan terutama remaja. Beberapa aspek
kehidupan seolah tidak bisa lepas dari internet, mulai rekreasi, permainan,
belajar, berita dari pelajar, para remaja sudah menggunakan internet. Tidak
hanya pelajar. mahasiswa, guru, dosen, pengusaha, politisi, artis bahkan
tokoh-tokoh di dunia sudah menggunakan internet sebagai sumber rujukan
sehari-hari ( Tim Penulis LKS, 2014 )
Fenomena yang luar
biasa dari internet adalah sosial media (sosmed). Munculnya sosial media tidak
hanya membuat kultur baru akan tetapi mempengaruhi seluruh sendi kehidupan
manusia, baik ekonomi, politik, agama dan budaya. Misal dalam perilaku ekonomi,
dalam menjajakan dagangan, pedagang cukup mempromosikan di sosmed secara
gratis. Dalam politik, Obama misalnya, terpilih menjadi Presiden AS salah
satunya berkat bantuan sosmed. Beragamnya jenis jejaring sosial yang
bermunculan saat ini semakin membuat banyak orang yang terobsesi untuk
menggunakannya. Kemudahan dalam
pemakaiaanya menjadi pendorong seseorang untuk tidak ragu lagi dalam
berkecimpung di internet, khususnya Facebook.
Facebook
merupakan salah satu jejaring sosial yang dapat digunakan sebagai media ta’aruf.Dengan
Facebook kita dapat merasakan kedekatan seseorang yang pada hakikatnya jauh
dari kita.Hal ini membuat kita lebih mudah untuk berkomunikasi dan saling
bertukar fikiran.Lebih dari itu kita bisa
menyambung tali silaturrahmi dengan orang yang tidak kita kenal.
Sisi positifnya Facebook dapat dijadikan
sebagai media dakwah li’i’lai kalimatillah.
Di era modern seperti
ini sudah bukan zamannya lagi melakukan dakwah dengan cara tradisional, jika
hal itu dilakukan kita sebagai umat Islam akan kalah saing dalam mempertahankan
kejayaan umat karena agama Islam akan dipandang sebagai agama yang terbelakang.Setali
tiga uang,ada sisi paradok dari Facebook, tanpa kita sadari Facebook juga dapat
merenggangkan hubungan dengan orang yang terdekat. Facebook membuat kita terlena dan lupa daratan, selain
itu apabila Facebook
dipegang oleh user yang tidak tepat akan berakibat fatal yakni dapat
mencoreng nama baik user yang sebenarnya. Tak jarang banyak orang yang
mengekspresikan kefrustasiannya lewat status yang di share, sehingga
kadangkala banyak status lebay yang secara tidak langsung membuka aibnya
sendiri seperti status galau dan curhatan yang tidak seharusnya dipublikasikan.
Intinya, Facebook terkadang membuat yang privat menjadi publik, informasi yang
tabu menjadi biasa. Singkat
cerita, Facebook adalah media
komunikasi yang bisa digunakan apa saja, bisa positif dan negatif.
Dalam
kolom statistik pengguna Facebook,
Indonesia menduduki peringkat ke-4 sebagai pengguna Facebook
terbesar dunia, menurut data yang pernah dirilis oleh Internet World Stats di
akhir tahun 2012 lalu. Menurut data
dari Webershandwick, untuk wilayah Indonesia, ada sekitar 65 juta user Facebook aktif, 33 jutauser
aktif per harinya, 55 juta user aktif yang
memakai perangkat mobile dalam pengaksesannya per bulan dan sekitar 28 juta user aktif yang memakai perangkat mobile per harinya.Melihat dari
analisis lain yang ditampilkan oleh situs SocialBakers, pengguna
Facebook di Indonesia didominasi oleh mereka-mereka yang berumur antara 18-24
tahun di posisi pertama dan 25-34 tahun di urutan kedua. Sedangkan dari jenis
kelaminnya, pengguna Facebook di Indonesia didominasi oleh pria dengan
persentase sebesar 59 persen, sisanya adalah wanita.Data pengguna berusia muda
tersebut juga hampir sama seperti data hasil survei yang pernah dilakukan oleh
AsosiasiJasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2012 lalu. Dalam hasil
survei tersebut terungkap bahwa pengguna internet di Indonesia didominasi oleh
pengguna berusia dengan rentang usia antara 12-34 tahun. (Pandi Suryadi,2012)
Dari pernyataan diatas,Facebook
bersifat netral/relative.Artinya penggunaan Facebook tergantung pada user,
jika user lebih condong menggunakan Facebook ke dampak positif, maka
penggunaan tersebutakan berbuah positif juga, begitupun sebaliknya.
