logo blog

Thursday, August 10, 2017

Materi Aqidah Akhlak Kelas X MA

BAB 1
PERGAULAN REMAJA

Text Box: A. Kompetensi Inti (KI)

 




1.            Menerima dan menjalankan ajaran agama Islam.
2.            Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.            Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.            Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengem-bangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Text Box: B. Kompetensi Dasar (KD)
 




1.      Memahami akhlak terpuji dalam pergaulan remaja.
2.      Mencontohkan perilaku terpuji dalam pergaulan remaja.
3.      Membiasakan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja.
4.      Menghindari perilaku negatif dalam pergaulan remaja.






Text Box: C. Indikator dan Tujuan
Text Box: MATERI
 




















1.             Pergaulan Remaja
Menurut bahasa. pergaulan artinya perihal bergaul; percampuran dalam persahabatan
(kehidupan sehari hari); hidup, kehidupan bersama-sama masyarakat. Jadi pergaulan
menurut istilah adalah percampuran persahabatan dalam kehidupan sehari-hari bersamasama
dalam masyarakat sedangkan remaja menurut istilah adalah seorang laki-laki atau
perempuan yang sudah mulai dewasa dan sampai umur untuk kawin.
Remaja merupakan masa persiapan untuk menjadi dewasa yang matang dan sehat.
Masa ini biasanya diikuti keguncangan emosional, kebimbangan dalam mencari pegangan
hidup, serta kesibukan mencari bekal pengetahuan dan kepandaian untuk menjadi
senjata pamungkas pada usia dewasa. Pada masa remaja tentunya ada perubahan-perubahan
yang signifikan baik secara fisik maupun psikis.
2.             Bentuk dan Contoh Perilaku Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja
Pergaulan remaja adanya interaksi sosial dengan masyarakat yang harus memiliki
dasar yang kuat diantaranya mawas diri dimana berada.
Dalam kehidupan remaja terdapat beberapa hal yang harus perhatikan dalam meraih
perilaku terpuji dalam pergaulan remaja diantaranya ;
a.              Mengucapkan salam dan menjawabnya. Nabi bersabda mengucapkan salam sunah
hukumnya sedangkan menjawab salam adalah wajib hukumnya.
b.             Berjabat tangan; Rasulullah Saw. mengajarkan bahwa untuk lebih menyempurnakan
salam dan menguatkan tali ukhuwah islamiyah, sebaiknya ucapan salam diikuti
dengan berjabat tangan tentu jika memungkinkan.
c.              Mencari teman yang baik
Setiap orang dianjurkan bergaul dengan orang-orang shalih, karena sesungguhnya
orang-orang yang lurus dalam tutur kata dan perbuatan mereka serta menjalani kehidupan
yang sejalan dengan kehendak ilahi memiliki semacam daya tarik tersendiri. Barang
siapa yang memiliki fitrah bersih akan cenderung memilih untuk bergaul dengan orang
baik. Sesungguhnya setiap orang akan mengikuti jejak orang yang mengiringinya.
3.             Menerapkan Akhlak Terpuji Pergaulan Remaja dalam Kehidupan Sehari-hari.
Di dalam kehidupan pergaulan sehari-hari, terutama antar muda-mudi, remaja harus
memiliki prinsip/ fundamen/ pegangan yang kuat diantaranya:
a.              Memiliki kompetensi kontroling dan membawa diri dimana berada. Sesuai
yang disabdakan Rasulullah Saw. dalam Hadis إتقوا الله حيث ما كنت yang artinya
“Bertaqwalah dimana engkau berada”.
b.             Bergaul dengan sahabat yang soleh dapat memberi nasehat yang benar dan nasehat
yang sabar serta dapat memotivasi untuk mengembangkan kemampuan diri.
c.              Konsisten, disiplin, bertanggungjawab dalam segala amanat yang diberikan kepadanya.
d.             Tidak mudah terlena dalam kesenangan dan pergaulan bebas, tapi bisa memilah
memilih, menimbang mana yang baik dan mana yang tidak baik/ bermanfat/ tidak
bermanfaat bagi dirinya atau secara umum dalam akhlak terpuji pergaulan remaja.

