BAB 1
PERGAULAN REMAJA
1.
Menerima dan menjalankan ajaran agama Islam.
2.
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli, santun ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta
damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengem-bangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
1. Memahami akhlak terpuji dalam pergaulan remaja.
2. Mencontohkan perilaku terpuji dalam pergaulan remaja.
3. Membiasakan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja.
4. Menghindari perilaku negatif dalam pergaulan remaja.
1.
Pergaulan Remaja
Menurut bahasa. pergaulan artinya perihal bergaul; percampuran dalam
persahabatan
(kehidupan sehari
hari); hidup, kehidupan bersama-sama masyarakat. Jadi pergaulan
menurut istilah
adalah percampuran persahabatan dalam kehidupan sehari-hari bersamasama
dalam masyarakat
sedangkan remaja menurut istilah adalah seorang laki-laki atau
perempuan yang sudah
mulai dewasa dan sampai umur untuk kawin.
Remaja merupakan masa persiapan untuk menjadi dewasa yang matang dan sehat.
Masa ini biasanya
diikuti keguncangan emosional, kebimbangan dalam mencari pegangan
hidup, serta
kesibukan mencari bekal pengetahuan dan kepandaian untuk menjadi
senjata pamungkas
pada usia dewasa. Pada masa remaja tentunya ada perubahan-perubahan
yang signifikan baik
secara fisik maupun psikis.
2.
Bentuk dan Contoh
Perilaku Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja
Pergaulan remaja adanya interaksi sosial dengan masyarakat yang harus
memiliki
dasar yang kuat diantaranya
mawas diri dimana berada.
Dalam kehidupan
remaja terdapat beberapa hal yang harus perhatikan dalam meraih
perilaku terpuji
dalam pergaulan remaja diantaranya ;
a.
Mengucapkan salam dan
menjawabnya. Nabi bersabda mengucapkan salam sunah
hukumnya sedangkan
menjawab salam adalah wajib hukumnya.
b.
Berjabat tangan; Rasulullah Saw.
mengajarkan bahwa untuk lebih menyempurnakan
salam dan menguatkan
tali ukhuwah islamiyah, sebaiknya ucapan salam diikuti
dengan berjabat
tangan tentu jika memungkinkan.
c.
Mencari teman yang baik
Setiap orang dianjurkan bergaul dengan orang-orang shalih, karena
sesungguhnya
orang-orang yang
lurus dalam tutur kata dan perbuatan mereka serta menjalani kehidupan
yang sejalan dengan
kehendak ilahi memiliki semacam daya tarik tersendiri. Barang
siapa yang memiliki
fitrah bersih akan cenderung memilih untuk bergaul dengan orang
baik. Sesungguhnya
setiap orang akan mengikuti jejak orang yang mengiringinya.
3.
Menerapkan Akhlak
Terpuji Pergaulan Remaja dalam Kehidupan Sehari-hari.
Di dalam kehidupan pergaulan sehari-hari, terutama antar muda-mudi, remaja
harus
memiliki prinsip/
fundamen/ pegangan yang kuat diantaranya:
a.
Memiliki kompetensi kontroling
dan membawa diri dimana berada. Sesuai
yang disabdakan
Rasulullah Saw. dalam Hadis إتقوا الله حيث ما كنت
yang artinya
“Bertaqwalah dimana engkau berada”.
b.
Bergaul dengan sahabat yang soleh
dapat memberi nasehat yang benar dan nasehat
yang sabar serta
dapat memotivasi untuk mengembangkan kemampuan diri.
c.
Konsisten, disiplin,
bertanggungjawab dalam segala amanat yang diberikan kepadanya.
d.
Tidak mudah terlena dalam
kesenangan dan pergaulan bebas, tapi bisa memilah
memilih, menimbang mana
yang baik dan mana yang tidak baik/ bermanfat/ tidak
bermanfaat bagi
dirinya atau secara umum dalam akhlak terpuji pergaulan remaja.
4.
Perilaku Pergaulan
Remaja yang Negatif
Remaja wajib mawas
diri dalam perilaku negatif diantaranya:
a.
Bermalas-malas dan suka menunda
atau meringankan pekerjaan atau perbuatan.
b.
Mementingkan bermain atau santai
dari pada belajar.
c.
Suka keluyuran, menghabiskan
waktu tanpa agenda dan tujuan yang jelas.
d.