Oleh karena itu kami tertarik untuk meneliti
Facebook, terkhusus menelusuri
lebih jauh lagi tentang seberapa banyak siswa-siswi MAN Gondanglegi yang memanfaatkan Facebook dengan baik atau
sebaliknya. Selain itu peneliti juga bermaksud untuk mengetahui dampak Facebook terhadap karakter
siswa-siswi MAN Gondanglegi dan yang terakhir
menganalisanya dalam perspektif Al-Qur’an.
B.
Rumusan Masalah
1)
Bagaimana
siswa-siswi MAN Gondanglegi dalam memanfaatkan Facebook ?
2)
Bagaimana
pengaruh Facebook terhadap pembentukan karakter siswa-siswi MAN
Gondanglegi ?
3)
Bagaimana
dampak Facebook terhadap karakter siswa-siswi MAN Gondanglegi dalam prespektif
Al-Qur’an ?
C. Tujuan
Penelitian
Tujuan
dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui :
1)
Mengetahui
bagaimanakah siswa-siswi MAN Gondanglegi dalam memanfaatkan Facebook
2)
Menelusuri
pengaruh Facebook dalam pembentukan karakter siswa-siswi MAN Gondanglegi
3)
Mengetahui
dampak Facebook terhadap perilaku siswa-siswi MAN Gondanglegi dalam perspektif
Al-Qur’an
D. Manfaat
Penelitian
Adapun
manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
A. Manfaat Praktis
1)
Bagi
sekolah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk kebijakan proses
pendidikan dalam pemanfaatan internat.
2)
Bagi siswa
dapat dijadikan sebagai bahan muhasabah diri
3)
Bagi orang
tua dapat dijadikan sebagai acuan untuk selalu memperhatikan putra putrinya
dalam mengoprasionalkan internet
B. Manfaat Teotitis
1)
Dapat
memberikan gambaran perilaku remaja pada era cyber
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Facebook ( Sosial Media cyber)
Media
sosial adalah sebuah media online yang mana para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, dan lain sebagainya.Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, media
sosial adalah "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang
membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran “user-generated content", di zaman yang modern
ini sudah banyak media social yang lahir. Perkembangan sosial media ini
dimulai tahun 1995 dengan lahirnya situs GeoCities.Situs ini memberikan layanan
penyewaan penyimpanan data-data website agar halaman website
tersebut bisa diakses dari mana saja. Kemunculan GeoCities ini merupakan
tonggak dari berdirinya website-website lain.( Dika Maulana, 2011 )
Dewasa ini penggunaan situs jejaring sosial
sebagai media berinteraksi secara online sudah begitu meluas bahkan
mendunia.Banyak manfaat yang bisa didapat dengan bergabung dalam situs jejaring
sosial seperti Facebook. Diantaranya dapat berkoneksi dengan teman, baik itu
teman baru atau lama, keluarga, dan lain sebagainya tanpa terhalang oleh jarak
tempat. Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan banyak fitur hiburan yang
tersedia secara gratis. Diantaranya quiz, games, chat, dan
masih banyak yang lainnya.
Salah satu Sosmed itu adalah Facebook.
Apa itu
Facebook ? Meskipun keseharian kita bermain dengan Facebook tapi jika tiba-tiba
disuguhi pertanyaan seperti itu adakalanya juga kita bingung mau menjawab apa. Menurut Wikipedia berbahasa Indonesia Facebook
adalah sebuah situs web jejaring sosial populer yang diluncurkan pada 4
februari 2004 oleh Mark Zuckerberg seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei
1984 yang pernah menjadi murid Ardsley High School.( Dika Maulana, 2011 )
Facebook dapat memberikan dampak terhadap
penggunanya entah itu dampak positif maupun dampak negatif, adapun dampak
positif dalam penggunaan Facebook adalah:
1)
Memperluas jaringan pertemanan. Berkat Facebook
ini seseorang menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia.
Meskipun sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara
langsung.
2)
Seseorang akan termotivasi untuk belajar
mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online,
karena mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
3)
Memudahkan dalam memperoleh informasi.
Seseorang menjadi mudah untuk memperoleh informasi yang ada di internet karena
adanya blog ataupun website. Selain itu sosial media juga bisa
digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan
lain-lain.
4)
Situs jejaring sosial membuat seseorang
menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian
saat ada teman mereka berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman
mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
5)
Memudahkan seseorang untuk sharing
atau berbagi dengan sesamanya .
6)
Bisa di jadikan tempat iklan bagi
seseorang yang melakukan usaha online.