4.             Perilaku Pergaulan Remaja yang Negatif
Remaja wajib mawas diri dalam perilaku negatif diantaranya:
a.              Bermalas-malas dan suka menunda atau meringankan pekerjaan atau perbuatan.
b.             Mementingkan bermain atau santai dari pada belajar.
c.              Suka keluyuran, menghabiskan waktu tanpa agenda dan tujuan yang jelas.
d.             Ragu-ragu dan cenderung bimbang menjalankan kehidupan. Nabi bersabda:
يبك _ يبك ا ي ل ما لا ي _ دع ما ي ”Apabila melakukan sesuatu ragu-ragu lebih baik
ditinggalkan” (HR. At-Tirmizi).
e.              Sering mengecilkan kemampuan dan potensi diri sendiri.
f.              Mudah larut dalam berbagai kesenangan tanpa perhitungan.
g.             Kecenderungan untuk mengabaikan segala kebiasaan baik.
h.             Munculnya praktik hidup sehari-hari dengan gaya hidup penuh santai, bermain
dalam memakan waktu yang lama hingga melupakan tugas pokok.


Text Box: Proses Pembelajaran
 




1.             Pendahuluan
a.              Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
b.             Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
c.              Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada peserta didik.
d.             Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
e.               Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan mengaitkan
dengan macam-macam akhlak terpuji.
f.              Media/ alat peraga/ alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas
karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat juga menggunakan
multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
g.             Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang cocok di
antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung) yang termasuk ke
dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral systems family of model). Direct
instruction diartikan sebagai instruksi langsung; dikenal juga dengan active learning
atau whole-class teaching mengacu kepada gaya mengajar pendidik yang mengusung
isi pelajaran kepada peserta didik dengan mengajarkan memberikan koreksi, dan
memberikan penguatan secara langsung pula. Model ini dipadukan dengan model
artikulasi (membuat/mencari pasangan yang bertujuan untuk mengetahui daya serap
peserta didik).

2.             Pelaksanaan
a.              Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar beserta perenungannya yang
ada pada kolom “Ayo Renungkan”.
b.             Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya tentang
gambar beserta perenungannya.
c.              Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil pencermatan
peserta didik.
d.             Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati gambar yang ada yang ada di
kolom “Ayo Mengamati”.
e.              Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
f.              Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang dikemukakan
peserta didik tentang isi gambar tersebut.
g.             Peserta didik melakukan tanya jawab seputar akhlak terpuji
h.             Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui bantuan gambar atau tayangan visual/ film tentang akhlak terpuji dalam pergaulan remaja peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
i.               Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi sedangkan
kelompok lainnya memperhatikan/ menyimak dan memberikan tanggapan.
j.               Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta didik tentang materi tersebut.
k.             Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan kisah tersebut.
l.               Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut sesuai yang terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
m.           Pada kolom “Uji Kompetensi”, guru:
1.             Membimbing peserta didik untuk mengisi lembar centang dan membuat contoh ketentuan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja.
2.             Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
3.             Membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri tentang perilakuperilaku
yang mencerminkan orang yang meneladani sifat tersebut di lingkungannya (kolom tugas).

3.             Kegiatan Akhir Pembelajaran
a.              Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses pembelajaran dan hasil diskusi.
b.             Mengadakan tanya jawab tentang akhlak remaja
c.              Guru merefleksi nilai-nilai akhlak mulia dalam pergaulan remaja
d.             Menutup pelajaran dengan membaca salam dan hamdalah



