logo blog

Thursday, August 10, 2017

KURIKULUM, ALAT, dan METODE PENDIDIKAN ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang
Dalam pendidikan Islam, dikenal kata ta’lim, tarbiyah dan ta’dib yang merujuk kepada pendidikan. Kata ‘tarbiyah’ adalah kata yang sering digunakan dalam dunia akdemik dan ilmiah dalam suatu pendidikan. Ini adalah karena perkataan ‘tarbiyah’ menurut sarjana pendidikan Islam berasal dari “rabb” yang menunjuk kepada Allah SWT sebagai pendidik umat manusia. Untuk dapat melakukan proses pendidikan Islam dengan efektif dan efisien diperlukan media pendidikan Islam. Tanpa menggunakan media, maka pendidikan Islam tidak akan berhasil sepenuhnya. Meskipun demikian kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa biasanya seorang pendidik lebih memilih menggunakan satu media dalam pembelajarannya setiap hari dengan berbagai alasan, antara lain: ia sudah merasa akrab dengan media tersebut, ia merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya sendiri, atau
Dalam pendidikan Islam, tujuan merupakan sasaran ideal yang hendak dicapai. Dengan demikian kurikulum yang telah dirancang, disusun dan diproses dengan maksimal diupayakan untuk mencapai tujuan tersebut. Masa Orde Lama, bangsa Indonesia telah melakukan 9 kali penggantian kurikulum. Bahkan dalam 10 tahun terakhir, sudah 2 kali terjadi penggantian kurikulum tersebut. Pada dasarnya, kurikulum-kurikulum tersebut memiliki tujuan yang sama, namun dalam  pelaksanaannya ada sedikit perbedaan.Selain itu dalam proses belajar mengajar bagian yang perlu di perhatikan adalah metode pendidikan atau pembelajaran.Keberhasilan atau kegagalan guru dalam menjalankan proses belajar mengajar banyak ditentukan oleh kecakapannya dalam memilih dan menggunakan metode belajar. Sering dijumpai seorang guru memiliki pengetahuan luas terhadap materi yang akan diajarkan, namun tidak berhasil dalam mengajar. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya penguasaan metode mengajar. Di sinilah, terlihat betapa pentingnya kurikulum dan metode mengajar bagi seorang guru.
B.                 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Bagaimanakah kurikulum pendidikan Islam ?
2.      Bagaimanakah hakikat alat atau media dalam pendidikam Islam ?
3.      Bagaimanakah metode pendidikan Isalam ?

C.                Tujuan Masalah
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.      Untuk menjelaskan bagaimanakah kurikulum pendidikan Islam
2.      Untuk menjelaskan bagaimanakah hakikat alat atau media dalam pendidikam Islam
3.      Untuk menjelaskan bagaimanakah metode pendidikan Islam

BAB II
PEMBAHASAN

A.                Kurikulum Pendidikan Islam
1.                  Pengertian Kurikulum Pendidikan Islam
Istilah Kurikulum berasal dari bahasa latin yakni “Curriculae” artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari.Pada waktu itu pengertian kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh peserta didik,dengan tujuan untuk memperoleh ijazah. Kurikulum menurut arti bahasa adalah jalan terang yang dilalui pendidik dan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Menurut kamus tarbiyah kurikulum (Manhaj curriculum) adalah seperangkat perencanaan dan media untuk mengantarkan lembaga pendidikan yang diinginkan.
Arti sempit/tradisional kurikulum adalah pengetahuan yang diajarkan dalam bentuk mata pelajaran pada tahap tertentu. Arti luas, kurikulum adalah serangkaian program pendidikan yang tersusun secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan, atau seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Atau dengan kata lain kurikulum pendidikan Islam adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan,isi,dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2.                  Asas Kurikulum Pendidikan

a)                  Asas fiIosofis yaitu asas yang berkenaan dengan tujuan pendidikan
b)                  Asas psikologis yaitu asas yang memperhitungkan faktor anak dan kurikulum yang menyangkut dua aspek (psikologi anak dan perkembangan anak) serta psikologi belajar dan bagaimana proses belajar anak.
c)                  Asas sosiologis yaitu keadaan masyarakat perkembangan dan perubahan,kebudayaan manusia,hasil kerja manusia yang berupa pengetahuaan dll.
d)                 Asas organisatoris yaitu asas yang mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan pembelajaran yang disajikan.