Sedangkan dampak negatif
dalam penggunaan Facebook adalah :
1)
Seseorang menjadi kecanduan untuk menggunakan
jejaring sosial tanpa memperdulikan waktu
2)
Seseorang menjadi malas berkomunikasi di
dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu jika seseorang
tersebut terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya
3)
Facebook dapat memicu terjadinya zina,
Allah telah melarang kita mendekati perbuatan zina seperti yang termaktub dalam
Firman Allah :
وَلَا تَقْرَبُوْا الزِّنَى اِنّهُ كَانَ فَحِشَةً
وَسَاءَ سَبِيْلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina
sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji serta jalan yang sangat buruk”(QS.Al-Isra’ : 32)
4)
Facebook akan membuat seseorang lebih
mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di
sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di dunia maya. Hal ini
dapat mengakibatkan menjadi kurang berempati di dunia nyata.
5)
Menjadikan seseorang malas belajar karena
sering menggunakan facebook untuk yang menyediakan layanan game yang
membuat seseorang menjadi kecanduan game.
6)
Menyebabkan kurangnya sopan santun
seseorang saat ini. Dengan seringnya menggunakan Facebook semakin banyak orang
yang menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya. Dan bagi mereka yang masih
polos, tentu akan menganggap bahwa bahasa tersebut adalah bahasa modern zaman
sekarang.
Dampak dari Facebook
tersebut dapat menjadi ancaman bagi penggunanya. Sebaiknya kita berhati-hati
dalam berkongsi maklumat di dalam Facebook agar dampak yang dapat kita rasakan
adalah dampak yang positif, jika maklumat yang kita kongsikan bersifat maksiat
seperti meletakkan gambar yang tidak senonoh, video yang mengandung unsur
maksiat atau sebagainya ,maka sebenarnya kita telah membeli saham menuju
neraka, dengan bebrbuat demikian setiap orang yang melihat kandungan tersebut
akan mendapat dosa yang berawal dari perbuatan kita sendiri dan dosa tersebut
juga akan diberikan kepada kita tanpa dikurangi sedikitpun sebab kita adalah
penyebab orang lain melakukan dosa.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dari
Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa yang menyeru manusia kepada petunjuk maka
dia akan mendapat pahala sama dengan orang yang melakukannya tanpa dikurangkan
walau sedikitpun pahala mereka. Barangsiapa yang menyeru manusia kepada
kesesatan maka dia juga turut berdosa sebagaimana dosa orang yang
mengikutinyatanpa dikurangkan dosa mereka walau sedikit pun”.(H.R. Muslim)
B.
Karakter Remaja yang Baik dalam Al-Qur’an
Masa remaja merupakan sebuah periode dalam
kehidupan manusia yang batasan usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu
jelas. Masa remaja ini sering dianggap sebagai masa peralihan, dimana saat-saat
ketika anak tidak mau lagi diperlakukan sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari
pertumbuhan fisiknya ia belum dapat dikatakan orang dewasa. Menurut Anna Freud masa
remaja juga dikenal dengan masa strom and stress dimana terjadi
pergolakan emosi yang diiringi pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan
psikis yang bervariasi. Pada masa ini remaja mudah terpengaruh oleh lingkungan
dan sebagai akibatnya akan muncul kekecewaan dan penderitaan, meningkatnya
konflik dan pertentangan, impian dan khayalan, pacaran dan percintaan,
keterasinagan dari kehidupan dewasa dan norma kebudayaan.(Akhmad sudrajat,
2008)
Masa remaja merupakan masa untuk mencari
identitas/jati diri, dalam gejolak pencarian jati dirinya tentu tidak dapat
lepas dari kenyataan hidup di sekelilingnya.Dengan segenap potensi yang
dimilikinya, remaja berupaya agar eksis di hadapan publiknya sehingga
tidak sampai terjerembab dan gagap menghadapi kenyataan hidup. Setiap remaja
memiliki karakteristik yang berbeda yang dapat mendukungnya dalam mencari jati
dirinya, karakteristik remaja merupakan suatu ciri khas yang menetap pada diri
seseorang remaja dalam berbagai situasi dan dalam berbagai kondisi yang mampu
membedakan antara remaja yang satu dengan remaja yang lain.
