logo blog

Thursday, August 10, 2017

PENGARUH KELENGKAPAN SARANA PRASARANA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTS AL-HAMIDIYAH GONDANGLEGI MALANG

BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang

Fasilitas adalah prasarana atau wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu. Fasilitas biasanya di hubungkan dalam pemenuhan suatu prasarana umum yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi tertentu. Dalam permasalahan ini  yang menjadi obyek penelitian yaitu tentang fasilitas pendidikan.Fasilitas pendidikan yaitu segala sesuatu (alat dan barang) yang memfasilitasi (memberikan kemudahan) dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan.
Sering kali kita mendengar bahwa Madrasah Tsanawiyah Al-Hamidiyah ini yang terletak di desa Gondanglegi yang jauh dari kota yang memungkinkan kurangnya kelengkapan sarana prasarana pembelajaran.Mengingat sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penentuan terhadap prestasi atau minat belajar siswa, maka persyaratan dan penggunaan sarana pembelajaran harus mengacu pada tujuan pembelajaran, metode, penilaian minat siswa dan kemampuan guru.Penggunaan sarana pembelajaran dilakukan secara efektif dan efisien dengan mengacu pada proses belajar mengajar di berbagai sekolah ataupun madrasah dan sejauh pihak madrasah belum memiliki sarana pembelajaran yang memadai dilakukan berbagai upaya untuk mengatasinya. Pada umumnya sekolah-sekolah lainnya terutama yang berada di daerah pelosok sangat membutuhkan atau kekurangan sarana pembelajaran yang memadai. Sementara di sisi lain MTs Al-Hamidiyah ini tidak berdiri di bawah naungan pemerintah yang segala dana, fasilitas ditanggung oleh pemerintah.Akan tetapi madrasah ini yang akreditasinya masih swasta, segala fasilitas ditanggung langsung oleh pihak sekolah sendiri, oleh karena itu masih belum mampu mengadakan perbaikan sarana prasarana pembelajaran yang ada mengingat terbatasnya anggaran yang tersedia.
Dengan adanya fasilitas belajar yang lengkap, akan menumbuhkan rasa bangga dan rasa memiliki. Pemeliharaan fasilitas belajar di madrasah ini merupakan tanggung jawab semua pihak yang bersangkutan.
 Hal ini bertujuan agar fasilitas belajar dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya dan dapat bertahan  dengan jangka waktu yang lama.
 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar  di berbagai tempat pendidikan sangat mempengaruhi prestasi dan minat belajar siswanya. Apabila fasilitas belajar tidak memadai dan kuantitas pemanfaatan fasilitas minim, maka tidak mungkin akan tercapai prestasi maupun minat belajar siswa yang diharapkan.
Dengan kenyataan sarana pembelajaran yang ada seperti di atas, sementara sistem belajar mengajar yang ada yang ditunjang dengan minat belajar siswa dituntut untuk menghasilkan lulusan yang berprestasi (bermutu) dan dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.Sementara para pelaksana di lapangan dalam hal ini adalah guru harus berupaya mencari berbagai alternatif sebagai solusi.
 Dari kondisi dan keadaan yang demikian penulis merasa perlu untuk mengadakan penelitian terhadap permasalahan tersebut dengan judul “Pengaruh Kelengkapan Sarana Prasarana Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil belajar Siswa Kelas VIII MTs Al-Hamidiyah Gondanglegi Malang “.


B.                 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.             Bagaimana sarana prasarana pembelajaran di MTs Al-Hamidiyah Gondanglegi Malang ?
2.             Bagaimana prestasi dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Al-Hamidiyah Gondanglegi Malang ?
3.             Bagaimana pengaruh kelengkapan sarana prasarana pembelajaran dengan minat terhadap hasil belajar belajar siswa kelas VIII MTs Al-Hamidiyah Gondanglegi Malang ?
C.                Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1.                  Mengetahui bagaimana  sarana prasarana pembelajaran di MTs Al-Hamidiyah Gondanglegi Malang
2.                  Mengetahui bagaimana prestasi dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Al-Hamidiyah Gondanglegi Malang
3.                  Mengetahui bagaimana pengaruh kelengkapan sarana prasarana dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Al-Hamidiyah Gondanglegi Malang