3.                  Prinsip-prinsip kurikulum pendidikan Islam
Adapun prinsip-prinsip kurikulum pendidikan Islam menurut as-Syaibani adalah sebagai berikut :
1.                  Berorientasi pada Islam, temasuk ajaran dan nilai-nilainya.
2.                  Prinsip menyeluruh baik dalam tujuan maupun isi kandungannya.
3.                  Prinsip keseimbangan antara tujuan dan kandungan kurikulum.
4.                  Prinsip interaksi antara kebutuhan siswa dan kebutuhan masyarakat.
5.                  Prinsip pemeliharaan antara perbedaan-perbedaan individualitas.
6.                  Prinsip perkembangan dan perubahan seiring dengan tuntutan yang ada dengan tidak mengabaikan nilai-nilai absolut.
7.                  Prinsip integritas antara mata pelajaran, pengalaman, dan aktivitas kurikulum dengan kebuthan anak didik, masyarakat dan tuntutan zaman, tempat anak didik berada.
Imam Al-Ghazali menyatakan ilmu-ilmu pengetahuan yang harus di jadikan bahan kurikulum lembaga pendidikan yaitu :
a)      Ilmu-ilmu yang fardu ‘ain, yaitu ilmu yang wajib dipelajari oleh semua orang Islam. Yaitu ilmu-ilmu yang bersumber dari dalam kitab suci Al-Quran.
b)      Ilmu-ilmu yang merupakan fardu kifayah, yaitu ilmu yang dapat dimanfaatkan untuk memudahkan urusan hidup duniawi.

4.                  Fungsi Kurikulum
Fungsi kurikulum Menurut Henyat Soetopo dan Soemanto (1986) membagi fungsi kurikulum menjadi 7 bagian :

1.                  Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
Kurikulum sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan – tujuan pendidikan yang diinginkan oleh sekolah.
2.                  Fungsi Kurikulum bagi anak
Kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun yang disiapkan untuk siswa sebagai salah satu konsumsi bagi pendidikan mereka.
3.                  Fungsi Kurikulum bagi Guru
sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar bagi anak didik.Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak.Sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan dan pelajaran.
4.                  Fungsi Kurikulum bagi Kepala Sekolah dan Pembina Sekolah
1). Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervise yaitu memperbaiki situasi belajar, 2). Sebagai pedoman melaksanakan fungsi supervise dalam menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar anak ke arah yang lebih baik 3). Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar mengajar
5.                  Fungsi Kurikulum bagi Orang Tua murid
Untuk membantu pihak sekolah dalam rangka mencapai kemajuan putra putrinya
6.                  Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah pada tingkatan diatasnya
Sebagai pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan dan penyiapan tenaga guru.
7.                  Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah
Pemakai lulusan ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerjasama dengan pihak orang tua atau masyarakat. Dan ikut memberikan kritik saran yang membangun dalam rangka menyempurnakan program pendidikan.

5.                  Kurikulum yang Pernah Berlaku di Indonesia
1.                  Kurikulum 1947
Bentuknya memuat 2 hal pokok :
·         Daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya.
·         Garis-garis besar pengajaran.

2.                  Kurikulum 1952
Bentuknya memuat 5 hal pokok berikut :
·         Pendidikan pikiran harus dikurangi,
·         Isi pelajaran harus dihubungkan dengan kesenian,
·         Pendidikan watak,
·         Pendidikan jasmani, dan
·         Kewarganegaraan Masyarakat.
3.                  Rencana Kurikulum 1964 dan Kurikulum 1964
Bentuknya memuat 5 hal pokok berikut :
·         Manusia Indonesia berjiwa Pancasila,
·         Man Power
·         Kepribadian Kebudayaan Nasional yang luhur,
·         Ilmu dan teknologi yang tinggi,
·         Pergerakan rakyat dan revolusi.
Rencana Pendidikan 1964 melahirkan Kurikulum 1964 yang menitik beratkan pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral, yang kemudian dikenal dengan istilah Pancawardhana.
4.                  Kurikulum 1968
Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.
5.                  Kurikulum 1975
Adapun ciri-ciri lebih lengkap kurikulum ini adalah sebagai berikut:
·         Berorientasi pada tujuan.
·         Menganut pendekatan integratif dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integratif.
·         Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.
·         Menganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem
·         Instruksional (PPSI). Sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.
·         Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill).