Saat ini remaja mengalami krisis, krisis yang paling
menonjol dari para remaja adalah krisis pada karakter mereka.Dapat disaksikan
saat ini betapa dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat menahan kemerosotan
karakter yang baik yang terjadi.Karakter yang baik sangat dibutuhkan dalam diri
seorang remaja.Terdapat banyak sekali dalil-dalil yang membuktikan bahwa
karakter yang baik merupakan ciri-ciri seorang yang beriman, dicintai Allah,
dan cemerlang. Di antaranya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
dalam (QS.al-Qalam 68:4) berkenaan ciri-ciri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa Sallam:
وَإِنَّكَ لَعَلَى
خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan bahwa sesungguhnya
engkau (wahai Muhammad) mempunyai akhlak yang amat mulia”
Kemudian, Allah menyuruh pula agar kita meneladani
akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tersebut sebagaimana
dalam (QS.al-ahzab 33:21)
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي
رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ
الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada
pada (diri) Rasulullah itu contoh teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kebaikan di) hari akhir (kiamat), dan dia banyak
mengingat Allah”
Di antara tujuan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam diutuskan adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, beliau
bersabda :
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ
صَالِحَ الأَخْلاَقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak
yang mulia”
Dalam hadis yang lain, dalam sabda Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Sallammenjelaskan bahwa akhlak yang mulia menandakan
kesempurnaan iman :
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ
إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا، وَخَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِنِسَائِهِمْ
“Mukmin yang paling
sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Dan yang paling terbaik di
kalangan kamu adalah yang paling baik terhadap isterinya”
Demikianlah beberapa
dalil yang menjelaskan tentang kedudukan, keutamaan, dan kepentingan akhlak
yang mulia.Berdasarkan dalil-dalil ini, ketahuilah bahwa kesahihan, keimanan,
dan kematangan ilmu seseorang diukur berdasarkan karakter dalam
dirinya.Kesahihan dan kematangan ilmu tidak diukur dengan jumlah harta yang
dipegang, jumlah jabatan yang disandang maupun jumlah hadis yang dihafal,
tetapi sebaliknya diukur dengan karakter yang baik dalam dirinya.Semakin baik
karakter baik yang menghiasi, semakin sahih dan matanglah ilmu yang dimiliki.
C. PengaruhFacebook Terhadap
Karakter Remaja Islam
Sekarang ini kita hidup di era globalisasi
yang sangat jauh berbeda dengan zaman para Nabi agung kita, dan mungkin pada
zaman saat ini bisa dikatakan seburuk-buruknya zaman, jikalaau kita bandingkan
dengan zaman Rasulullah SAW dan para sahabat, hidup mereka selalu dipadati
dengan beribadah kepada Allah, akan tetapi pada zaman sekarang para pemuda dan
remaja muslim justru hidup mereka selalu di padati dengan bermaksiat kepada Allah,
banyak pemuda pada zaman sekarang bermain hingga larut malam dan
berdua-duaan dengan wanita, padahal islam melarang laki-laki dan wanita tanpa
ikatan pernikahan untuk berdua-duaan Rasulullah SAW bersabda :
لَا يَحْلُوَنَّ اَحَدكُمْ اِلَّا
ثَالِثُهُمَا الشَيْطَان
“Tidaklah seseorang di
antara kalian berduaan melainkan ketiganya adalah syetan”
Memang hidup di era
globalisasi penuh dengan tantangan dan cobaan, untuk menjadi seorang muslim
yang hakiki, dan bukan cuma sebatas islam di lisan atau KTP saja tetapi ini
adalah tantangan untuk menjadi seorang remaja muslim yang senantiasa
mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya, pada era
globalisasi ini kita akan menghadapi berbagai tantangan yang harus
benar-benar kita selesaikan, tantangan yang sangat berat dalam hidup adalah
nafsu kita sendiri. Meskipun nafsu tidak semua buruk tapi yang lebih dominan
dalam diri seseorang adalah nafsu yang berasal dari setan, banyak sekali media
yang dapat menyalurkan nafsu buruk seseorang seperti halnya jejaring social
yang berupa Facebook.Tak jarang seseorang terlena dan terjerumus karena Facebook.Kemungkaran
terjadi dimana-mana hanya karena dunia maya yang sedang marak.
Facebook sangat berpengaruh terhadap pembentukan
karakter remaja.Ternyata Facebook menyumbang kesalahan besar terhadap rusaknya
karakter muda-mudi.Berdasarkan pengamatan terhadap
anak-anak desa yang sama sekali tidak mengenal istilah TV, Video Game dan
Internet ternyata memiliki sikap dan prilaku yang lebih manusiawi dari pada
remaja yang tinggal dengan suasana modern dan memiliki semua media dalam
kehidupan sehari-hari.
Mitchel V. Charnley
dalam bukunya yang berjudul Reporting edisi III (Holt-Reinhart & Winston, New
York, 1975, halaman 44) menyatakan bahwa: “Berita adalah laporan yang tepat
waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau
kedua-duanya bagi masyarakat luas”. Hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan
untuk mendapatkan minat pemirsa sebanyak mungkin dengan bobot peristiwa
yang didasarkan terhadap eksklusivitas, keistimewaan, atau ruang
lingkupnya.