Text Box: LATIHAN SOAL
 



A.      Pilihan ganda.
1.       Proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu lainnya disebut dengan
a.    Perzinaan
b.    Pertentangan
c.    Perdebatan
d.   Remaja
e.    Pergaulan
2.       Mengapa remaja harus berhati-hati dalam melakukan pergaulan?
a.    Karena remaja adalah masa pertumbuhan
b.    Karena remaja masih labil, mudah terpengaruh, suka mencoba, memilki rasa ingin tahu yang tinggi
c.    Karena remaja bukanlah anak-anak dan belum dewasa.
d.   Karena remaja sering mengalami kegagalan
e.    Karena remaja mengalami perubahan fisik
3.       Pada masa remaja terjadi proses pematangan. Pematangan dalam hal apa?
a.    Finansial dan Materia
b.    Fisik dan Psikologis
c.    Spiritual dan Kultural
d.   Hormon dan Gen
e.    Otak dan Tubuh
4.       Masa depan bangsa ini tergantung pada?
a.    Generasi ulama
b.   Generasi baru
c.    Generasi ilmiah
d.   Generasi remaja sekarang
e.    Generasi biru
5.       Di antara akhlak terpuji remaja kepada Allah adalah, kecuali. . . . .
a.    Selalu menang sendiri di antara teman-teman
b.   Berbakti kepada orang tua
c.    Menghargai teman sebaya
d.   Belas kasihan kepada sesama
e.    Menghindari perilaku yang merusak
6.       Termasuk akhlak terpuji remaja kepada orang lain, kecuali. . . . .
a.    Berkata baik kepada siapa saja
b.    Shalat tepat waktu
c.    Memenuhi seluruh permintaan teman-temannya
d.   Bersikap sopan kepada siapa saja
e.    Taat dan menghargai orang tua
7.       Contoh-contoh prinsip yang kuat bagi remaja agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan
bebas, kecuali......
a.    Memiliki kemampuan mengendalikan diri
b.    Berbusana dan menutup aurat sesuai dengan norma
c.    Bersenang-senang dalam kehidupan yang glamour
d.   Disiplin dan bertanggung jawab atas tugas yang diemban
e.    Memilik teman yang baik
8.       Jika remaja menghindarkan dirinya dari perilaku yang tidak baik, nilai positif yang
didapatkan antara lain adalah mampu menghargai orang lain atau dengan istilah lain
disebut dengan . . . .
a.    Tawassul
b.    Tasyahud
c.    Tafakkur
d.   Tasamuh
e.    Ta’aruf
9.       Pada prinsipnya remaja membutuhkan adanya hubungan harmonis dengan sesama
anggota keluarganya, dan membutuhkan suasana khusus yaitu . . . .
a.    Suasana demokratis, kritis, jujur dan keterbukaan
b.    Suasana kreatif, kritis, jujur dan kompetitif
c.     Suasana pasif , kritis , jujur dan kerjasama
d.   Suasanya akseleratif, kritis, jujur dan kekeluargaan
e.    Suasana agresif, kritis, jujur dan kebersamaan
10.     Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi . . . .
a.    Menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati
b.    Menjaga tubuhnya
c.    Menjaga fisiknya
d.   Menjaga dirinya sendiri dengan baik
e.    Menjaga harga dirinya



Text Box: KUNCI JAWABAN

 



A.
1. B
6. B

2. B
7. C

3. B
8. D

4. D
9. A

5. A
10. A






B.      Jawaban Soal Singkat
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar!
1.             Cara mendidik anak dan menanggulangi tindak kriminal remaja, tiada jalan lain, dan
memang hanya satu-satunya jalan yaitu....
2.             Sebagian kewajiban orang tua atas anaknya antara lain memberi nama yang baik,
mengajar baca tulis agar pandai dan mandiri, apabila anak telah menjadi dewasa
maka orang tua memiliki kewajiban pokok yaitu....
3.             Pada prinsipnya remaja membutuhkan adanya hubungan harmonis dengan sesama
anggota keluarganya, dan membutuhkan suasana khusus yaitu ....
4.             Dalam membina ataupun membentuk remaja agar menjadi manusia yang berakhlak
mulia, orang tua perlu mengenal dan memperhatikan.....
5.             Pada masa remaja terjadi pertumbuhan biologis yang sangat pesat. Adapun perubahan
biologis yang terjadi dan menonjol pada anak wanita adalah....
6.             Anak wanita pada usia remaja, mulai kelihatan cantik menarik, dengan ditandai suka
berhias, berpakaian indah, apa yang ditampilkan wanita menjadi tanda kesiapan
untuk .... melakukan penyesuaian diri dengan situasi dan kondisi.
7.             Pada usia remaja sering kali muncul gangguan kepribadian. Di antaranya dapat dilihat
dari tanda-tandanya yaitu....
8.             Semakin hari perilaku remaja kita semakin menjadi negatif dan mengarah kepada
perilaku asusila. Yang dimaksud perilaku asusila adalah ....
9.             Menurut Ronggowarsito; “Di tengah zaman edan, yang beruntung mereka yang
selalu ingat dan waspada”. Yang dimaksud dengan “Ingat“ adalah ....
10.         Islam mengajarkan kepada sesama muslim untuk saling bertukar salam apabila
bertemu atau bertamu, di antara tujuan dari salam adalah ....