Ragu-ragu dan cenderung bimbang
menjalankan kehidupan. Nabi bersabda:
يبك _ يبك ا ي ل ما لا ي _ دع ما ي ”Apabila melakukan sesuatu ragu-ragu lebih baik
ditinggalkan” (HR. At-Tirmizi).
e.
Sering mengecilkan kemampuan dan
potensi diri sendiri.
f.
Mudah larut dalam berbagai
kesenangan tanpa perhitungan.
g.
Kecenderungan untuk mengabaikan
segala kebiasaan baik.
h.
Munculnya praktik hidup
sehari-hari dengan gaya hidup penuh santai, bermain
dalam memakan waktu yang lama hingga melupakan
tugas pokok.
1.
Pendahuluan
a.
Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
b.
Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan
dengan kegiatan
pembelajaran.
c.
Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada
peserta didik.
d.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
e.
Guru mengajukan pertanyaan
secara komunikatif materi sebelumnya dan mengaitkan
dengan macam-macam akhlak terpuji.
f.
Media/ alat peraga/ alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan
tulis, kertas
karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan
multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
g.
Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok di
antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung)
yang termasuk ke
dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral
systems family of model). Direct
instruction diartikan sebagai instruksi langsung; dikenal juga dengan active
learning
atau whole-class teaching mengacu kepada gaya mengajar pendidik
yang mengusung
isi pelajaran kepada peserta didik dengan mengajarkan memberikan
koreksi, dan
memberikan penguatan secara langsung pula. Model ini dipadukan
dengan model
artikulasi (membuat/mencari pasangan yang bertujuan untuk
mengetahui daya serap
peserta didik).
2.
Pelaksanaan
a.
Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar beserta
perenungannya yang
ada pada kolom “Ayo
Renungkan”.
b.
Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil
pencermatannya tentang
gambar beserta
perenungannya.
c.
Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatan
peserta didik.
d.
Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati gambar yang ada
yang ada di
kolom “Ayo Mengamati”.
e.
Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
f.
Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan
peserta didik tentang isi gambar tersebut.
g.
Peserta didik melakukan tanya jawab seputar akhlak terpuji
h.
Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui
bantuan gambar atau tayangan visual/ film tentang akhlak terpuji dalam pergaulan
remaja peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk
berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
i.
Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil
diskusi sedangkan
kelompok lainnya memperhatikan/ menyimak dan memberikan tanggapan.
j.
Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta didik
tentang materi tersebut.
k.
Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan kisah tersebut.
l.
Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran
tersebut sesuai yang terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
m.
Pada kolom “Uji Kompetensi”, guru:
1.
Membimbing peserta didik untuk mengisi lembar centang dan membuat
contoh ketentuan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja.
2.
Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan
uraian.
3.
Membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri tentang
perilakuperilaku
yang mencerminkan orang yang meneladani sifat tersebut di lingkungannya
(kolom tugas).
3.
Kegiatan Akhir Pembelajaran
a.
Penguatan materi :
Pendidik memberikan
ulasan secara umum terkait dengan proses pembelajaran dan hasil
diskusi.
b.
Mengadakan tanya jawab tentang akhlak remaja
c.
Guru merefleksi nilai-nilai akhlak mulia dalam pergaulan remaja
d.
Menutup pelajaran dengan membaca salam dan hamdalah
A. Pilihan ganda.
1. Proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu
lainnya disebut dengan
a.
Perzinaan
b.
Pertentangan
c.
Perdebatan
d.
Remaja
e.
Pergaulan
2. Mengapa remaja harus berhati-hati dalam melakukan pergaulan?
a.
Karena remaja adalah masa pertumbuhan
b.
Karena remaja masih labil, mudah terpengaruh, suka mencoba,
memilki rasa ingin tahu yang tinggi
c.
Karena remaja bukanlah anak-anak dan belum dewasa.
d.
Karena remaja sering mengalami kegagalan
e.
Karena remaja mengalami perubahan fisik
3. Pada masa remaja terjadi proses pematangan. Pematangan dalam hal
apa?
a.
Finansial dan Materia
b.
Fisik dan Psikologis
c.
Spiritual dan Kultural
d.
Hormon dan Gen
e.
Otak dan Tubuh
4. Masa depan bangsa ini tergantung pada?
a. Generasi ulama
b. Generasi baru
c. Generasi ilmiah
d. Generasi remaja sekarang
e. Generasi biru
5. Di antara akhlak terpuji remaja kepada Allah adalah, kecuali. . .
. .
a.
Selalu menang sendiri di antara teman-teman
b.