Kebebasan remaja dalam
menerima informasi yang terkadang tidak layak untuk ditonton lebih banyak
membuat kejiwaan anak mengalami perubahan secara signifikan karena mereka
cenderung meniru apa yang dilihatnya. Kenyataan inilah yang mendorong perubahan
prilaku pada remaja dan pemuda disebabkan informasi yang disampaikan terkadang
keluar dari konteks dunia anak-anak dan remaja maupun pemuda tanggung yang
cenderung sedang mencari jati diri.
Sebagai seorang pemuda muslim yang hakiki kita
memiliki tantangan yang sangat berat, yaitu merubah perilaku pemuda-pemudi
muslim saat ini yang belum sesuai dengan Al-Qur`an dan sunnah dengan beramal ma`ruf
nahi munkar, Rasulullah SAW bersabda :
اِذَا رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَارًا فَيُغَيِّر بِيَدِهِ
فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِيْع فَبِلِسَانِه فَإِنْ لَمْ يَسْيَطِيْع فَبِقَلْبِه
وَذَالِكَ اَضْعَافُ الإِيْمَان
“Apabila kalian melihat sebuah kemunkaran maka rubahlah dengan tangan
dan apabila kalian tidak mampu maka rubahlah dengan lisan dan apabila tidak
mampu maka rubahlah dengan hati maka yang demikian itu adalah selemah-lemahnya
iman”
Meski masih banyak
media-media yang membuat seorang remaja kehilangan karakter akan tetapi pada
hakekatnya semua kembali kepada keluarga, sosial masyarakat dan media massa
yang seharusnya dapat memberikan batasan dan pencerahan tentang bagaimana
menjaga agar karakter positif pada anak tidak hancur karena lingkungan yang
tidak sejalah dengan kehidupan mereka. Ada baiknya, lingkungan keluarga lebih
dahulu menanamkan akhlak yang baik dan mental yang jujur karena metode ini akan
berimpikasi pada perkembangan prilaku anak dalam kehidupan mereka.
Selain itu, kehidupan sosial yang berbeda hendaknya dipahami sebagai bentuk kewajaran
dalam kehidupan manusia bahwa jika ada kemiskinan pasti ada kekayaan karena
sebenarnya mereka harus saling berbagi dan mengerti sehingga tercipta
keharmonisan hubungan di antara mereka.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MAN
Gondanglegi pada tanggal 20-26 Februari 2014
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang
dilakukan adalah diskriptif kualitatif, diskriptif kualitatif merupakan salah satu prosedur
penelitian yang diambil dari data hasil wawancara atau penelitian, desain
penelitiannya bersifat terbuka, dan analisis data dilakukan setelah data
terkumpul. Dasar teori penelitian ini diambil dari jenis-jenis penelitian,
peneliti memilih jenis deskriptif kualitatif yang tidak menekankan pada sedikit
banyaknya sampel yang diambil karena peneliti tidak menginginkan generalisasi
dalam penelitian ini
C. Populasi dan Sampel
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi MAN Gondanglegi, sedangkan
sampel yang digunakan adalah 10 orang yang dipilih dengan teknik sampling
purposive dengan penjelasan 10 orang tersebut adalah user yang menggunakan Facebook
lebih dari 1 tahun secara aktif
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah :
1.
Angket
untuk mencari 10 sampling yang diinginkan
2.
Peneliti
itu sendiri, sebab penelitian kualitatif mensyaratkan tafsir peneliti dalam
proses penelitian
E. Metode Pengumpulan Data
1.
Angket
Angket yang berjumlah
20 disebar dengan teknik sampling purposive untuk mencari sampel yang
diinginkan
2.
Wawancara
Penelitian dilakukan
dengan metode penyebaran angket yang mewakili setiap kelas untuk mencari sampel
penelitian. Kemudian setelah sampel penelitian ditemukan mereka di wawancara
dengan cara random mengenai hal-hal berikut :
Aspek yang
diteliti
|
Kisi-kisi
|
Pertanyaan
|
Pengunaan Facebook
|
Pemanfaatan Facebook
|
1. Apa yang anda lakukan saat anda membuka Facebook
?
2. Pernakah anda menggunakan Facebook sebagai
sarana pembelajaran ?
3. Pernahkah anda menggunakan Facebook sebagai
sarana silaturrahmi ?
4. Apakah Facebook merupakan salah satu media
dakwah ?
|
Dampak
|
Kualitas Waktu
|
5. Berapa jam anda menggunakan Facebook dalam
sehari ?
6. Berapa jam anda belajar dalam sehari ?
|
Karakter
|
7. Adakah perubahan pada karakter anda setelah
menggunakan Facebook ?kalau ada sebutkan !
8. Apa yang anda suka dalam Facebook ?
9. Adakah nilai positif yang anda dapat dalam Facebook
?kalau ada sebutkan !