6.                  Kurikulum 1984
Adapun ciri umum kurikulum ini adalah sebagai berikut:
·         Berorientasi kepada tujuan instruksional.
·         Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif (CBSA).
·         Materi pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral.
·         Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan.
·         Menggunakan pendekatan keterampilan proses.
7.                  Kurikulum 1994
Adapun ciri umum dari kurikulum ini adalah sebagai berikut:
·         Sifat kurikulum objective based curriculum
·         Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan.
·         Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi).
·         Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia.
·         Dalam pelaksanaan kegiatan, guru menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial.
8.                  Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004
Depdiknas mengemukakan karakteristik KBK ialah sebagai berikut :
·         Menekankan pada ketercapaian komoetensi siswa baik secara individual maupun klasikal
·         Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman
·         Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatann dan metode bervariasi
·         Sumber belajar bukan hanya guru tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsure edukatif
·         Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
9.                  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
Guru memiliki otoritas dalam mengembangkan kurikulum secara bebas dengan memperhatikan karakteristik siswa dan lingkungan di sekolahnya.
10.              Kurikulum 2013
Ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013 yaitu :
·         Kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar, yang menyangkut metodologi pembelajaran, yang nilainya pada pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG) baru mencapai rata-rata 44,46.
·         Kompetensi akademik di mana guru harus menguasai metode penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa.
·         Kompetensi sosial yang harus dimiliki guru agar tidak bertindak asosial kepada siswa dan teman sejawat lainnya.
·         Kompetensi manajerial atau kepemimpinan karena guru sebagai seorang yang akan digugu dan ditiru siswa.
Kesiapan guru sangat urgen dalam pelaksanaan kurikulum ini. Kesiapan guru ini akan berdampak pada kegiatan guru dalam mendorong mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan apa yang telah mereka peroleh setelah menerima materi pembelajaran.
B.                 Hakekat Alat-alat Pendidikan Islam
1.                  Pengertian Alat Pendidikan
Alat-alat artinya perangkat atau media yang digunakan yang digunakan dalam melaksanakan sesuatu. Jika dimaksudkan dengan alat-alat pendidikan itu beratimedia yang dimanfaatkan unyuk pendidikan.secara umum,alat-alat pendidikan bukan hanya perangkat bentuk benda,tetapi ada yang sifatnya abstrak,misalnya metode pendidikan,pendekatan pendidikan ,teknik dan strategi pendidikan,dan pengelolaan kelas.semua dapat dikategorikan sebagai alat-alat pendidikan.
Alat pendidikan juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.dengan demikian, metode pengajaran dapat dikategorikan sebagai alat pendidikan,yang didalamnya terdapat cara dan strategi menyampaikan bahan ajar kepada anak didik.
2.                  Jenis-jenis Alat Pendidikan
Beberapa alat pendidikan yang sangat penting dalam pendidikan adalah sebagai berikut:
a.                  Pendidik, merupakan alat pendidikan karena tanpa pendidik, pendidikan tidak akan berjalan dengan baik.
b.                  Anak didik, sasaran pendidikan yang menjadi objek para pendidik sekaligus pendidikan itu sendiri.
c.                  Kecakapan atau kompetensi pendidik untuk memberikan pengajaran yang profesional dan sesuai dengan kapabilitasnya.
d.                 Metodologi pendidikan dan pendekatan sitem pengajaran yang digunakan,misalnya menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan, atau pengajaran dengan pola rekreatif.
e.                  Evaluasi pendidikan dan evaluasi belajar.
Syaiful bahri mengatakan bahwa yang dimaksudkan dengan alat-alat pendidikan yang abstrak adalah yang berkaitan dengan masalah pembiasaan, pengawasan, perintah, larangan ganjaran dan hukuman.
 Pembiasaan artinya anak didik dibiasakan melakukan suatu kegiatan yang bersifat belajar misalnya membiasakan bangun pagi;pengawasan,yakni melakukan pengamatan yang saksama terhadap perkembangan anak didik secara umum ,dan secara khusus terhadap perkembangan prestasi belajarnya ,perintah artinya;memberikan berbagai oerintahyang sesuai dengan kemampuan anak,dengan mempertimbangkan usia anak didik dan mentalitasnya;larangan, memberikan larangan kepada anak didik untuk tidak melakukan tindakan tertentu;ganjaran, menawarkan hadiah bagi anak didik yang melaksanakan berbagai perintah dan meninggalkan laranganya; hukuman, menetapalat agar proses pindidikan kan sanksi hukum yang bersifat mendidik bagi semua anak didik yang melanggar peraturan,baik dalam keluarga,sekolah atau lingkungan sekitardalam nya.paksaan,suatu perintah kekerasan terhadapanak intuk melakukan seesuatu,paksaan ini dilakukan bukan "Gharad atau Ghoyah",melainkan merupakan alat agar proses pendidikan tidak terganggu atau terhambat,anjuran, saran atau ajakan untuk berbuat atau melakukan sesuatu yang berguna ,misalnya anjuran untuk belajar ,anjuran untuk menempati waktu dan sebagainya.
Hakikat alat-alat pendidikan diatas merupakan subsistem dari pendidikan, oleh karna itu, alat-alat pendidikan dimulai dari tujuan pendidikan itu dirumuskan,apabila tujuan pendidikan telah disepakati,semua alat pendidikan harus tersedia  agar memudahkan pelaksanaan semua unsur yang berkaitan  dengan pencapaian tujuan yang diharapkan.
Pendidik merupakan subjek pendidikan dan alat pendidikan karena fungsi pendidikan bukan hanya menyampaikan materi pelajaran,membimbing anak didik, dan membentuk wataj serta sikap anak didik dalam berprilaku. Pendidik juga alat peraga yang hidup karna prilaku pendidik atau akhlaqnya akan dilihat dan ditiru anak didik.
Media pengajaran juga juga merupakan alat bantu pendidikan,misalnya;papan tulis, alat-alat tulis, komputer,alat peraga, laboratorium,dan sebagai.pendidik harus menguasai semua alat bantu yang dibutuhkan tersebut .jika pendidik tidak menguasai semua  media pengajaran,ia harus memilih media yang sesuai dengan kemampuanya. Jika memaksakan diri menggunakan alat bantu yang tidak dikuasai secara profesional,proses pembelajaran anak akan terganggu.
 Disinilah perlunya semua pendidik meningkatkan keahlianya dalam mengembangkan metode pembelajaran dan dan menggunakan alat bantu yang serba teknologis.
3.                  Pengaruh Alat dalam Pendidikan Islam
Dalam pendidikan islam, alat sangatlah diperlukan. Sebab alat pengajaran mempunyai peran yang besar dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
Peranan alat sangat penting dalam proses pembelajaran. Begitu pentingnya alat dalam pendidikan, maka di dalam pendidikan islam perlu dilengkapi dengan alat dan tidak hanya diterangkan saja secara verbal. Selain alat yang berupa benda, perlu pula dikembangkan dalam pendidikan islam alat yang bukan berupa benda. Sebab pada umumnya alat yang bukan berupa benda, lebih banyak bertujuan untuk pembentukan pribadi peserta didik yang baik atau sempurna.
Dengan demikian, apabila pendidikan islam memanfaatkan dan mengembangkan alat pengajaran secara profesional dalam pelaksanaan pendidikannya, maka peserta didik akan memiliki pengetahuan agama, ketrampilan dalam beragama, dan sikap secara terpadu dan seimbang.