C.      Uraian.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1.             Jelaskan pengertian pergaulan remaja menurut bahasa dan istilah!
2.             Jelaskan perubahan dan perkembangan yang terjadi pada usia remaja!
3.             Jelaskan bentuk dan contoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja!
4.             Jelaskan nilai negatif perilaku pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak
Islam dalam fenomena kehidupan!
5.             Jelaskan dan tuliskanlah dalil naqli tentang pergaulan remaja!

D.      Tugas. (Kebijakan guru)
1.        Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, diataranya:
1.             Membuat kliping tentang kenakalan remaja dan menganalisis
2.             Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan dengan akhlak
          terpuji dalam pergaulan remaja.
3.                (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pertanyaan).
2.        R e m e d i a l
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk menyusun
pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah menemukan jawaban
dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya jawab dengan guru tentang materi
“Pergaulan Remaja”. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat poin 5) dengan soal
yang sejenis. Remedial pembelajaran dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakataan
antara peserta didik dan guru.
3.        Interaksi Guru dan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Evaluasi” dalam buku teks kepada
orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung, maupun melalui telepon, tentang perkembangan perilaku anaknya, pemahaman materi, sikap dan perilaku jujur, displin, kerja keras. Hasil penilaian yang telah diparaf oleh guru dan orang tua/wali kemudian dan menjadi bagian dari portofolio peserta didik. Untuk ini pihak sekolah harus menyediakan format tugas/pekerjaan para peserta didik.

BAB 2
AKHLAK TERPUJI

Text Box: A. Kompetensi Inti (KI)
 





                           1.          Menerima dan menjalankan ajaran agama Islam.
                           2.          Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
                           3.          Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
                           4.          Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Text Box: B. Kompetensi Dasar (KD)
 





                           1.          Menjelaskan sifat wara’ zuhud, qona’ah, syukur, dermawan dan amanah.
                           2.          Menganalisis contoh perilaku wara’ zuhud, qona’ah, syukur, dermawan dan amanah.
                           3.          Membiasakan perilaku wara’ zuhud, qona’ah, syukur, dermawan dan amanah.
                           4.          Menghayati nilai-nilai sifat wara’ zuhud, qona’ah, syukur, dermawan dan amanah.
Text Box: C. Indikator dan Tujuan
Text Box: MATERI
 





