Berbakti kepada orang tua
c.
Menghargai teman sebaya
d.
Belas kasihan kepada sesama
e.
Menghindari perilaku yang merusak
6. Termasuk akhlak terpuji remaja kepada orang lain, kecuali. . . . .
a.
Berkata baik kepada siapa saja
b.
Shalat tepat waktu
c.
Memenuhi seluruh permintaan teman-temannya
d.
Bersikap sopan kepada siapa saja
e.
Taat dan menghargai orang tua
7. Contoh-contoh prinsip yang kuat bagi remaja agar tidak terjerumus
ke dalam pergaulan
bebas, kecuali......
a.
Memiliki kemampuan mengendalikan diri
b.
Berbusana dan menutup aurat sesuai dengan norma
c.
Bersenang-senang dalam kehidupan yang glamour
d.
Disiplin dan bertanggung jawab atas tugas yang diemban
e.
Memilik teman yang baik
8. Jika remaja menghindarkan dirinya dari perilaku yang tidak baik,
nilai positif yang
didapatkan antara lain
adalah mampu menghargai orang lain atau dengan istilah lain
disebut dengan . . . .
a.
Tawassul
b.
Tasyahud
c.
Tafakkur
d.
Tasamuh
e.
Ta’aruf
9. Pada prinsipnya remaja membutuhkan adanya hubungan harmonis dengan
sesama
anggota keluarganya,
dan membutuhkan suasana khusus yaitu . . . .
a.
Suasana demokratis, kritis, jujur dan keterbukaan
b.
Suasana kreatif, kritis, jujur dan kompetitif
c.
Suasana pasif , kritis ,
jujur dan kerjasama
d.
Suasanya akseleratif, kritis, jujur dan kekeluargaan
e.
Suasana agresif, kritis, jujur dan kebersamaan
10. Islam
telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi . . . .
a.
Menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati
b.
Menjaga tubuhnya
c.
Menjaga fisiknya
d.
Menjaga dirinya sendiri dengan baik
e.
Menjaga harga dirinya
A.
|
1. B
|
6. B
|
2. B
|
7. C
|
|
3. B
|
8. D
|
|
4. D
|
9. A
|
|
5. A
|
10. A
|
B. Jawaban Soal Singkat
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar!
1.
Cara mendidik anak dan menanggulangi tindak kriminal remaja, tiada
jalan lain, dan
memang hanya
satu-satunya jalan yaitu....
2.
Sebagian kewajiban orang tua atas anaknya antara lain memberi nama
yang baik,
mengajar baca tulis agar pandai dan mandiri, apabila anak telah
menjadi dewasa
maka orang tua memiliki kewajiban pokok yaitu....
3.
Pada prinsipnya remaja membutuhkan adanya hubungan harmonis dengan
sesama
anggota keluarganya, dan membutuhkan suasana khusus yaitu ....
4.
Dalam membina ataupun membentuk remaja agar menjadi manusia yang
berakhlak
mulia, orang tua perlu mengenal dan memperhatikan.....
5.
Pada masa remaja terjadi pertumbuhan biologis yang sangat pesat.
Adapun perubahan
biologis yang terjadi dan menonjol pada anak wanita adalah....
6.
Anak wanita pada usia remaja, mulai kelihatan cantik menarik,
dengan ditandai suka
berhias, berpakaian indah, apa yang ditampilkan wanita menjadi
tanda kesiapan
untuk .... melakukan penyesuaian diri dengan situasi dan kondisi.
7.
Pada usia remaja sering kali muncul gangguan kepribadian. Di
antaranya dapat dilihat
dari tanda-tandanya yaitu....
8.
Semakin hari perilaku remaja kita semakin menjadi negatif dan
mengarah kepada
perilaku asusila. Yang dimaksud perilaku asusila adalah ....
9.
Menurut Ronggowarsito; “Di tengah zaman
edan, yang beruntung mereka yang
selalu ingat dan
waspada”. Yang dimaksud dengan “Ingat“ adalah ....
10.
Islam mengajarkan kepada sesama muslim untuk saling bertukar salam
apabila
bertemu atau bertamu, di antara tujuan dari salam adalah ....
C. Uraian.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1.
Jelaskan pengertian pergaulan remaja menurut bahasa dan istilah!
2.
Jelaskan perubahan dan perkembangan yang terjadi pada usia remaja!
3.
Jelaskan bentuk dan contoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan
remaja!
4.