D.                Manfaat Penelitian

1.      Manfaat Teoritis
Dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian yang serupa.
2.      Manfaat Praktis
a)      Bagi guru, dapat dijadikan sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan pada tahun ajaran baru
b)      Bagi siswa, dapat meningkatkan keminatan belajar yang tinggi, merasa aman, nyaman, dan senang mengikuti segala aktifitas terutama dalam proses belajar mengajar berlangsung walaupun sarana dan prasarana kurang memadai
c)      Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan dapat mengetahui bagaimana sesungguhnya pengaruh kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran dengan minat belajar mahasiswa, serta dapat dijadikan bahan untuk penelitian selanjutnya.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.                Kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran
Kelengkapan sarana atau yang sering disebut fasilitas dalam pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:244)  sarana dan prasana pembelajaran merupakan fasilitas belajar. Prasana meliputi gedung sekolah, ruang belajar, ruang ibadah, ruang kesenian, lapangan olahraga dan peralatan olah raga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah dan berbagai media pembelajaran yang lain.
Sedangkan Menurut H. M Daryanto (2006: 51) secara etimologi(arti kata) fasilitas yang terdiri dari sarana dan prasarana pembelajaran, bahwa sarana belajar adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya lokasi/tempat, bangunan dan lain-lain, sedangkan prasarana adalah alat yang tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kelengkapan sarana dan prasrana adalah fasilitas belajar yang digunakan untuk menjuang kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Fasilitas belajar yang dimaksudkan dalam pernyataan tersebut adalahm menyangkut ketersediaan hal-hal yang dapat memberikan kemudahan bagi perolehan pengalaman belajar yang efektif dan efisien.
Dengan demikian adanya fasilitas belajar yang lengkap diharapkan akan terjadi perubahan, misalnya dengan sekolah menyediakan fasiitas belajar yang lengkap, siswa akan lebih bersemangat dalam belajar, ketersediaan fasilitas belajar disekolah yang lengkap dan memadai juga merupakan indikasi atau syarat menjadi sekolah yang efektif. Sekolah yang efektif sendiri menurut Levine dalam burhanuddin tola dan furqon (2008) dapat diartikan sebagai sekolah yang menunjukkan tingkat kinerja yang diharapkan dalam menyelenggarakan proses belajarnya, dengan menunjukkan hasil belajar yang bermutu.
B.                 Minat belajar
1.      Pengertian
Minat belajar atau semangat belajar siswa suatu penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Seseorang memiliki minat terhadp subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besarterhadap subjek tertentu (Djamarah,2008)
Definisi Minat belajar adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu yang ingin dicapai. (Syah,2006). (Sumber: www.landasanteori.com) Dan cara untuk meningkatkan minat belajar mahasiswa, salah satu cara nya dengan membangkitkan adanya suatu kebutuhan seperti kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran.
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar
Minat belajar seseorang tidaklah selalu stabil, melainkan selalu berubah. Oleh karea itu perlu untuk diarahkan dan dikembangkan kepada sesuatu pilihan yang telah ditentukan oleh factor-faktor yang mempengaruhi minat tersebut, yaitu:
a)                  Faktor intern
Faktor yang sama ada pada diri seseorang baik jasmani maupun rohani,fisik maupun psikhis.
b)                  Faktor ekstern
Faktor yang berada diluar indivindu seperti: keluarga, masyarakat dan sekolah.

3.      Cara membangkitkan minat belajar
Campbell (dalam sofyan,2004:9) berpendapat: bahwa usaha  yang dapat dilakukan untuk membina minat anak agar menjadi lebih produktif dan efektif antara lain sebagai berikut:
a)                  Memperkaya ide tau gagasan.
b)                  Memberikan kebutuhan sarana atau fasilitas yang dibutuhkan.
c)                  Berkenalan dengan orang-orang kreatif
d)                 Mengembangkan fantasi
e)                  Melatih sikap positif

C.                Hasil belajar
1.                  Pengertian Hasil Belajar
Menurut  W. Winkel (dalam buku psikologi pengajaran 1980:82) adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa disekolah yang mewujudkan dalam bentuk angka. Sedangkan menurut Winarno surakhmad (dalam buku,interaksi belajar mengajar, (Bandung:Jemmars, 1980:25) hasil belajar siswa bagi kebanyakan orang berarti ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut ialah untuk memperoleh suatu indekdalam menentukan keberhasilah siswa.
Dari definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar yakni prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang.
Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar dapat berhasil, setiap guru memeiliki pandangan masing-masing  atau menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan. Oleh karena itu hasil belajar yang dimaksud disini adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima kelengkapan sarana prasarana dan minat belajar terhadap hasil belajar.
2.      Indikator Hasil Belajar Siswa
Yang menjadi indikator utama hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
1)               Ketercapaian Daya Serap terhadap bahan pembelajaran yang diajarkan, baik secara individual maupun kelompok. Pengukuran ketercapaian daya serap ini biasanya dilakukan dengan penetapan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM)
2)               Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.
Demikian sesuai dengan definisi diatas bahwa bagaimana siswa mendapatkan nilai yang bagus terhadap hasil belajar siswa yang akan tertulis di raport siswa dimana semua siswa berlomba-lomba untuk menjadi siswa yang berprestasi.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di sekolah MTS Al-hamidiyah Gondanglegi Malang pada tanggal 20 April-3 Juni. Dan peneliti atau intrumen akan melakukan penelitian ini secara kondisional dan tepat waktu yang akan disesuaikan kebutuhan peneliti.