1.             Taubat
Dalam rangka untuk mensucikan hati dan diri dari segala dosa yang pernah diperbuat,
manusia dianjurkan untuk menyesali perbuatan yang telah dilakukan dan tidak akan
mengulangi lagi. Arti taubat adalah kembali dari segala yang tercela menurut agama,
menuju semua yang terpuji.
Menurut Sahal bin Abdillah At-Tustari, taubat adalah mengganti perbuatan tercela
dengan perbuatan terpuji. Hal ini tidak dapat terealisasi kecuali menyendiri, diam dan
makan makanan yang halal.
Syarat-syarat taubat adalah sebagai berikut ;
a.              Menyesali berbagai kesalahan yang pernah dikerjakan.Tandanya adalah lembutnya
hati dan membanjirnya airmata.
b.             Meninggalkan berbagai kesalahan pada setiap keadaan dan tempat.
c.              Keinginan keras untuk mengurangi perbuatan maksiat dan kesalahan yang dikerjakan.
Dalil Naqli tentang Taubat termaktub pada QS. Al-Baqarah [2]: 222;
2.             Wara’
a.              Pengertian
Pengertian wara’ adalah menghindari diri dari perbuatan dosa atau menjauhi hal-hal yang tidak baik dan subhat. Sedangkan menurut para sufi wara’ menghindari segala yang tidak jelas antara halal dan haram
Menurut Ibrahim bin Adham berkata wara’ adalah ;
كُ اْلفُضَ ةَ لِ _ كُ مَالاَ يعْنِيْكَ هُوَ تَ ْ _ ةٍ وَتَ ْ . كُ كُِّ شُبْ َ _ اَْلوَرَعُ ت ْ
Artinya : “Wara’ adalah meninggalkan setiap perkara syubhat (yang masih samar), termasu
pula meninggalkan hal yang tidak bermanfaat untukmu, yang dimaksud adalah
meninggalkan perkara mubah yang berlebihan.”
Sahl At-Tursturiy berkata, “Seseorang tidaklah dapat mencapai hakikat iman
hingga ia memiliki empat sifat:
1)             menunaikan amalan wajib dengan disempurnakan amalan sunnah.
2)             makan makanan halal dengan sifat wara’.
3)             menjauhi larangan secara lahir dan batin.
4)              sabar dalam hal-hal tadi hingga maut menjemput.
b.             Dalil naqli tentang wara’
كُهُ مَا ل يعْنِيْهِ _ مِنْ حُسْنِ إِسْلَمِ اْلَرْءِ تَ ْ
Artinya : “Sebagian dari kebaikan Islamnya seseorang adalah meninggalkan apa yang
tidak bermanfaat baginya.” (HR. At-Tirmidzi)
Makna hadis ini mencakup setiap yang tidak bermanfaat dari ucapan, penglihatan, pendengaran, ayunan tangan, berjalan, berpikir dan seluruh gerak yang tampak ataupun yang tidak (batin). Hadis ini telah mencakup semua makna yang terkandung dalam lafazh wara’.
c.              Manfaat Wara’
Adapun manfaat wara’ sebagai berikut:
1)             Terhindar dari azab Allah, pikiran menjadi tenang dan hati menjadi tentram.
2)             Menahan diri dari hal yang dilarang.
3)             Tidak menggunakan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
4)             Mendatangkan cinta Allah karena Allah mencintai orang-orang yang wara’.
5)             Membuat doa dikabulkan, karena manusia jika mensucikan makanan, minuman dan
bersikap wara’, lalu mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, maka doa nya akan
segera dikabulkan.
6)             Mendapatkan keridhaan Allah dan bertambahnya kebaikan.
7)             Terdapat perbedaan tingkatan manusia didalam surga sesuai dengan perbedaan
d.             Contoh
Contoh: Seseorang meninggalkan kebiasaan mendengarkan dan memainkan musik
karena dia tahu bahwa bermusik atau mendengarkan musik itu ada yang mengatakan
halal dan ada yang mengatakan haram.
3.             Zuhud
a.              Pengertian
Menurut bahasa, zuhud dari kata زهد diartikan dengan berpaling dan meninggalkan atau menyendiri, sementara kata الزهد و الزهادة yang juga akar kata zuhud, berarti meninggalkan untuk mengharap/bergantung kepada dunia, atau meninggalkan sesuatu karena suatu kehinaan baginya.
Berperilaku zuhud bukan berarti meninggalkan dunia, tidak mau berusaha, hanya
beribadah shalat, zikir, berdoa, mengaji, dan sebagainya, tetapi menjadikan dunia ini
sekedar sarana untuk menuju akhirat, dia bekerja tetapi tidak sampai melalaikan kewajibannya sebagai seorang hamba yaitu beribadah. Karena orang yang berperilaku
zuhud tidak menjadikan kehidupan dunia sebagai tujuan akhirnya, tetapi hanya sementara
sebagai jembatan menuju kehidupan yang sebenarnya yakni akhirat.
Jadi zuhud bukan berarti tidak memiliki harta benda, tapi zuhud adalah meninggalkan
ketergantungan hati kepada hal-hal yang bersifat duniawi. Dengan demikian, ada dan tidak adanya harta benda, perasaan dan hatinya tetap sama, tidak terpengaruh.
b.             Dalil Naqli
Dalil naqli tentang zuhud dijelaskan pada QS. Al-Qasạ s ̣[28]:77
c.              Hikmah Zuhud
Adapun hikmah zuhud adalah:
1)             Barangsiapa yang zuhud tidak sedih karena kehinaanya (dunia).
2)             Tidak ambisius untuk memperoleh kemuliaan dunia.
3)             Allah Swt. akan memberikan ilmu tanpa ia mempelajarinya (ilmu laduni).
4)              Allah Swt. akan mengokohkan hikmah dalam hatinya dan mengeluarkan hikmah