10. Adakah nilai negatif yang anda dapat dalam Facebook
?kalau ada sebutkan !
|
3. Observasi
Peneliti mengamati
sendiri timbal balik antara Facebook dengan siswa-siswi MAN Gondanglegi lewat
status yang di share serta responnya terhadap status yang di share
orang lain.
F. Prosedur penelitian
Peneliti menyebarkan angket sejumlah 20 lembar.
Angket yang sudah disebar kepada siswa-siswi dengan tehnik sampling
purposivedan di ambil 10 sampel dengan penjelasan 10 orang tersebut adalah user
yang menggunakan Facebook lebih dari 1 tahun secara aktif. Kemudian dari 10
sampel yang sudah didapat di wawancara mengenai hal-hal yang sudah disebutkan
diatas dengan teknis semi terstruktur. Disamping itu peneliti juga melakukan
observasi, data yang didapat dari hasil wawancara dan observasi dianalisa sehingga
hasilnya dapat disimpulkan
BAB IV
HASIL
PENELITIAN dan PEMBAHASAN
A.
Pemanfaatan Facebook oleh Siswa-Siswi MAN
Gondanglegi
Untuk membicarakan pemanfaatan Facebook akan dijelaskan dengan menekankan
pada kualitas penggunaaan. Dari 10 responden yang kami wawancara menyatakan
bahwa rata-rata Facebook lebih banyak
digunakan untuk hal yang negatif daripada yang positif. Saat pertama kali
membuka Facebook 5 dari 10 responden lebih suka membuka pemberitahuan terlebih
dahulu baru kemudian membuka situs-situs yang lain, disisi lain ada yang lebih
suka melihat beranda dan meng-like status orang lain. Dalam sisi positif,
siswa-siswi MAN Gondanglegi lebih sering menggunakan Facebook untuk media
pembelajaran dan silaturrahmi, hanya beberapa orang saja yang
menggunakan Facebook untuksarana dakwah.Berikut pemaparan dari 10 responden
yang kami wawancara :
Pertanyaan
|
Pernyataan
|
Orang
|
Hal yang dilakukan saat pertama kali
membuka Facebok
|
Notification
|
5
|
Beranda
|
2
|
|
Add friend
|
1
|
|
Like status
|
1
|
|
Menuju Group
|
1
|
|
Sebagai sarana pembelajaran
|
Pernah
|
6
|
Tidak pernah
|
4
|
|
Jarang
|
-
|
|
Sebagai sarana silaturrahmi
|
Pernah
|
6
|
Tidak pernah
|
1
|
|
Jarang
|
3
|
|
Sebagai sarana dakwah
|
Pernah
|
2
|
Tidak pernah
|
6
|
|
Jarang
|
2
|
Dari tabel
diatas tampak bahwa Facebook belum digunakan secara maksimal untuk hal-hal
positif.Memang sebagian responden pernah mengoperasikan Facebook sebagai sarana
pembelajaran dan silaturrahmi, namun setelah peneliti melakukan observasi,
terlihat bahwa intensitasnya kalah dengan yang digunakan sebagai pembunuh
waktu. Alih-alih mendapat sesuatu yang positif, tampaknya mereka mulai
tergiring Facebook sebagai gaya hidup tanpa makna. Ini tampak pada jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan, sebagimana
berikut :
“...menurut
saya media Facebook sebagai hiburan semata dan pelepas penat,akan tetapi
terkadang saya hampir lupa waktu dan banyak pekerjaan saya yang terbengkalai
sehingga waktu sholatsering saya abaikan....”
B. Pengaruh
Facebook Terhadap Pembentukan Karakter Siswa-Siswi MAN Gondanglegi
Facebook dapat memberikan pengaruh pada penggunanya, seperti yang
dinyatakan oleh 9 dari 10 responden mereka mengaku bahwa mereka menggunakan Facebook
lebih dari 1 jam dalam 1 hari, sedangkan hanya 1 responden yang menggunakan Facebook
hanya sebentar-sebentar namun berkelanjutan. Hal ini membuktikan bahwa waktu mereka
lebih sering digunakan untuk Facebook daripada untuk belajar.Hal ini terjadi
karena 7 dari 10 responden memiliki hoby chattingsaat membuka Facebook
hingga tanpa terasa mereka sudah berjam-jam mengoperasikan Facebook.Selain itu
,7 dari 10 responden juga menyatakan bahwa ada perubahan karakter yang terjadi
pada mereka setelah mereka menggunakan Facebook.
Berikut
data dari 10 responden yang kami wawancara:
1.
Kualitas Waktu
Pertanyaan
|
Pernyataan
|
Orang
|
Berapa lama
menggunakan Facebook dalam sehari
|
Lebih dari 1 jam
|
9
|
Kurang dari 1 jam
|
-
|
|
Sebentar tapi sering
|
1
|
|
Berapa lama belajar
dalam sehari
|
Lebih dari 1 jam
|
1
|
Kurang dari 1 jam
|
7
|
|
kalau ada PR saja
|
2
|
2.
