1.
Pengertian Jihad
Dalam bahas
Arab, lafal jihad berasal dari جهد – يجهد – جهدا yang memiliki makna kekuatan upaya jernih
payah. Sedangkan orang yang berjihad disebut mujahid. Menurut pemahaman
dalam bahasa jihad bermakna mengeluarkan seluruh kekuatan dan kemmpuan untuk
membela diri dan melawan musuh. Sedangkan menurut istilah adalah perjuangan
melawan orang-orang kafir yang menghalangi dakwah islam sehingga tegaknya agama
islam dapat terwujud. Jihad juga memiliki pengertian mengeluarkan segenap usaha
dan kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang berkaitan dengan kesulitan
dan penderitaan dalam menjalani hidup.
Jihad merupakan
aktivitas yang berkaitan tidak hanya dengan aktivitas perang secara fisik
karena jihad juga bermakna sebagai upaya sungguh-sungguhn yang dilakukan oleh
seorang muslim dalam kemungkaran. Jihad dapat dimulai dengan hal-hal yang
paling kecil dari amalan hati yang tidak menyukai dengan kejahatan. Hati akan
merasa tidak rela dengan adanya kebathilan dan berharap kebatilan itu suatu
saat akan hilang. Jihad selanjutnya adalah dengan lisan. Lisan yang didukung
akal yang cerdas dapat memberikan argumentasi dan penjelasan tentang hakikat
kebenaran ajaran agama islam kepada semua orang. Dan jihad yang tertinggi
adalah aktivitas perang fisik melawan orang-orang yang berusaha menghancurkan
agama islam dan pemeluknya sebagaimana telah dijalankan oleh Rasulullah SAW,
dan para sahabatnya.
Dari sudut pandang terminologi, pengertian jihad berkisar pada tiga
aspek yaitu:
a.
Juhad
secara umun yaitu segala kemampuan yang kerahkan oleh manusia baik fikir maupun
tindakan nyata untuk mencegah dari keburukan dan menegakkan kebenaran. Jihad
secara umum dapat berupa aktivitas memperbaiki kehidupan masyarakat,
bersungguh-sungguh serta ikhlas dalam beribadah dan bekerja, berusaha sekuat
tenaga mengentaskan kebodohan dan kemiskinan.
b.
Jihad
secara khusus sebagai usaha mengarahkan segala upaya dengan bersungguh-sungguh
desertai dengan pengorbanan dalam menyebarkan dan membela dakwah islam.
c.
Jihad
yang terbatas pada perang (qital) untuk membela agama Allah dari musuhnya dari
kalangan orang-orang kafir dan melindungi kegiatan dakwah yang harus
disampaikan kepada seluruh manusia.
2.
Dasar-Dasar Jihad Dalam Al-Qur’an
a.
QS.
Al Hajj (22) : 78
yang artinya:
berjihadlah kamu kepada Allah dengan jihad
yang sebenar-benarnya Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak
menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang
tuamu ibrahim. Dia (Allah) telah dalam (al-Qur’an) ini supaya Rasul itu menjadi
saksi atas nama dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap
manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu
pada tali Allah. Dia adalah pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik pelindung dan
sebaik-baik penolong.
b.
Dasar-dasar
jihad dalam hadist
Yang artinya: Dari Abu Hurairah
bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah,
seorang ingin berjihad dijalan Allah, mencari kesenangan dunia.” Rasulullah
berkata, “Ia tidak dapat pahala,” para sahabat membesar-besarkan peristiwa tersebut
dan berkata kepada pemuda tadi, kembalilah bertanya kepada Rasulullah SAW.,
mungkin anda salah faham. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, seorang ingin berjihad
dijalan Allah mencari kesenangan/keuntungan dunia”. Rasulullah menjawab, “ ia
tidak dapat pahala” para sahabat bertanya lagi, kembalilah (bertanya) kepada
Rasulullah SAW!” Rasulullah menjawab pada kali yang ketiga, “ia tidak dapat
pahala”.