itu melalui lidahnya.
4.             Qana’ah
a.              Pengertian
Menurut bahasa qana’ah artinya merasa cukup terhadap pemberian rezeki dari Allah Swt. Sedangkan menurut istilah qana’ah adalah rela dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta menghindari rasa tidak puas dalam menerima pemberian dari Allah Swt.
Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan terjauh dari sifat serakah atau
tamak.
b.             Komponen Qana’ah
Bersikap qana’ah paling tidak meliputi lima hal:
1)             Menerima dengan rela apa yang ada dan tidak mengharap kepada apa yang dipunya
orang lain.
2)             Memohon kepada Allah Swt. suatu tambahan rezeki yang layak dan diiringi dengan
ikhtiyar.
3)             Menerima dengan sabar akan semua ketentuan Allah Swt.
4)             Bertawakkal kepada Allah Swt.
5)             Tidak tertarik oleh segala tipu daya yang bersifat duniawi.
Orang yang memiliki sifat qana’ah akan membentengi harta sekedar apa yang berada
dalam genggamannya dan pikirannya tidak menjalar keluar dari yang ada pada dirinya.
Ia berpendirian bahwa apa yang diperolehnya selama ini merupakan suatu ketentuan dari
Allah Swt., karena itu tidak pernah merasa akan kekurangan.
c.              Dalil tentang Qanaah
النَّفْسِ )متفق عليه( . غِ نَ . ةِ العَرَضِ وََلكَِنَّ اْلغِ نَ ¥ عَنْ كَثْ َ . لَيْسَ الغِ نَ
Artinya: “Bukanlah kekayaan itu lantaran banyak harta, akan tetapi kekayaan itu
adalah kekayaan jiwa.” (HR. Bukhari-Muslim)
d.             Manfaat Qanaah
1)             Hidupnya selalu merasa lebih tenang dan tentram.
2)             Menumbuhkan sikap optimis dalam setiap usaha.
3)             Tidak mudah berputus asa dan tidak menyesal jika gagal.
4)             Mampu menjauhkan diri dari sikap iri.
5)             Selalu bersyukur kepada Allah Swt.
5.             Amanah
a.              Pengertian
Kata amanah menurut bahasa diartikan sebagai sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain. Definisi amanah tersebut memberikan pengertian bahwa setiap amanah selalu melibatkan 2 pihak yaitu si pemberi amanah dan si penerima amanah.
Lebih jelasnya, hubungan keduanya dapat dijelaskan dalam kehidupan sehari-hari.
b.             Dalil Naqli tentang Amanah
Termaktub pada QS. Al-Anfaal [8] : 27 ;
تعْلَُونَ 27 © ِتكُْ وَأَْنتُ ْ ® آمَنُوا ل تَخُوُنوا اللهَ وَالرَّسُولَ وََتخُوُنوا أَمَانَ ´ ا اَّلذِي نَ · أَيُّ َ ®يَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan
kepadamu, sedang kamu Mengetahui.”
c.              Contoh tentang Amanah
Misalnya manusia secara individu diberi amanah berupa umur oleh Allah. Pertanyaannya adalah digunakan untuk apa umur tersebut? Apakah umur itu digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat seperti bekerja, melaksanakan ibadah puasa, membaca Al Qur’an, dan yang lainnya. Bila kita sebagai individu sudah melaksanakan amanah tersebut sesuai tuntunan-Nya, maka kita pantas disebut orang yang dapat dipercaya/bisa menjalankan amanah dari-Nya. Sebaliknya bila kita salah menggunakan amanah tersebut misalnya bermalas-malasan, tidak mau bekerja, hanya berdiam saja di rumah, maka kita oleh Allah Swt. dianggap orang yang tidak dapat dipercaya/tidak beramanah.
Selain itu, contoh lainnya dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam berorganisasi.
Adakah amanah di dalamnya? Tentu ada. Amanah apa yang dipikul seorang pemimpin atas anggota yang dipimpinnya. Tidak lain adalah mengajak, membimbing, dan mengarahkan anggotanya untuk berperilaku sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya sehingga mereka tidak hanya sejahtera di dunia juga di akhirat. Oleh karena itu, menjadi pemimpin umat beragama tidaklah mudah karena setiap kata dan tindakannya akan dimintai per20 tanggungjawaban baik di dunia apalagi di akhirat kelak. Seperti lazimnya dilakukan oleh organisasi, hal tersebut direalisasikan dalam bentuk Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ). LPJ itu lah yang merupakan wujud amanah yang diemban oleh sang pemimpin dan jajarannya. Jadi, amanah tidaknya seseorang pemimpin bukan dilihat dari penampilan fisik, materi atau keturunan, tetapi lebih ditentukan oleh kinerja. Misalnya bagaimana sang pemimpin mampu memobilisasi (menggerakkan) anggota serta mengorganisir sedemikian rupa sehingga mampu memberdayakan potensi anggota untuk kemaslahatan bersama sehingga yang menjadi tujuan utama adalah untuk kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa amanah bisa diperlihatkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari seperti kehidupan individu, keluarga, masyarakat, hingga negara. Dan setiap amanah yang diemban oleh individu akan dimintai pertanggungjawaban baik di dunia maupun di akhirat. Jika tidak melaksanakan amanah dengan baik maka ia tidak memiliki iman yang kuat.