Karakter
Pertanyaan
|
Pernyataan
|
Orang
|
Karakter yang berubah
karena Facebook
|
Ada
|
7
|
Tidak
|
3
|
|
Yang paling disuka
dari Facebook
|
Chat
|
7
|
Lihat Status
|
2
|
|
Group
|
1
|
Dari intensitas waktu,
tampak ada kesenjangan antara aktivitas bermain Facebook dengan aktifitas positif lainnya, semisal : belajar dan
mengaji, dll. Sebenarnya tidak menjadi masalah jika penggunakan Facebook itu
digunakan sebagai sarana penunjang kegiatan peningkatan kapasitas diri sebagai
pelajar. Akan tetapi observasi kami membuktikan bahwa tidak ada linkgroupFacebook mereka yang berkaitan dengan sesuatu
yang bersifat meningkatkan kapasitas dirinya sebagai pelajar.
Dan lebih parah lagi ada
pengakuan bahwa Facebook kadang
menghantarkan siswa kedalam situs porno sebagaimana keterangan mereka dibawah
ini :
“....Biasanya kalau saya lagi asik mengoperasikan
Facebook tanpa sengaja saya melihat gambar-gambar porno yang tidak sepatutnya
untuk dilihat hingga akhirnya setan berbisik pada saya untuk berfikir
kotor....”
C.
Analisis Pengaruh Facebook Terhadap Karakter Siswa-Siswi
MAN Gondanglegi dalam Prespektif Al-Qur’an
Setelah melakukan penelitian, hasil yang kami dapat menunjukan bahwa
siswa-siswi MAN Gondanglegi memanfaatkan Facebook sebagai media hiburan
semata.Banyak dari mereka yang lupa waktu karena terlalu seringnya menggunakan Facebook.
Dalam sehari mereka menggunakan Facebook hingga berjam-jam lamanya, sedangkan
tak lebih dari 1 jam mereka menggunakan waktunya untuk belajar. Facebook yang
dianggap sebagai hiburan semata dapat menjadi senjata setan untuk membuat
penggunanya menikmati kehidupan dunia yang fana ini tanpa memikirkan bagaimana
nanti mepertanggungjawabkan itu semua dihadapan Sang Kholik. Hiburan dan
keindahan duniawi dapat melalaikan mereka, padahal Allah telah mengingatkan
mereka dalam firman-Nya :
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini,
selain dari main-main dan senda gurau belaka, dan sungguh kampung akhirat iti
lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa.Maka tidakkah kalian memahaminya?” (QS. Al
An’am 32)
وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Dan tiadalah
kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main.Dan sesungguhnyanakhirat
itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahuinya.” (QS. Al
Ankabut 64)
إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۚ وَإِن تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ
“Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau.Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.” (QS. Muhammad 36)
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanya permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak…”(QS. Al Hadid 20)
Keempat ayat di atas
meskipun secara redaksional berbeda-beda,namun mengandung pesan yang sama,yakni
penegasan sekaligus peringatan Allah SWT. Kepada para hamba-Nya tentang hakikat
kehidupan dunia agar manusia bisa memiliki pandangan yang jernih dan tepat tentang
kehidupan dunia sehingga dapat mengambil sikap yang tepat dalam kehidupan dunia
yang Cuma satu kali ini.
Siswa-siswi MAN Gondanglegi mengaku bahwa Facebok tidak hanya digunakan
sebagai hal yang negatifakan tetapi mereka
juga menggunakan Facebook untuk hal yang positif layaknya media silaturrahmi dan
pembelajaran. Namun di sisi lain Facebook yang terlihat biasa saja di mata
mereka ternyata dapat merubah karakternya, saat menggunakan Facebook mereka merasa bahwa Facebook tidak akan memberi efek apapun namun
saat diwawancara mereka menyadari bahwa karakter mereka sedikit banyaknya
berubah, mereka cenderung memiliki kepribadian yang kebarat-baratan, bahkan
meniru gaya orang barat seperti sudah menjadi tradisi dalam kesehariannya.
