Secara bahasa, ahlul halli wal ‘aqdi
mengandung arti orang yang berwenang melonggarkan dan mengikat. Dalam
terminologi ilmu fiqih, ahllul halli wal ‘aqdi diartikan sebagai orang-orang
yang dipilih sebgai wakil umat untuk menyuarakan hati nurani umat. Ahlul halli
wal ‘aqdi merupakan orang-orang pilihan. Mereka terdiri atas ulama’,
cendekiawan, dan pemimpin yang mempunyai kedudukan dalam masyarakat.
Ahlul halli wal ‘aqdi adalah wakil
rakyat yang menjadi anggota majelis syura’. Mereka percaya oleh rakyat dan
keputusan mereka ditaati oleh rakyat. Imam al-Mawardi menyebut ahlul halli wal
‘aqdi sebgai ahlul ikhtiar, yakni golongan yang berhak memilih. Mereka memiliki
tugas utama memilih dan memberhentikan seseorang khalifah. Di indonesia, ahlul
halli wal ‘aqdi mirip dengan MPR (majelis permusyawaratan rakyat), tetapi
keduanya tidak identik. Jadi, dalam hal ini ahlul halli wal ‘aqdi adalah
lembaga pemilih.
Menurut Muhammad Abduh, ahlul halli
wal ‘aqdi sama dengan ulil amri dalam surat an-Nisa’/4 ayat 59. Ia merupakan
kumpulan orang dari berbagai profesi dan keahlian yang ada dalam masyarakat.
Ahlul halli wal ‘ aqdi merupakan golonmgan orang muslim yang terdiri atas
pimpinan, hakim, ulama, pimpinan militer, semua penguasa, dan pemimpin yang
dijadikan rujukan umat islam dan masalah kebutuhan dan meslahatan umum.
Ahlul halli wal ‘aqdi adalah waklil
rakyat yang menjadi anggota majelis permusyawaratan. Menurut imam Fahruddin
ar-Razi, ahlul halli wal ‘aqdi adalah para alim ulama’ dan kaum cendekiawan
yang dipilih oleh rakyat untuk mewakili mereka. Dengan demikian, syarat menjadi
ahlul halli wal ‘aqdi adalah:
a.
Mereka
harus terdiri atas para ilmuan, dan
b.
Mereka
dipilih oleh rakyat atau memperoleh kepercayaan dari rakyat
2.
Syarat-Syarat
Menjadi Anggota Majelis Syura
Untuk menjadi anggota majelis syura, seseorang harus memenuhi
beberapa persyaratan sebagai berikut.
a.
Bertakwa
kepada Allah
b.
Mempunyai
kepribadian yang jujur, adil, dan penuh tanggung jawab
c.
Memiliki
ilmu pengetahuan yang luas sesuai dengan bidangb keahliannya
d.
Memiliki
keberanian untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan serta teguh dalam
berpendirian meskipun risikonya besar. Hal itu sesuai dengan sabda Nabi
Muhammad SAW.
Artiya:
katakanlah yang benar meskipun pahit. (HR. Ibnu Hibbah)
e.
Memiliki
sifat istiqomah
f.
Merakyat
(senantiasa peka dan peduli terhadap kepentingan rakyat)
g.
Berjiwa
ikhlas, dinamis, dan kreatif
h.
Dipilih
oleh rakyat sesuai dengan asas demokrasi
3.
Hak
Dan Kewajiban Majelis Syura
Berikut disajikan beberapa hak dan kewajiban majelis syura sebagai
lembaga tertinggi negara.
a.
Memilih,
mengangkat, dan memberhentikan kahlifah
b.
Mewakili
rakyat dalam bermusyawarah dala kahlifah untuk menyelesaikan beberapa
permasalahan dan berbagai kepentingan rakyat
c.
Membuat
undang-undang bersama khalifah demi memantapkan pelaksanaan hukum Allah
d.
Menetapkan
garis-garis program negara yang akan dilaksanakan khalifah
e.
Menetapkan
anggaran belanja negara
f.
Menghindari
sidang majelis syura setiap diadakan persidangan
4.
Hikmah
Adanya Majelis Syura
Hikmah majelis syura adalah
mewujudkan perintah Allah SWT, dan meniru Rasulullah SAW. dalam bermusyawarah,
melahirkan tanggung jawab bersama, melahirkan tanggung jawab bersama,
melahirkan keputusan yang terbaik, menghindari perselisihan, memilih pemimpin
yang terbaik, memberikan pendidikan politik, menjalin hubungan sesama manusia
yang harmonis, menciptakan persatuan, keadilan, dan kerukunan. Semua itu
dilandasi nilai spiritual yang tinggi.
EmoticonEmoticon