Jelaskan nilai negatif perilaku pergaulan remaja yang tidak sesuai
dengan akhlak
Islam dalam fenomena kehidupan!
5.
Jelaskan dan tuliskanlah dalil naqli tentang pergaulan remaja!
D. Tugas. (Kebijakan
guru)
1.
Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, diataranya:
1.
Membuat kliping tentang kenakalan remaja dan menganalisis
2.
Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan
dengan akhlak
terpuji
dalam pergaulan remaja.
3.
(Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik
yang berhasil dalam pertanyaan).
2.
R e m e d i a l
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan
tugas untuk menyusun
pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah
menemukan jawaban
dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya jawab
dengan guru tentang materi
“Pergaulan Remaja”. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat
poin 5) dengan soal
yang sejenis. Remedial pembelajaran dilaksanakan pada waktu dan
hari tertentu atas kesepakataan
antara peserta didik dan guru.
3.
Interaksi Guru dan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Evaluasi” dalam
buku teks kepada
orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya
dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang
tua yang berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung, maupun melalui
telepon, tentang perkembangan perilaku anaknya, pemahaman materi, sikap dan
perilaku jujur, displin, kerja keras. Hasil penilaian yang telah diparaf oleh guru
dan orang tua/wali kemudian dan menjadi bagian dari
portofolio peserta didik. Untuk ini pihak sekolah harus menyediakan
format tugas/pekerjaan para peserta didik.
BAB 2
AKHLAK TERPUJI
1.
Menerima
dan menjalankan ajaran agama Islam.
2.
Mengembangkan
perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun ramah lingkungan, gotong
royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami
dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
1.
Menjelaskan sifat wara’ zuhud, qona’ah, syukur, dermawan dan amanah.
2.
Menganalisis contoh perilaku wara’ zuhud,
qona’ah, syukur, dermawan dan amanah.
3.
Membiasakan perilaku wara’ zuhud, qona’ah, syukur, dermawan dan amanah.
4.
Menghayati nilai-nilai sifat wara’ zuhud,
qona’ah, syukur, dermawan dan
amanah.
1.
Taubat
Dalam rangka untuk mensucikan hati dan diri dari segala dosa yang
pernah diperbuat,
manusia dianjurkan untuk menyesali perbuatan yang telah dilakukan
dan tidak akan
mengulangi lagi. Arti taubat adalah kembali dari segala yang
tercela menurut agama,
menuju semua yang terpuji.
Menurut Sahal bin Abdillah At-Tustari, taubat adalah mengganti
perbuatan tercela
dengan perbuatan terpuji. Hal ini tidak dapat terealisasi kecuali
menyendiri, diam dan
makan makanan yang halal.
Syarat-syarat taubat adalah sebagai berikut ;
a.
Menyesali berbagai kesalahan yang pernah dikerjakan.Tandanya
adalah lembutnya
hati dan membanjirnya
airmata.
b.
Meninggalkan berbagai kesalahan pada setiap keadaan dan tempat.
c.
Keinginan keras untuk mengurangi perbuatan maksiat dan kesalahan
yang dikerjakan.
Dalil Naqli tentang Taubat termaktub pada QS. Al-Baqarah [2]: 222;
2.
Wara’
a.
Pengertian
Pengertian wara’ adalah
menghindari diri dari perbuatan dosa atau menjauhi hal-hal yang
tidak baik dan subhat. Sedangkan
menurut para sufi wara’ menghindari segala yang tidak
jelas antara halal dan haram
Menurut Ibrahim bin Adham berkata wara’ adalah ;
كُ اْلفُضَ ةَ لِ _ كُ مَالاَ يعْنِيْكَ هُوَ تَ ْ _ ةٍ وَتَ ْ . كُ كُِّ شُبْ َ _ اَْلوَرَعُ ت ْ
Artinya : “Wara’ adalah meninggalkan setiap
perkara syubhat (yang masih samar), termasu
pula meninggalkan
hal yang tidak bermanfaat untukmu, yang dimaksud adalah
meninggalkan
perkara mubah yang berlebihan.”
Sahl At-Tursturiy berkata, “Seseorang tidaklah dapat mencapai
hakikat iman
hingga ia memiliki empat sifat:
1)
menunaikan amalan wajib dengan disempurnakan amalan sunnah.
2)
makan makanan halal dengan sifat wara’.
3)
menjauhi larangan secara lahir dan batin.
4)
sabar dalam hal-hal tadi
hingga maut menjemput.
b.