C.                Metode Pendidikan Islam
1.                  Pengertian Metode
Kata metode berasal dari bahasa Yunani. Secara etimologi, kata metode berasal dari dua suku perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui dan hodos jalan atau cara.
Menurut Ahmad Husein, metode adalah : “langkah-langkah yang diambil seorang pendidik guna membantu peserta didik merealisasikan tujuan tertentu”. Dalam bahasa Arab, metode dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka langkah tersebut harus diwujudkan dalam bentuk proses pendidikan dalam rangka pembentukan kepribadian peserta didik. Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode merupakan cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
2.                  Dasar Metode Pendidikan Islam
Dalam penerapannya, metode pendidikan Islam menyangkut permasalahan individual atau sosial peserta didik dan pendidik sendiri. Untuk itu, dalam menggunakan metode seorang pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan Islam. Sebab metode pendidikan merupakan sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada dasar-dasar metode pendidikan tersebut. Dalam hal ini tidak terlepas dari unsur agamis dan biologis.
a.                   Dasar Agamis
Pelaksanaan dasar metode pendidikan Islam dalam prakteknya merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam sebuah proses pembelajaran. Dalam hal ini, agama merupakan salah satu dasar metode pendidikan dan pengajaran oleh pendidik. Al-Qur’an dan Al-Hadits tidak bisa terlepas dari pelaksanan metode pendidikan Islam.
            Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa metode pendidikan Islam berdasarkan pada agama. Sementara agama Islam merujuk pada sumbernya, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits.
b.                  Dasar Biologis
Perkembangan biologis manusia mempunyai pengaruh dalam perkembangan intelektualnya. Semakin dinamis perkembangan biologis seseorang maka dengan sendirinya makin meningkat pula daya intelektualnya. Dalam memberikan pendidikan dan pengajaran dalam pendidikan Islam, seorang pendidik harus memperhatikan perkembangan peserta didik.
3.                  Prinsip Metode Pendidikan Islam
Dalam penggunaannya, metode pendidikan Islam perlu memperhatikan prinsip-prinsip yang mampu memberikan pengarahan dan petunjuk tentang pelaksanaan metode tersebut. Diantara prinsip-prinsip dalam memilih metode pendidikan adalah:
a)                  Prinsip Kemudahan
Menggunakan sebuah cara yang memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan sekaligus mengidentifikasikan dirinya dengan nilai-nilai ilmu pengetahuan dan keterampilan.
b)                  Prinsip Berkesinambungan
Dalam menggunakan metode pendidikan, seorang pendidik perlu memperhatikan kesinambungan pelaksanaan pemberian materi. Jangan hanya karena mengejar kurikulum pendidik menggunakan metode yang meloncat-loncat yang pada gilirannya akan memberikan pengaruh yang negatif pada peserta didik, karena peserta didik merasa dibohongi oleh pendidik.
c)                  Fleksibel dan Dinamis
Metode pendidikan Islam harus digunakan dengan prinsip fleksibel dan dinamis. Sebab, dengan kelenturan dan kedinamisan metode tersebut, pemakai metode tidak hanya monoton dengan satu metode saja.
4.                  Macam-macam metode pendidikan Islam
MUHAIMIN ( 1993 ) menegaskan bahwa dalam proses pelaksanaan pendidikan agama islam di butuhkan  adanya metode yang tepat, agar dapat menghantarkan tercapainya tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Secara umum metode pembelajaran bisa dipakai untuk semua mata pelajaran, termasuk mata pelajaran PAI. Diantaranya adalah :
1.                  Metode ceramah
Metode ceramah atau disebut juga mauidatul khasanah merupakan metode pembelajaran yang sangat populer di kalangan para pendidik agama islam. Metode ini menekankan pada pemberian dan penyampaian informasi pada anak didik.
2.                  Metode tanya jawab
Metode Tanya jawab merupakan suatu metode pembelajaran yang menekankan pada cara penyampaian materi pembelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan peserta didik memberikan jawaban.
3.                  Metode diskusi
Metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kualitas interaksi antara peserta didik. Tujuannya adalah untuk memperoleh pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, di samping untuk mempersiapkan dan menyelesaikan keputusan mereka.
4.                  Metode demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu pada anak didik.
5.                  Metode kerja kelompok
Metode kerja kelompok merupakan metode pembelajaran yang mengkondisikan kelas yang terdiri dari kesatuan individu-individu anak didik yang memiliki potensi beragam untuk bekerja sama.
6.                  Metode latihan
Metode latihan merupakan metode pembelajaran yang digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari.