B.     Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan/statistic (Sugiyono:2003:14) dimana secara garis besar ada 6 pendekatan dalam penelitian kuantitatif, yaitu:
a)      Penelitian deskriptif
b)      Penelitian komparatif
c)      Penelitian korelasi
d)     Penelitian experiment
e)      Penelitian expos facto
f)       Penelitian survei

. Penelitian ini sering disebut dengan penelitian sebab akibat, dengan tujuan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat atau Colaboration Variabel.

C.    Subyek Penelitian
Subyek atau populasi penelitian ini adalah siswa kelas 2 MTS Al-hamidiyah  Gondanglegi Malang. Yang ditentukan dengan teknik sampling probablitas dan dikembangkan melalui tekhnik random sampling cara paling popular yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah dengan acak/undian. Penentuan subyek dilakukan secara probablitas  kepada para siswa kelas 2 MTS Al-hamidiyah, dan masing-masing diambil 12 siswa sebagai sampel secara random sampling acak atau undian.
Personal-personal tersebut akan ditetapakan sebagai responden atau narasumber yang mana berperan sebagai pemberi informasi dan tanggapan terkait data yang dibutuhkan oleh peneliti,serta memberikan masukan kepada peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung.

D.    Metode Pengumpulan Data
     Metode yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut :
a.        Observasi
Teknik observasi ini merupakan pengumpulan data dengan cara pengamatan  langsung atau peninjauan seacara cermat dan langsung di lokasi penelitian, dan mengamati secara langsung terhadap gejala-gejala disekitar dengan instrument-instrumen yag sudah tersedia oleh peneliti. bisa didukung oleh beberapa alat untuk menunjang pengamatan seperti buku catatan, alat perekam dan kamera atau alat-alat yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian dan kemaampuan peneliti.


b.      Kuesioner atau angket
         Menurut Arikunto (2006:151)”Angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui”, dan kuisioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kuiseioner atau angket langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal memberkan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap benar.
c.       Dokumentasi
        Metode pengumpulan data dokumentasi dapat digunakan dalam PAR yang biasanya digunakan dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh orang lain atau catatan peristiwa yang sudah berlalu : Sugiono(2013)
      Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data berdasarkan sumber data yang ada disekolah,seperti
a)      Profil sekolah
b)      Struktur organisasi
c)      Hasil penilaian prestasi belajar
d.      Wawancara mendalam
           Wawancara adalah cara utama yang digunakan untuk mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang responden atau informan. Dan dimana peneliti berusaha memperoleh informasi yang dalam dan luas dari pembahasan atau topik tertentu dengan pertolongan beberpa pertanyaan yang sudah terstruktur.
E.     Prosedur penelitian
Dalam penelitian ini peneliti  melakukan 4 langkah tahapan yaitu, Observasi, Kuisioner atau angket, Dokumentasi, Wawancara mendalam. Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti Mendefinisikan dan Merumuskan Masalah Pendefinisian masalah harus jelas,baik dari segi keluasannya maupun dari segi kedalamannya. Langkah kedua yakni Melakukan Studi Kepustakaan (Studi Pendahuluan) Mengacu pada teori-teori yang berlaku dan dapat dicari atau ditemukan pada buku-buku teks ataupun penelitian orang lain.
Langkah ketiga yakni Merumuskan Hipotesis. Hipotesis merupakan pernyataan atau anggapan yang sifatnya sementara tentang fenomena yang akan diselidiki atau diteliti. Berguna untuk membantu peneliti menuntun jalan pikirannya agar mencapai hasil penelitiannya. Yang dihipotesiskan adalah pernyataan yang ada pada rumusan masalah.
Langkah ke empat Menentukan Model atau Desain Penelitian. Model yang dipakai dapat berupa model matematika. Tahap ini dapat diganti dengan tahap menentukan desain penelitian
Langkah ke lima Mengumpulkan Data Data harus dicari dengan teknik yang sesuai.
Langkah ke enam Mengolah dan Menyajikan Informasi. Setelah data dikumpulkan selanjutnya diolah sehingga informasi yang tersaji lebih mudah diinterpretasikan dan dianalisis lebih lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik dan nilai statistik.
Langkah ketujuh yakni Menganalisis dan Menginterpretasikan. Selanjutnya hasil olahan tersebut dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan alat-alat analisis yang sesuai agar dapat dihasilkan kajian yang cukup tajam, mendalam dan luas.

Langkah kedelapan yakni Membuat Kesimpulan Pada tahap ini peneliti membuat kesimpulan yang sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Saran disajikan pula karena penelitian mempunyai keterbatasan-keterbatasan atau asumsi-asumsi. 


EmoticonEmoticon