Dalil naqli tentang wara’
كُهُ مَا ل يعْنِيْهِ _ مِنْ حُسْنِ إِسْلَمِ اْلَرْءِ تَ ْ
Artinya : “Sebagian dari kebaikan Islamnya
seseorang adalah meninggalkan apa yang
tidak bermanfaat
baginya.” (HR. At-Tirmidzi)
Makna hadis ini mencakup
setiap yang tidak bermanfaat dari ucapan, penglihatan, pendengaran,
ayunan tangan, berjalan, berpikir dan seluruh gerak yang tampak
ataupun yang tidak (batin). Hadis ini telah mencakup semua makna yang terkandung
dalam lafazh wara’.
c.
Manfaat Wara’
Adapun manfaat wara’ sebagai berikut:
1)
Terhindar dari azab Allah, pikiran menjadi tenang dan hati menjadi
tentram.
2)
Menahan diri dari hal yang dilarang.
3)
Tidak menggunakan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
4)
Mendatangkan cinta Allah karena Allah mencintai orang-orang yang
wara’.
5)
Membuat doa dikabulkan, karena manusia jika mensucikan makanan,
minuman dan
bersikap wara’, lalu mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, maka
doa nya akan
segera dikabulkan.
6)
Mendapatkan keridhaan Allah dan bertambahnya kebaikan.
7)
Terdapat perbedaan tingkatan manusia didalam surga sesuai dengan
perbedaan
d.
Contoh
Contoh: Seseorang meninggalkan kebiasaan mendengarkan dan
memainkan musik
karena dia tahu bahwa bermusik atau mendengarkan musik itu ada
yang mengatakan
halal dan ada yang mengatakan haram.
3.
Zuhud
a.
Pengertian
Menurut bahasa, zuhud dari
kata زهد diartikan dengan berpaling dan meninggalkan atau
menyendiri, sementara kata الزهد و الزهادة yang juga akar kata zuhud, berarti meninggalkan
untuk mengharap/bergantung kepada dunia, atau meninggalkan sesuatu karena
suatu kehinaan baginya.
Berperilaku zuhud bukan
berarti meninggalkan dunia, tidak mau berusaha, hanya
beribadah shalat, zikir, berdoa, mengaji, dan sebagainya, tetapi
menjadikan dunia ini
sekedar sarana untuk menuju akhirat, dia bekerja tetapi tidak
sampai melalaikan kewajibannya sebagai seorang hamba yaitu
beribadah. Karena orang yang berperilaku
zuhud tidak menjadikan kehidupan dunia sebagai tujuan akhirnya,
tetapi hanya sementara
sebagai jembatan menuju kehidupan yang sebenarnya yakni akhirat.
Jadi zuhud bukan berarti tidak memiliki harta benda, tapi zuhud
adalah meninggalkan
ketergantungan hati kepada hal-hal yang bersifat duniawi. Dengan
demikian, ada dan tidak adanya harta benda, perasaan dan hatinya tetap sama, tidak
terpengaruh.
b.
Dalil Naqli
Dalil naqli tentang zuhud dijelaskan pada QS. Al-Qasạ s ̣[28]:77
c.
Hikmah Zuhud
Adapun hikmah zuhud adalah:
1)
Barangsiapa yang zuhud tidak sedih karena kehinaanya (dunia).
2)
Tidak ambisius untuk memperoleh kemuliaan dunia.
3)
Allah Swt. akan memberikan ilmu tanpa ia mempelajarinya (ilmu
laduni).
4)
Allah Swt. akan mengokohkan
hikmah dalam hatinya dan mengeluarkan hikmah
itu melalui lidahnya.
4.
Qana’ah
a.
Pengertian
Menurut bahasa qana’ah
artinya merasa cukup terhadap pemberian rezeki dari Allah Swt.
Sedangkan menurut istilah qana’ah adalah rela dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki,
serta menghindari rasa tidak puas dalam menerima pemberian dari Allah Swt.
Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan terjauh
dari sifat serakah atau
tamak.
b.
Komponen Qana’ah
Bersikap qana’ah paling tidak meliputi lima hal:
1)
Menerima dengan rela apa yang ada dan tidak mengharap kepada apa
yang dipunya
orang lain.
2)
Memohon kepada Allah Swt. suatu tambahan rezeki yang layak dan
diiringi dengan
ikhtiyar.
3)
Menerima dengan sabar akan semua ketentuan Allah Swt.
4)
Bertawakkal kepada Allah Swt.