BAB III
PENUTUP

A.                Kesimpulan
Metode pendidikan yaitu suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan dalam pendidikan. Dalam bahasa arab, metode disebut dengan  thariqah. Mengajar berarti menyajikan atau menyampaikan pelajaran, jadi metode mengajar berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pengajaran agar tercapai tujuan pembelajaran.
Alat pendidikan juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.dengan demikian, metode pengajaran dapat dikategorikan sebagai alat pendidikan,yang didalamnya terdapat cara dan strategi menyampaikan bahan ajar kepada anak didik.
Kurikulum pendidikan adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan,isi,dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Di Negara Indonesia terjadi perubahan kurikulum sejak masa orde lama yang dipimpin oleh Soekarno hingga saat sekarang ini.Perubahan kurikulum tersebut selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan zaman.Kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia yaitu : Kurikulum 1947, Kurikulum 1952, Rencana Kurikulum 1964 dan Kurikulum 1964, Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 (KBK), Kurikulum 2006 (KTSP),dan Kurikulum 2013.


B.                 Kritik dan Saran
Demikian pembuatan makalah ini, semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca. Apabiala dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Muzakki dan Holilah. 2011. Ilmu Pendidikan Islam Kopertais Wilayah IV Surabaya. Kopertais IV Press.

Oemar Muhammad Al-Thoumy Al-Syaibani. 1979. Falsafah Pendidikan Islam, Terj. Hasan Langgulung. Jakarta. Bulan Bintang.


EmoticonEmoticon