3.
Macam-macam Jihad
Jihad memiliki arti yang sangat luas
sehingga ada berbagai macam bentuk amal yang dapat dikatakan sebagai jihad.
Diantara bentuk jihad ada tiga yaitu: jihad melawan musuh yang jelas dhahir,
jihad melawan setan, dan jihad melawan hawa nafsu. Menurut salah seorang ulama’
salaf yaitu Ibn Qoyyim al-Jauziyah, beliau membagi macam jihad menjadi tiga
tingkatan yaitu:
a)
Jihad
melawan hawa nafsu
Bersungguh-sungguh untuk
mengendalikan hawa nafsu adalah sesuatu yang harus manusia lakukan untuk
pertama kalinya. Hawa nafsu cenderung membawa manusia kepada keburukan karena
hawa nafsu diselimuti oleh kesenangan-kesenangan yang bersifat sementara. Imam
al-Ghazali mengatakan bahwa, hawa nafsu adalah musuh yang dicintai sebab ia
senantiasa memerintahkan kepada kesenangan yang berakibat melalaikan bagi
pemiliknya. Jihad mengendalikan hawa nafsu dapat dilakukan dengan:
1)
Memahami
pedoman-pedoman agama yang dapat membawa jiwa kepada keberuntungan dan
kebahagiaan yang hakiki.
2)
Menerapkan
ilmu agama dari yang sudah dipelajari dalam kehidupan nyata.
3)
Mengajak
orang lain berbuat kebaikan sesuai tuntunan agama sehingga ia menjadi
sebaik-baik manusia karena ilmu dan amalnya serta turut menyebarkan kebaikan.
4)
Tabah
dan menahan diri dari berbagai godaan dan rintangan dalam menjalankan dakwah.
b)
Jihad
melawan setan
Setan adalah musuh yang tidak tampak
dalam pandangan manusia. Ia menjebak manusia melalui bisikan-bisikan hati yang
menjebak manusia untuk berbuat kejahatan dan kekafiran. Maka kita harus
berupaya membuat setan berputus asa menggoda diri kita dengan berbekal
keyakinan dan kesabaran. Allah berfirman QS. As Sajadah (32): 24
“ dan kami jadikan diantara mereka
itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka
sabar, dan adalah mereka yang meyakini ayat-ayat kami.”
Firman Allah dalam surat tersebut
menunjukkan bahwa kejayaan adalam beragama dapat dicapai dengan dua hal yaitu
kesabaran dan keyakinan, kesabaran dapat menghindarkan seseorang untuk
mengikuti hawa nafsu yang mengajak pada keburukan. Sedangkan keyakinan berperan
untuk menghilangkan segala bentuk keraguan dalam diri manusia.
c)
Jihad
melawan orang-orang kafir dan orang munafik
Jihad melawan orang kafir yang
dimusuhi dan menghalangi dakwah islam dapat dilakukan secara lisan maupun
dilakukan dengan kekuatan fisik yang memerlukan pengorbanan harta dan jiwa.
Sedangkan memerangi orang munafik lebih sulit karena mereka berkumpul dengan
orang-orang islam serta lahiriyah sulit dibedakan antara orang-orang yang
munafik dengan orang-orang yang beriman.
4.
Tujuan Jihad
Tujuan
utama jihad dalam agama islam adalah untuk mempertahankan dan membela agama islam
serta meninggikan kalimat Allah di muka bumi. Selain itu tujuan jihad dalam
agama islam ini dapat disebutkan sebagai berikut:
1)
Melindungi
hak-hak umat islam dari peram pasan pihak-pihak lain.
2)
Menghilangkan
berbagai bentuk fitnah.
3)
Memberantas
kemusrikan dan meluruskan tauhid.
4)
Menegakkan
keadilan bagi seluruh umat manusia.
EmoticonEmoticon