5)
Tidak tertarik oleh segala tipu daya yang bersifat duniawi.
Orang yang memiliki sifat qana’ah akan membentengi harta sekedar
apa yang berada
dalam genggamannya dan pikirannya tidak menjalar keluar dari yang
ada pada dirinya.
Ia berpendirian bahwa apa yang diperolehnya selama ini merupakan
suatu ketentuan dari
Allah Swt., karena itu tidak pernah merasa akan kekurangan.
c.
Dalil tentang Qanaah
النَّفْسِ )متفق عليه( . غِ نَ . ةِ العَرَضِ وََلكَِنَّ اْلغِ نَ ¥ عَنْ كَثْ َ . لَيْسَ الغِ نَ
Artinya: “Bukanlah kekayaan itu lantaran banyak
harta, akan tetapi kekayaan itu
adalah kekayaan
jiwa.” (HR. Bukhari-Muslim)
d.
Manfaat Qanaah
1)
Hidupnya selalu merasa lebih tenang dan tentram.
2)
Menumbuhkan sikap optimis dalam setiap usaha.
3)
Tidak mudah berputus asa dan tidak menyesal jika gagal.
4)
Mampu menjauhkan diri dari sikap iri.
5)
Selalu bersyukur kepada Allah Swt.
5.
Amanah
a.
Pengertian
Kata amanah menurut bahasa
diartikan sebagai sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada
orang lain. Definisi amanah tersebut memberikan pengertian bahwa setiap amanah selalu
melibatkan 2 pihak yaitu si pemberi amanah dan si penerima amanah.
Lebih jelasnya, hubungan keduanya dapat dijelaskan dalam kehidupan
sehari-hari.
b.
Dalil Naqli tentang Amanah
Termaktub pada QS. Al-Anfaal [8] : 27 ;
تعْلَُونَ 27 © ِتكُْ وَأَْنتُ ْ ® آمَنُوا ل تَخُوُنوا اللهَ وَالرَّسُولَ وََتخُوُنوا أَمَانَ ´ ا اَّلذِي نَ · أَيُّ َ ®يَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan
(juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan
kepadamu, sedang
kamu Mengetahui.”
c.
Contoh tentang Amanah
Misalnya manusia secara
individu diberi amanah berupa umur oleh Allah. Pertanyaannya adalah
digunakan untuk apa umur tersebut? Apakah umur itu digunakan untuk hal-hal yang
bermanfaat seperti bekerja, melaksanakan ibadah puasa, membaca Al Qur’an, dan
yang lainnya. Bila kita sebagai individu sudah melaksanakan amanah tersebut
sesuai tuntunan-Nya, maka kita pantas disebut orang yang dapat
dipercaya/bisa menjalankan amanah dari-Nya. Sebaliknya
bila kita salah menggunakan amanah tersebut misalnya bermalas-malasan,
tidak mau bekerja, hanya berdiam saja di rumah, maka kita oleh Allah Swt.
dianggap orang yang tidak dapat dipercaya/tidak beramanah.
Selain itu, contoh lainnya
dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam berorganisasi.
Adakah amanah di dalamnya? Tentu ada. Amanah apa yang dipikul
seorang pemimpin atas anggota yang dipimpinnya. Tidak lain adalah mengajak,
membimbing, dan mengarahkan anggotanya untuk berperilaku
sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya sehingga mereka
tidak hanya sejahtera di dunia juga di akhirat. Oleh karena itu, menjadi
pemimpin umat beragama tidaklah mudah karena setiap kata dan tindakannya
akan dimintai per20 tanggungjawaban baik di dunia apalagi di akhirat kelak. Seperti
lazimnya dilakukan oleh organisasi, hal tersebut direalisasikan dalam bentuk Laporan
Pertanggung Jawaban (LPJ). LPJ itu lah yang merupakan wujud amanah yang diemban oleh
sang pemimpin dan jajarannya. Jadi, amanah tidaknya seseorang pemimpin bukan
dilihat dari penampilan fisik, materi atau
keturunan, tetapi lebih ditentukan oleh kinerja. Misalnya bagaimana sang
pemimpin mampu memobilisasi (menggerakkan) anggota serta mengorganisir sedemikian
rupa sehingga mampu memberdayakan potensi anggota untuk kemaslahatan bersama
sehingga yang menjadi tujuan utama adalah untuk kepentingan umum, bukan kepentingan
pribadi.