Text Box: Proses Pembelajaran
 




1)      Pendahuluan
  1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
  2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan
            dengan kegiatan pembelajaran.
  1. Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada peserta didik.
  2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
  3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan mengaitkan
            dengan macam-macam akhlak terpuji
  1. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas
            karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat juga menggunakan
            multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
  1. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang cocok
            untuk mengetahui daya serap peserta didik).

2)      Pelaksanaan
a)      Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar beserta perenungannya yang
            ada pada kolom “Ayo Renungkan”.
b)      Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya tentang
            gambar beserta perenungannya.
c)      Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil pencermatannya
            peserta didik.
d)     Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati gambar yang ada yang ada di
kolom “Ayo Mengamati”.
e)      Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
f)       Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang dikemukakan
peserta didik tentang isi gambar tersebut.
g)      Peserta didik melakukan tanya jawab seputar akhlak terpuji.
h)      Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui bantuan gambar
atau tayangan visual/film tentang akhlak terpuji tentang taubat, wara, qana’ah, zuhud,
amanah. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk
berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
i)        Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi sedangkan
kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan.
j)        Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta didik tentang materi
tersebut.
k)      Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan kisah tersebut.
l)        Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut sesuai yang
terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
m)    Pada kolom “Ayo Berlatih,” guru:
  1. Membimbing peserta didik untuk mengisi lembar centang dan membuat contoh
ketentuan akhlak terpuji tentang taubah, wara, qana’ah, zuhud, amanah.
  1. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
  2. Membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri tentang perilakuperilaku
yang mencerminkan orang yang meneladani sifat tersebut di lingkungannya (kolom tugas).
3)      Kegiatan Akhir Pembelajaran
  1. Penguatan materi : Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses pembelajaran dan hasil diskusi.
  2. Mengadakan tanya jawab tentang akhlak terpuji tentang taubah, wara, qana’ah, zuhud, amanah.
  3. Guru merefleksi nilai-nilai akhlak mulia dalam pergaulan remaja
  4. Menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan salam.





