Sebelum berbicara mengenai moral pemuda perlu untuk
mengetahui apa itu revitalisasi. Revitalisasi merupakan sebuah proses, cara,
atau perbuatan untuk menghidupkan atau menggiatkan kembali berbagai program
kegiatan apapun. Atau lebih jelas revitalisasi itu adalah membangkitkan kembali
vitalitas. Sedangkan dalam bahasa lainnya revitalisasi adalah proses, cara, dan
perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang terbedaya.
Sebenarnya revitalisasi berarti menjadikan suatu atau perbuatan menjadi vital,
sedangkan kata vital mempunyai arti yang sangat perlu sekali ( untuk kehidupan
dan sebagainya ). Jadi pengertian revitalisasi secara umum adalah usaha-usaha
untuk menjadikan sesuatu itu menjadi penting dan perlu sekali. Revitalisasi ini
sangat diperlukan bagi pemuda Indonesia untuk pembaharuan Indonesia ke arah
yang lebih baik.
Pemuda identik
dengan jiwanya yang membara bagaikan kobaran api. Untuk membakar semangat juang
pemuda Indonesia, presiden RI pertama mengibaratkan dengan ucapan “Berikan
aku 1000 orang tua maka akan aku cabut gunung semeru, berikan aku 10 pemuda
maka akan aku goncang dunia”. Begitu besarnya Soekarno menaruh harapan pada
pemuda dengan penuh optimis dan keyakinan yang tinggi ketika mengeluarkan
ucapan itu. Ucapan memang hanya sekadar kata, tapi dibalik kata akan selalu
terkandung makna yang dalam.
Berbicara
mengenai revitalisasi, suatu hal yang perlu direvitalisasi adalah moral pemuda yang
saat ini kualitasya semakin menurun, ada beberapa hal yang perlu kita koreksi
demi memperbaiki hal tersebut. Pemuda saat ini banyak yang melakukan kecurangan
demi mendapatkan hasil yang mereka inginkan, namun mereka lupa bahwa perilaku
jujur adalah segalanya. Hal yang paling diasayangkan adalah krisis moral yang
saat ini terjadi masih sering diabaikan oleh banyak orang. Padahal generasi
muda merupakan aset berharga bagi bangsa dimasa depan.
Pemuda yang memiliki
semangat juang terhadap bangsa seharusnya melestarikan budaya sendiri dengan
cara mencintai produk lokal dibanding produk
luar negeri. Namun seiring berkembangnya zaman menimbulkan perubahan pola hidup
masyakat yang lebih modern dan mengadopsi budaya luar yang mulai masuk ke
Indonsia. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin
dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Salah satu budaya yang
mulai di adopsi pemuda Indonesia adalah gaya berpakaian orang asing yang
relatif terbuka. Dulunya budaya Indonesia sangatlah mementingkan tata cara
berpakaian yang sopan dan tertutup. Akan tetapi akibat masuknya budaya luar
mengakibatkan budaya tersebut berubah. Sekarang berpakaian yang membuka aurat
serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat didalam masyarakat kita.
Sehingga melupakan pakaian kebudayaan yang seharusnya dipakai oleh bangsa
Indonesia. Selain dari cara berpakaian pergeseran budaya terjadi di cara
bergaul remaja kita menyebabkan banyak sekali penyimpangan norma di Indonesia.
Budaya barat yang terlalu bebas mereka aplikasikan di Indonesia sehingga
terjadilah penyimpangan tersebut. Begitupun dalam masalah makanan, masyarakat
sekarang lebih memilih makanan-makanan yang berasal dari luar seperti KFC, steak,
burger, dan lain-lain.
Masyarakat
Indonesia terlalu gengsi untuk menggunakan produk dalam negeri. Mereka merasa
lebih elit ketika mereka menggunakan sepatu bermerk Adidas atau Puma ketimbang
hanya mengalaskan kaki mereka dengan bungkusan kaki berlabel Cibaduyut. Mereka
merasa lebih berkelas ketika laptop yang mereka gunakan bergambar Apple
ketimbang mereka mengetik dengan Zyrex. Bahkan tidak sedikit dari mereka merasa
berlevel lebih tinggi ketika membayar dengan Dollar ketimbang Rupiah. Hal ini
sangat memperlihatkan bahwa rasa cinta tanah air para pemuda sudah mulai luntur.
Bahkan pendidikan mengenai pancasila yang sudah diberikan sejak dibangku
Sekolah Dasar hingga dewasa ini hanya menjadi teori tanpa ada realisasi dari
apa yang sudah dipelajari. Masuknya
budaya luar menyebabkan terjadinya pergeseran budaya di Indonesia oleh
karenanya maka moral pemuda Indonesia jelas terancam. Hal yang yang seperti
inilah yang menyebabkan terjadinya krisis moral pada kalangan remaja.