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa amanah bisa diperlihatkan dalam berbagai aspek
kehidupan sehari-hari seperti kehidupan individu, keluarga, masyarakat, hingga
negara. Dan setiap amanah yang diemban oleh individu akan dimintai
pertanggungjawaban baik di dunia maupun di akhirat. Jika tidak melaksanakan amanah
dengan baik maka ia tidak memiliki iman yang kuat.
1)
Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam dan
berdoa bersama.
- Guru memeriksa kehadiran,
kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
- Guru menyapa peserta didik
dengan memperkenalkan diri kepada peserta didik.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
- Guru mengajukan pertanyaan
secara komunikatif materi sebelumnya dan mengaitkan
dengan macam-macam akhlak terpuji
- Media/alat peraga/alat bantu
bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas
karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan
multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
- Untuk menguasai kompetensi ini
salah satu model pembelajaran yang cocok
untuk mengetahui daya serap
peserta didik).
2)
Pelaksanaan
a)
Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar beserta
perenungannya yang
ada pada kolom “Ayo Renungkan”.
b)
Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil
pencermatannya tentang
gambar beserta perenungannya.
c)
Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya
peserta didik.
d)
Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati gambar yang ada
yang ada di
kolom “Ayo Mengamati”.
e)
Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
f)
Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan
peserta didik tentang isi gambar tersebut.
g)
Peserta
didik melakukan tanya jawab seputar akhlak terpuji.
h)
Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui
bantuan gambar
atau tayangan visual/film tentang akhlak terpuji tentang taubat,
wara, qana’ah, zuhud,
amanah. Peserta didik
dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk
berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
i)
Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil
diskusi sedangkan
kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan.
j)
Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta didik
tentang materi
tersebut.
k)
Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan kisah tersebut.
l)
Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran
tersebut sesuai yang
terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
m)
Pada kolom “Ayo Berlatih,” guru:
- Membimbing peserta didik
untuk mengisi lembar centang dan membuat contoh
ketentuan akhlak terpuji tentang taubah, wara, qana’ah, zuhud,
amanah.
- Meminta
peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
- Membimbing
peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri tentang perilakuperilaku
yang mencerminkan orang
yang meneladani sifat tersebut di lingkungannya (kolom tugas).
3)
Kegiatan Akhir Pembelajaran
- Penguatan materi : Pendidik
memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses pembelajaran dan
hasil diskusi.
- Mengadakan tanya jawab tentang
akhlak terpuji tentang taubah, wara, qana’ah, zuhud, amanah.
- Guru merefleksi nilai-nilai
akhlak mulia dalam pergaulan remaja
- Menutup pelajaran dengan
membaca hamdalah dan salam.
A. Pilihan ganda.
- Dalam kajian akhlak Islam
menjaga diri atau sikap hati-hati dari hal yang syubhat dan meninggalkan
yang haram adalah . . . .
a.
Qana’ah b. Zuhud c. Wara’ d. Syukur e. Dermawan
كُهُ مَا لَ يَعْنِيْهِ . 2 _ مِنْ حُسْنِ إِسْلَمِ الَْرْءِ
- Menurut hadis tersebut
pengertian wara’ adalah . . . .
a.
Meninggalkan hal- hal yang halal
b.
Meninggalkan hal- hal yang haram
c.
Meninggalkan hal- hal yang bermanfaat
d.
Meninggalkan hal- hal yang
tidak bermanfaat
e.
Mengerjakan sesuatu yang diperintah oleh agama
- Seseorang meninggalkan kebiasaan mendengarkan
dan memainkan musik secara berlebihan,
maka dia sudah mengamalkan sikap . . . .
a.
Dermawa
b.
Qana’ah
c.
Syukur
d.
Zuhud
e.
Wara’
- Menurut Ibrahim bin Adham,
wara’ adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat yang bermaksud . . . .
a.
Meninggalkan perkara mubah yang berlebihan
b.
Meninggalkan perkara yang samar- samar
c.
Meninggalkan perkara yang ragu- ragu
d.
Meninggalkan perkara yang
haram
e.
Meninggalkan perkara yang
halal
- QS. al-Qasas [28]: 77
merupakan dalil naqli dari sifat......
a.
Zuhud
b.
Wara'
c.
Tamak
d.
Taubat
e.
Qana'ah
- Tingkatan zuhud yang tertinggi adalah . .
. .
a.
Tidak menyukai segala sesuatu yang haram
b.
Tidak menyukai segala
sesuatu terhadap keragu- raguan
c.