Text Box: LATIHAN SOAL 


A. Pilihan ganda.
  1. Dalam kajian akhlak Islam menjaga diri atau sikap hati-hati dari hal yang syubhat dan        meninggalkan yang haram adalah . . . .
  a. Qana’ah b. Zuhud c. Wara’ d. Syukur e. Dermawan
كُهُ مَا لَ يَعْنِيْهِ . 2 _ مِنْ حُسْنِ إِسْلَمِ الَْرْءِ
  1. Menurut hadis tersebut pengertian wara’ adalah . . . .
a.              Meninggalkan hal- hal yang halal
b.              Meninggalkan hal- hal yang haram
c.              Meninggalkan hal- hal yang bermanfaat
d.              Meninggalkan hal- hal yang tidak bermanfaat
e.              Mengerjakan sesuatu yang diperintah oleh agama
  1.  Seseorang meninggalkan kebiasaan mendengarkan dan memainkan musik secara berlebihan, maka dia sudah mengamalkan sikap . . . .
a.          Dermawa
b.          Qana’ah
c.          Syukur
d.         Zuhud
e.          Wara’
  1. Menurut Ibrahim bin Adham, wara’ adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat yang bermaksud . . . .
a.          Meninggalkan perkara mubah yang berlebihan
b.         Meninggalkan perkara yang samar- samar
c.          Meninggalkan perkara yang ragu- ragu
d.          Meninggalkan perkara yang haram
e.           Meninggalkan perkara yang halal
  1. QS. al-Qasas [28]: 77 merupakan dalil naqli dari sifat......
a.          Zuhud
b.         Wara'
c.          Tamak
d.         Taubat
e.          Qana'ah
  1.  Tingkatan zuhud yang tertinggi adalah . . . .
a.          Tidak menyukai segala sesuatu yang haram
b.          Tidak menyukai segala sesuatu terhadap keragu- raguan
c.           Tidak menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia
d.         Tidak menyukai segala sesuatu selain Allah Swt. bahkan terhadap akhirat
e.          Mengutamakan kepentingan akhirat daripada kepentingan yang bersifat keduniaan
  1. Seseorang yang menjalankan keseimbangan hidup, yaitu dengan menjadikan dunia
 ini sebagai ladang dan alat untuk mencari kebahagiaan akhirat. Bukan menjadikan
dunia sebagai tujuan dan tidak menggantungkan hidupnya pada dunia, maka dia telah
melaksanakan sikap . . . .
a.       Sabar
b.      Wara’
c.       Jihad
d.       Ridha
e.       Zuhud
  1. Sikap qana’ah sangat ditekankan bagi umat Islam yang akan membawa jiwa pelakunya menjadi . . . .
a.       Tentram dan terjauh dari sifat serakah atau tamak
b.      Tenang dalam mengambil segala keputusannya
c.        Tidak selalu tergantung dengan keduniaan
d.      Sabar dan tabah dalam menghadapi ujian
e.        Mandiri dalam malakukan sesuatu
النَّفْسِ غِ نَ . ةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِ نَ ¥ عَنْ كَث َْ . لَيْسَ الْغِ نَ
  1. Menurut hadis tersebut bahwa kekayaan yang sesungguhnya adalah . . . .
a.       Kedudukan yang tinggi
b.      Harta yang banyak
c.       Ilmu yang banyak
d.      Kekayaan jiwa
e.       Kesabaran
  1. Yang bukan merupakan manfaat dari sikap qana'ah adalah . . . .
a.       Hidupnya selalu merasa lebih tenang dan tentram
b.      Menumbuhkan sikap optimis dalam setiap usaha
c.        Mudah putus asa jika mengalami kegagalan
d.      Mampu menjauhkan dari sikap iri
e.        Selalu bersyukur kepada Allah Swt




Text Box: KUNCI JAWABAN 


A.
1. C
6. E

2. D
7. E

3. C
8. A

4. A
9. D

5. A
10.A






B. Soal Singkat
Isilah pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!
1.                  Lawan dari sikap wara’ adalah …
2.                  Wara’ adalah keluar dari subhat (perkara yang samar) dan setiap saat selalu mengintrospeksi diri adalah pendapat dari ……
3.                  Orang yang berpaling dari dunia karena cinta kepada akhirat disebut ……
4.                  Lawan dari sikap qana’ah adalah ……
5.                  Syukur melalui lisan adalah ……
6.                   Syukur dengan hati adalah ……
7.                  Orang yang mengingkari nikmat Allah disebut dengan ……
8.                  Dalam kitab Diwan karya Imam Syafi’i, orang yang dermawan akan ……
9.                   Orang yang tidak menyampaikan amanahnya disebut dengan ……
10.               Sesuai dengan hadis Nabi bahwa setiap perbuatan kita pasti akan ……. baik di dunia
maupun di akhirat
C. Uraian
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
1.                  Apa keistimewaan dari sikap wara’?
2.                  Apa maksud dari zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang kecil menuju sesuatu yang besar?
3.                  Sebutkan tanda- tanda orang yang bersyukur!
4.                   Kenapa kita harus mengamalkan sikap qana’ah?
5.                  Kenapa kita tidak boleh mengkhianati amanah yang diberikan kepada kita?
D. Tugas. (Kebijakan guru)




Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan :
a.                   Membuat kliping tentang kenakalan remaja dan menganalisis
b.                  Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan dengan taubat, wara’, zuhud, qana’ah dan amanah.
(Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).
Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugan untuk menyusun
pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah menemukan jawaban
dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya jawab dengan guru tentang materi
“akhlak terpuji tentang taubat, wara’, zuhud, qana’ah dan amanah”. Guru akan melakukan
penilaian kembali (lihat poin 5) dengan soal yang sejenis. Remedial pembelajaran dilaksanakan
pada waktu dan hari tertentu atas kesepakataan antara peserta didik dan guru.


Interaksi Guru dan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Evaluasi” dalam buku teks kepada
orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat juga dengan mengunakan
buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang perubahan perilaku siswa
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi secara langsung baik, maupun
melalui telepon, tentang perkembangan perilaku anaknya.


1 komentar:


EmoticonEmoticon