Mencintai budaya
Indonesia dapat menjadi gambaran betapa besarnya rasa cinta pemuda pada bangsa
ini. Bayangkan ketika seluruh rakyat Indonesia dengan penuh kesadaran
mengonsumsi produk-produk buatan lokal di tengah derasnya arus barang impor
dari luar negeri. Secara tidak langsung konsumen yang begitu besar akan
meningkatkan pendapatan pengusaha lokal bahkan pendapatan nasional. Diharapkan
pula dengan keuntungan tersebut pelaku usaha akan terus meningkatkan mutu
produk-produknya sebagai timbal balik dari kepercayaan publik dalam negeri. Selain
itu, permintaan produk lokal yang tinggi tentu menuntut peningkatan jumlah
produksi yang juga akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi jutaan rakyat
Indonesia. Beberapa hal di atas mungkin hanya sebagian kecil dari pentingnya
rasa cinta tanah air yang diwujudkan dengan cinta produk dalam negeri.
Negara kita
tidak akan dipandang masyarakat dunia kalau kita sendiri enggan untuk memandang
negara kita. Produk dari negara kita tidak akan sama derajatnya dengan produk
Korea Selatan dan Jepang apalagi Eropa, kalau kita tidak memulai untuk
mencintai produk itu apa adanya. Karena suatu hal yang luar biasa selalu
dimulai dengan hal biasa. Dengan bangga dan cinta menggunakan produk Indonesia
suatu saat bukan tidak mungkin industri Indonesia akan merangkak naik seperti
yang terjadi pada Jepang dan Korea Selatan.
Sangat diperlukan langkah strategis untuk meningkatkan rasa cinta dan peduli
terhadap kearifan budaya lokal kepada para pemuda. Kebudayaan lokal merupakan
kebudayaan yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat adat. Namun yang
terjadi pada pemuda sangat berbeda dengan apa yang kita pahami tentang
kebudayaan lokal, bahkan kebudayaan itu sudah terkikis dan tergantikan oleh
budaya asing yang sama sekali tidak kita pahami. Agar eksistensi budaya tetap
kukuh, maka kepada generasi penerus dan pelurus perjuangan bangsa perlu
ditanamkan rasa cinta akan kebudayaan lokal khususnya di daerah. Salah satu
cara yang dapat ditempuh di sekolah adalah dengan cara mengintegrasikan
nilai-nilai kearifan budaya lokal dalam proses pembelajaran, ekstrakurikuler,
atau kegiatan kesiswaan di sekolah.
Misalnya dengan mengaplikasikan secara optimal Pendidikan Karakter Berbasis
Kearifan Budaya Lokal. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman
nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut,
baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dengan menanamkan sistem
pendidikan berbasis karakter maka penyimpangan moral yang terjadi dikalangan
pemuda mampu diminimalisir.
Karakter merupakan representasi identitas seseorang
yang menunjukkan ketundukannya pada aturan atau standar moral yang berlaku dan
merefleksikan pikiran, perasaan dan sikap batinnya yang termanifestasi dalam
kebiasaan berbicara, bersikap dan bertindak. Pendidikan karakter dapat dimaknai
sebagai upaya mendorong para pelajar tumbuh dan berkembang dengan kompetensi
berfikir dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip moral dalam hidupnya serta
mempunyai keberanian melakukan yang benar, meskipun dihadapkan pada berbagai
tantangan. Pendidikan karakter tidak terbatas pada transfer pengetahuan
mengenai nilai-nilai yang baik, tetapi menjangkau bagaimana memastikan
nilai-nilai tersebut tetap tertanam dan menyatu dalam pikiran serta tindakan. Kearifan
lokal merupakan akumulasi dari pengetahuan serta kebijakan yang yang tumbuh dan
berkembang dalam sebuah komunitas yang merepresentasikan perspektif
sosiologisnya.
Upaya membangun karakter pemuda berbasis kearifan
budaya lokal sejak dini melalui jalur pendidikan dianggap sebagai langkah yang
tepat. Sekolah merupakan lembaga formal yang menjadi peletak dasar pendidikan.
Pendidikan di Sekolah merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang
memiliki peranan yang amat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Melalui
pendidikan di Sekolah diharapkan akan menghasilkan sumber daya manusia
Indonesia yang berkualitas. Jika menilik pada tujuan pendidikan nasional, maka
manusia yang berkualitas tidak hanya terbatas pada tataran kognitif, tetapi
juga afektif dan psikomotor.
Kemandirian
bangsa tentu saja menjadi atensi dari semua elemen bangsa khususnya pemuda
sebagai pengemban masa depan bangsa. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemuda
memiliki peranan sejarah yang penting dan berkelanjutan dalam perjalanan
kehidupan berbangsa. Mengingat peranan dan posisinya yang strategis dalam
konfigurasi kehidupan berkebangsaan, sudah sepatutnya pemuda mesti dipandang
sebagai aset sosial bangsa yang strategis dalam pola pembangunan negeri.
Indonesia masa depan bisa diramalkan dengan melihat kondisi para pemudanya hari
ini, karena pemuda hari ini adalah pemimpin esok hari. Itulah sebabnya kalau
ingin menghancurkan suatu negeri, maka hancurkanlah generasi mudanya terlebih
dahulu.
EmoticonEmoticon