Selain itu karakter mereka dari segi ucapan juga berubah, bahasa alaydan
kurang sopan yang mereka temui seakan menjadi trendy yang katanya
seperti itulah bahasa gaul. Dalam perspektif Al-Qur’an, ini merupakan tasyabuh,
tasyabuh adalah penyerupaan terhadap orang-orang kafir
dengan seluruh jenisnya dalam hal akidah atau ibadah atau adat atau cara hidup
yang merupakan kekhususan mereka (orang-orang kafir). Termasuk dalam tasyabbuh
yaitu meniru terhadap orang-orang yang tidak shalih, walaupun mereka itu dari
kalangan kaum muslimin, seperti orang-orang fasik, orang-orang awam dan jahil .(Omar Ibrahim, 2011)
Dari pemaparan di atas terbukti bahwa Facebook
sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter siswa-siswi MAN Gondanglegi,
namun pada dasarnya kita sendiri bisa memilih dampak yang terjadi dalam
penggunaan Facebook.
Facebook dapat berdampak positif
apabila :
1)
Digunakan
sebagai sarana pembelajaran
2)
Digunakan
sebagai sarana silaturrahmi
3)
Digunakan
sebagai sarana dakwah
4)
Penggunanya
disiplin waktu
5)
Penggunanya
tidak terlalu menganggap Facebook sebagai teman curhat
Facebook dapat berdampak negatifapabila :
1.) Digunakan sebagai sarana tasyabbuh
2.) Digunakan sebagai sarana memadu kasih
3.) Digunakan sebagai sarana penipuan dan
penculikan
4.) Digunakan sebagai sarana hiburan semata
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari observasi yang
dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa Facebook lebih banyak
memberikan dampak negatif daripada dampak positif, hal ini dikarenakan
siswa-siswi MAN Gondanglegi menggunakan Facebook sebagai media hiburan
semata.Padahal banyak sekali sesuatu yang bermanfaat apabila kita mau
menggalinya misalnya saja Facebook dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran,
silaturrahmi, dakwah dan lain sebagainya. Setelah diamati, ternyata
siswa-siswi MAN Gondanglegi yang menggunakan Facebook sebagai sarana
pembelajaran, silaturrahmi, dakwah dan lain sebagainya masih bisa
dihitung dengan jari. Sungguh miris melihatnya, ketika siswa-siswi MAN
Gondanglegi yang seharusnya menggunakan Facebook sebagai sarana yang positif
malah menggunakannya untuk memposting sesuatu yang tidak berguna.
Facebook
sebagai rujukan dalam belajar?Sudah tiada lagi pemikiran tersebut dalam kancah
siswa-siswi MAN Gondanglegi, yang ada hanyalah Facebook sebagai teman untuk
mencurahkan seluruh isi hati. Kerap kali siswa-siswi MAN Gondanglegi memposting status yang berbau galau dengan
harapan mendapatkan perhatian dari user yang lain, mereka lebih banyak
meluangkan waktunya untuk mengoperasikan Facebook daripada untuk belajar.
Banyak karakter mereka yang dipengaruhi oleh Facebook yang pada akhirnya
membawa mereka untuk mencintai budaya Negara lain.
B. Saran
Melihat pemanfaatan Facebook
pada siswa-siswi MAN Gondanglegi yang lebih dominan pada dampak negatif,
peneliti menghimbau agar siswa-siswi MAN Gondanglegi tidak hanya menggunakan Facebook
sebagai sarana hiburan semata. Banyak nilai positif yang terkandung dalam Facebook
yang tidak mereka sadari, bukan karena tidak mengerti, kurang informasi ataupun
kurang update (kudet), hanya saja mereka malas untuk menggalinya bahkan
nilai pokok dalam Facebook sebagai sarana menjalin komunikasi yang benar sudah
jarang dilakukan.
Dapat
dilihat di accountFacebook milik siswa-siswi MAN Gondanglegi, disana
kita dapat menjumpai berbagai jenis rengekan yang seandainya kita fahami kita
akan mengira bahwa hal tersebut adalah bualan di siang bolong saja. Oleh karena
itu, dalam mengoperasionalkan Facebook harus sesuai dengan nilai-nilai
qur’ani.Mari kita mengoptimalkan hal yang bermanfaat, meminimalisir yang tidak
berguna dan menghindari sesuatu yang haram.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim,Andi dkk.2001.Pendidikan Agama dan
Akhlak bagi Anak dan Remaja.Ciputat : PT. Logos Warna Ilmu.
Mitchel V. Charnley dalam bukunya yang berjudul
Reporting edisi III (Holt-Reinhart & Winston, New York, 1975, halaman 44)
Akhmadsudrajat.2008.Karakteristik
Perilaku dan Pribadi pada Masa Remaja,(online),(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/05/karakteristik-perilaku-dan-pribadi-pada-masa-remaja/
Diakses pada tanggal 23 februari 2014
Omar Ibrahim Al-Imanulmuslim.2011.bahaya
tasyabbuh,(online) , (http://majlissunnah.wordpress.com/2011/12/30/awas-bahaya-tasyabbuh-bi-kuffar/di/ akses pada tanggal 23 Februari 2014)
EmoticonEmoticon