Tidak menyukai segala
sesuatu yang berhubungan dengan dunia
d.
Tidak menyukai segala sesuatu selain Allah Swt. bahkan terhadap
akhirat
e.
Mengutamakan kepentingan
akhirat daripada kepentingan yang bersifat keduniaan
- Seseorang yang menjalankan
keseimbangan hidup, yaitu dengan menjadikan dunia
ini sebagai ladang dan alat untuk mencari kebahagiaan akhirat.
Bukan menjadikan
dunia sebagai tujuan dan tidak menggantungkan hidupnya pada dunia,
maka dia telah
melaksanakan sikap . . . .
a.
Sabar
b.
Wara’
c.
Jihad
d.
Ridha
e.
Zuhud
- Sikap qana’ah sangat
ditekankan bagi umat Islam yang akan membawa jiwa pelakunya menjadi . . . .
a.
Tentram dan terjauh dari sifat serakah atau tamak
b.
Tenang dalam mengambil segala keputusannya
c.
Tidak selalu tergantung
dengan keduniaan
d.
Sabar dan tabah dalam menghadapi ujian
e.
Mandiri dalam malakukan
sesuatu
النَّفْسِ غِ نَ . ةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِ نَ ¥ عَنْ كَث َْ . لَيْسَ الْغِ نَ
- Menurut hadis tersebut bahwa
kekayaan yang sesungguhnya adalah . . . .
a.
Kedudukan yang tinggi
b.
Harta yang banyak
c.
Ilmu yang banyak
d.
Kekayaan jiwa
e.
Kesabaran
- Yang bukan merupakan manfaat
dari sikap qana'ah adalah . . . .
a.
Hidupnya selalu merasa lebih tenang dan tentram
b.
Menumbuhkan sikap optimis dalam setiap usaha
c.
Mudah putus asa jika
mengalami kegagalan
d.
Mampu menjauhkan dari sikap iri
e.
Selalu bersyukur kepada
Allah Swt
A.
|
1. C
|
6. E
|
2. D
|
7. E
|
|
3. C
|
8. A
|
|
4. A
|
9. D
|
|
5. A
|
10.A
|
B. Soal Singkat
Isilah pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!
1.
Lawan dari sikap wara’ adalah …
2.
Wara’ adalah keluar dari subhat (perkara yang samar) dan setiap saat selalu mengintrospeksi
diri adalah pendapat dari ……
3.
Orang yang berpaling dari dunia karena cinta kepada akhirat
disebut ……
4.
Lawan dari sikap qana’ah adalah ……
5.
Syukur melalui lisan adalah ……
6.
Syukur dengan hati adalah
……
7.
Orang yang mengingkari nikmat Allah disebut dengan ……
8.
Dalam kitab Diwan karya Imam Syafi’i, orang yang dermawan akan ……
9.
Orang yang tidak
menyampaikan amanahnya disebut dengan ……
10.
Sesuai dengan hadis Nabi
bahwa setiap perbuatan kita pasti akan ……. baik di dunia
maupun di akhirat
C. Uraian
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
1.
Apa keistimewaan dari sikap wara’?
2.
Apa maksud dari zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang
kecil menuju sesuatu yang besar?
3.
Sebutkan tanda- tanda orang yang bersyukur!
4.
Kenapa kita harus
mengamalkan sikap qana’ah?
5.
Kenapa kita tidak boleh mengkhianati amanah yang diberikan kepada
kita?
D. Tugas. (Kebijakan guru)
Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan
:
a.
Membuat kliping tentang kenakalan remaja dan menganalisis
b.
Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan
dengan taubat, wara’, zuhud, qana’ah dan amanah.
(Guru mencatat dan
memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).
Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan
tugan untuk menyusun
pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah
menemukan jawaban
dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya jawab
dengan guru tentang materi
“akhlak terpuji tentang taubat, wara’, zuhud, qana’ah dan amanah”. Guru
akan melakukan
penilaian kembali (lihat poin 5) dengan soal yang sejenis.
Remedial pembelajaran dilaksanakan
pada waktu dan hari tertentu atas kesepakataan antara peserta
didik dan guru.
Interaksi Guru dan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Evaluasi” dalam
buku teks kepada
orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya
dapat juga dengan mengunakan
buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang perubahan
perilaku siswa
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi secara
langsung baik, maupun
melalui telepon, tentang perkembangan perilaku anaknya.
1 komentar:
Siip membantu belajar
EmoticonEmoticon